KABARBURSA.COM - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) telah menetapkan harga rights issue sebesar Rp 197 per saham untuk memperkuat proyek-proyek strategis nasional (PSN) dan Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Berita dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa WIKA memperkenalkan 46,81 miliar saham seri B baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Harga pelaksanaan ditetapkan pada Rp 197 per saham, mewakili 83,92 persen dari total modal yang ditempatkan. Ini berarti diperkirakan WIKA akan meraup dana sekitar Rp 9,2 triliun dari langkah korporatif ini.
Rights issue ini juga merupakan pintu masuk bagi penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 6 triliun untuk mendukung WIKA. "Setiap pemegang 100 juta saham biasa yang terdaftar pada 18 April 2024 berhak atas 521,98 juta HMETD," ujar manajemen dalam prospektus yang dirilis dilihat Selasa 2 April 2024.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "IDX:WIKA",
"interval": "D",
"timezone": "Asia/Jakarta",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"enable_publishing": false,
"hide_top_toolbar": true,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Pemerintah memiliki satu saham seri A Dwiwarna dan 5,83 miliar saham seri B. Penyertaan modal negara akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2024.
Tanggal terakhir perdagangan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) jatuh pada 16 April 2024 di pasar reguler dan negosiasi, sementara di pasar tunai pada 18 April 2024.
HMETD dapat diperdagangkan selama lima hari kerja mulai dari 22 April 2024 hingga 26 April 2024.
HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal tersebut akan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pencatatan saham baru seri B akan dilakukan di Bursa Efek pada 22 April 2024. "Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya untuk melaksanakan HMETD dapat terdilusi hingga maksimum 83,92 persen setelah dilaksanakannya rights issue ini," ungkapnya.
Dana yang diperoleh dari rights issue ini akan digunakan oleh WIKA untuk dua tujuan utama.
Pertama, sekitar Rp 6 triliun akan dialokasikan untuk modal kerja penyelesaian 37 proyek PSN dan proyek IKN. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja 11 proyek lainnya yang dikelola oleh WIKA, seperti pembangunan infrastruktur jalan dan pengelolaan banjir.
Dengan langkah ini, WIKA berharap dapat mempercepat kemajuan infrastruktur di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi negara.