Logo
>

Dua Bos Petrosea Kembali Borong Saham PTRO di Harga Pasar

Ditulis oleh Syahrianto
Dua Bos Petrosea Kembali Borong Saham PTRO di Harga Pasar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Jajaran direksi dan komisaris PT Petrosea Tbk masih aktif melakukan serangkaian transaksi pembelian saham PTRO, yang saat ini berada dalam tren kenaikan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

    Berdasarkan keterangan resmi dari Petrosea yang dirilis, Komisaris PTRO Erwin Ciputra, telah membeli saham perseroan sebanyak 174 lembar dengan harga masing-masing Rp18.152 dan Rp18.580 per saham. Pembelian saham ini dilakukan sebagai investasi langsung dan dilaksanakan pada tanggal 8 dan 11 November 2024.

    Dengan tambahan pembelian ini, Erwin kini memiliki 625.400 saham di PTRO, yang setara dengan 0,062 persen dari total kepemilikan saham Perseroan.

    Sekretaris Perusahaan PTRO, Anto Broto, dalam laporannya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa pembelian saham yang dilakukan oleh Erwin Ciputra tidak termasuk dalam transaksi repurchase agreement (repo).

    Selain Erwin Ciputra, Direktur Petrosea, Kartika Hendrawan, juga menambah kepemilikan saham PTRO-nya dengan membeli 80.000 Saham Biasa. Transaksi ini juga dilakukan sebagai investasi langsung dan bukan merupakan transaksi repo.

    Kartika melakukan pembelian tersebut pada 11 dan 12 November 2024, dengan harga masing-masing Rp19.175 dan Rp19.524 per saham. Dengan transaksi ini, total kepemilikan saham Kartika di PTRO menjadi 168.800 lembar atau setara dengan 0,0167 persen dari total saham perseroan.

    PTRO Dirikan Anak Usaha

    Mengutip keterbukaan informasi, Rabu, 13 November 2024, pada 11 November 2024, PT Petrosea Tbk secara resmi mendirikan sebuah anak usaha baru, yaitu PT Lintas Kelola Berlaba (LKB), melalui anak perusahaan PT Petrosea Infrastruktur Nusantara (PIN) yang sepenuhnya dimiliki oleh PTRO.

    Pendirian LKB ini merupakan langkah strategis Petrosea untuk memperluas jangkauan bisnisnya, khususnya dalam layanan jasa pertambangan serta aktivitas ilmiah dan teknis yang mendukung industri tersebut.

    Menurut Sekretaris Perusahaan Petrosea, tujuan pendirian LKB adalah untuk berfokus pada pengembangan layanan pertambangan yang lebih luas, serta menawarkan layanan profesional dan teknis yang dibutuhkan dalam industri.

    Dengan modal yang ditempatkan dan disetor sebesar Rp5 miliar, saham PT Petrosea Infrastruktur Nusantara menguasai 51 persen saham LKB, sementara PT Pasir Bara Prima memiliki 49 persen saham.

    Pendirian cucu usaha ini dipandang sebagai langkah yang sangat positif, karena akan memberikan kontribusi dalam mendukung pengembangan usaha PTRO di sektor pertambangan.

    Di pasar saham, pengumuman pendirian LKB memberikan dampak langsung pada harga saham PTRO, yang mengalami lonjakan 2,26 persen ke level Rp19.200, dengan nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp84,79 miliar.

    Bahkan dalam sepekan terakhir, saham PTRO tercatat menguat 13,40 persen, dan secara year-to-date (ytd) telah melompat signifikan sebesar 266,67 persen. Sementara pada hari ini, saham PTRO melambung hingga 2,53 persen menuju level Rp19.250, naik 475 poin dari pembukaan perdagangan saham.

    Selain ekspansi bisnis melalui pendirian cucu usaha, PTRO juga mengumumkan rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I-2024 senilai Rp1 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I-2024 sebesar Rp500 miliar.

    Kedua surat utang ini terdiri dari empat seri dengan tenor yang berbeda, yang akan menawarkan tingkat kupon menarik.

    Adapun rincian dari obligasi dan sukuk tersebut adalah sebagai berikut:

    • Seri A: Tenor 367 hari, kupon 6,5 persen – 7 persen
    • Seri B: Tenor 3 tahun, kupon 7,5 persen – 8,5 persen
    • Seri C: Tenor 5 tahun, kupon 8,25 persen – 9,25 persen
    • Seri D: Tenor 7 tahun, kupon 8,75 persen – 10 persen

    Proses penawaran awal obligasi dan sukuk ini akan berlangsung mulai 12 hingga 25 November 2024, dengan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 16 Desember 2024.

    Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi dan sukuk ini akan digunakan untuk modal kerja, yang mendukung operasi dan ekspansi bisnis PT Petrosea Tbk di masa depan.

    Aksi korporasi PTRO juga mencakup akuisisi PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang telah memberikan dorongan signifikan bagi pendapatan perseroan. Akuisisi ini membawa tambahan kontrak baru yang sangat besar, yaitu sekitar USD1,8 miliar atau sekitar Rp28,38 triliun di sektor pertambangan dan Engineering, Procurement and Construction (EPC).

    Analis PT Sucor Sekuritas Yoga Ahmad Gifari, memproyeksikan bahwa akuisisi ini akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan pendapatan PTRO dalam beberapa tahun mendatang. Bahkan, laba perusahaan diperkirakan akan mengalami pemulihan berkat leverage operasional yang lebih baik.

    Selain itu, PTRO juga telah mengamankan backlog yang cukup besar pada tahun 2023, yang diperkirakan akan menghasilkan pendapatan yang bertumbuh pesat, baik di segmen EPC maupun penambangan. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.