KABARBURSA.COM - PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) optimistis bisa meraup pendapatan double digit tahun ini setelah melakukan Initial Public Offering (IPO).
Direktur Utama RATU, Alexandra Sinta Wahjudewanti menegaskan saat ini Perseroan masih fokus terhadap minyak dan gas bumi (migas).
Dia sangat yakin industri migas akan bertumbuh positif. Karenanya, Sinta percaya diri jika RATU bisa menyabet pendapatan double digit pada tahun ini, walaupun tidak disebutkan secara spesifik terkait angkanya.
"Mudah-mudahan (pendapatan) double digit ya," ujarnya kepada media di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 8 Januari 2025.
Sinta sadar industri energi bakal menemukan banyak tantangan di depan. Namun begitu, dia menyatakan RATU tetap optimis dan akan mendukung rencana pemerintah dalam produksi minyak sebanyak satu juta barel.
"Kita support pemerintah juga untuk mencapai juta barel di beberapa tahun ke depan," ungkapnya.
Seperti diketahui, RATU hari ini resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam Penawaran umum perdana saham, perusahaan bekerja sama dengan dua sekuritas yaitu PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas, sebagai penjamin pelaksana emisi.
RATU berhasil menghimpun dana sebesar Rp 624 miliar dengan melepas 543.010.800 saham ke publik pada harga penawaran Rp1.150 per saham.
Antusiasme pasar ritel terlihat sangat tinggi, tercermin dari kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 313,15 kali dengan total 137.932 investor berpartisipasi selama periode penawaran umum pada 2–6 Januari 2025.
Adapun dana yang diperoleh dari IPO akan dialokasikan untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan, dengan fokus utama pada pendanaan (cash call) di Blok Cepu dan Blok Jabung.
Alokasi dana di Blok Cepu akan digunakan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan produksi minyak, sementara alokasi untuk Blok Jabung difokuskan pada pengembangan cadangan migas dan keberlanjutan operasional blok tersebut.
Sebagian dana IPO juga akan digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan. Penggunaan dana ini mencerminkan komitmen PT Raharja Energi Cepu, Tbk dalam berkontribusi pada pengembangan energi nasional sekaligus memperkuat posisi perusahaan di industri energi.
Dengan tetap berpegang pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik, RATU terus berupaya memberikan dampak positif bagi semua pemangku kepentingan.
Profil Emiten RATU
Seperti diberitakan sebelumnya, RATU, merupakan perusahaan investasi di sektor minyak dan gas, didirikan pada tahun 2006 dan telah berkembang menjadi salah satu pemain strategis dalam industri energi di Indonesia. Melalui portofolio asetnya yang berfokus pada Blok Cepu dan Blok Jabung, RATU memainkan peran penting dalam mendukung kebutuhan energi nasional sekaligus memberikan kontribusi signifikan pada sektor migas.
Blok Cepu, salah satu aset utama yang dikelola oleh anak perusahaan RATU, PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC), memberikan RATU hak partisipasi sebesar 2,2423 persen. Dengan cadangan terbukti (P1) sebesar 841 juta barel minyak (MMBO) dan cadangan potensial sebesar 199 MMBO, Blok Cepu menjadi sumber energi yang sangat vital.
Pada semester pertama tahun 2024, produksi minyak Blok Cepu mencapai 144 ribu barel per hari (MBOPD), menyumbang sekitar 25 persen dari total lifting minyak nasional.
Sementara itu, melalui PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ), RATU memiliki hak partisipasi sebesar 8 persen di Blok Jabung. Blok ini menyimpan cadangan terbukti sebesar 17,2 MMBO dan cadangan potensial sebanyak 8,8 MMBO.
Dalam enam bulan pertama 2024, Blok Jabung mencatat produksi harian sebesar 52 ribu barel setara minyak dan gas per hari (MBOEPD), berkontribusi sekitar 3,5 persen terhadap lifting minyak dan gas nasional.
Kegiatan utama RATU meliputi eksplorasi, ekstraksi, serta penjualan minyak dan gas. Dengan fokus yang tajam pada efisiensi operasional dan keberlanjutan, perusahaan ini terus berupaya mengoptimalkan asetnya untuk menghasilkan energi berkualitas tinggi bagi Indonesia.
Berdasarkan data dari Stockbit, valuasi market cap IPO RATU diperkirakan berada di 6,0–7,6x P/E 1H24 TTM dan 4,85–5,67x P/BV pasca-IPO. Jika dibandingkan dengan induk usahanya, RAJA, yang diperdagangkan di 23,8x P/E dan 4,6x P/BV, saham RATU terlihat lebih terjangkau dalam hal rasio P/E namun sedikit lebih mahal dari sisi P/BV.
“Namun, jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), valuasi RATU tergolong premium: MEDC diperdagangkan di 4,7x P/E dan 0,8x P/BV (per 9M24). ENRG diperdagangkan di 5,1x P/E dan 0,6x P/BV (per 9M24),” ujar Hendriko Gani, Investment Analyst Stockbit, dikutip Kamis, 2 Januari 2025.(*)