Logo
>

Ekonomi Vietnam Melesat Nyaris 7 Persen, ini Kuncinya

Ditulis oleh Syahrianto
Ekonomi Vietnam Melesat Nyaris 7 Persen, ini Kuncinya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pertumbuhan ekonomi Vietnam meningkat pada kuartal II 2024 karena ekspor yang kuat, tetapi kenaikan inflasi tetap menjadi tantangan bagi negara Asia Tenggara itu.

    Kantor Statistik Umum (GSO) pemerintah mengatakan estimasi produk domestik bruto (PDB) Vietnam meningkat menjadi 6,93 persen pada kuartal II 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2024 yang mencapai 5,87 persen. GSO menambahkan bahwa perekonomian tumbuh 6,42 persen pada paruh pertama tahun ini.

    Vietnam dengan mayoritas eksportir ponsel pintar, elektronik, dan garmen, berupaya untuk meningkatkan aktivitas bisnis setelah gagal mencapai target pertumbuhan pada tahun lalu karena lemahnya permintaan global dan kekurangan listrik. “Situasi sosio-ekonomi Vietnam terus menunjukkan tren positif, dengan setiap kuartal menjadi lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya,” kata GSO, Sabtu, 29 Juni 2024.

    GSO menyatakan bahwa perekonomian dan masyarakat Vietnam terus menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan, di tengah berbagai risiko dan ketidakpastian eksternal mencapai target pertumbuhan 6,0-6,5 persen pada 2024 merupakan tantangan besar, yang memerlukan upaya bersama dari semua kekuatan.

    Selain itu menurut GSO, ekspor Vietnam pada paruh pertama tahun ini naik 14,5 persen dari tahun sebelumnya menjadi USD190 miliar atau Rp3.106 triliun, sementara produksi industri meningkat 10,9 persen dari tahun sebelumnya.

    Sementara itu, Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengatakan pada awal pekan ini, bahwa pertumbuhan PDB kuartal kedua akan melebihi laju kuartal pertama, dan mengatakan kebijakan akan terus memprioritaskan pertumbuhan untuk memenuhi target pertumbuhan tahun ini sebesar 6,0-6,5 persen.

    Chinh mengatakan Vietnam akan tetap berpegang pada kebijakan moneternya yang fleksibel, dengan tujuan untuk terus memotong suku bunga pinjaman bank, mengurangi biaya dan meningkatkan investasi publik.

    Tekanan Inflasi Meningkat Dana Moneter Internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Vietnam akan mendekati 6 persen tahun ini, didukung oleh permintaan eksternal yang kuat, investasi asing yang tangguh dan kebijakan yang akomodatif, namun memperingatkan bahwa risiko penurunannya tinggi.

    IMF mengatakan jika tekanan nilai tukar berlangsung lebih lama, hal itu dapat menyebabkan dampak yang lebih besar terhadap inflasi domestik Vietnam. Tekanan inflasi semakin meningkat, dengan harga konsumen Vietnam pada Juni naik 4,32 persen dari tahun sebelumnya, mendekati batas atas target inflasi pemerintah sebesar 4,5 persen untuk tahun ini.

    Lalu, GSO menyatakan bahwa untuk harga konsumen rata-rata pada paruh pertama tahun ini naik 4,08 persen dari tahun sebelumnya. Badan tersebut mengatakan akan memantau secara ketat pergerakan harga dan menyesuaikan harga listrik, layanan medis, dan pendidikan sesuai dengan situasi riil untuk meminimalkan dampak terhadap inflasi.

    Keputusan pemerintah untuk menaikkan gaji pokok pegawai negeri sebesar 30 persen dan pensiun bagi pensiunan sebesar 15 persen mulai 1 Juli 2024, diperkirakan akan menambah tekanan inflasi.

    Makna Pertumbuhan Vietnam

    Dalam laporan update ekonomi makro Vietnam, Bank Dunia (World Bank) menilai bahwa ekonomi Vietnam telah menunjukkan banyak tanda yang positif. Indeks produksi industri (IIP) pada bulan Mei meningkat 2,6 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

    Menurut WB, pertumbuhan impor produk-produk setengah jadi yang signifikan menunjukkan adanya peningkatan kebutuhan dari para mitra dagang sehingga ekspor akan bisa lebih tinggi pada waktu mendatang. Sementara itu, penyerapan modal investasi asing langsung (FDI) terus positif. Komitmen FDI mencapai 11,07 miliar USD dalam waktu lima bulan awal tahun ini, 2 persen lebih tinggi dibandingkan dengan masa yang sama tahun lalu.

    Sementara itu, laporan ekonomi terkini dari Bank Standard Chartered memprakirakan, pertumbuhan PDB Vietnam akan mencapai 5,3 persen pada triwulan II tahun ini.

    Ketika menilai ekonomi Vietnam, Kepala Perwakilan Dana Moneter Internasional (IMF) urusan Vietnam, Paulo Medas, menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi Vietnam diprakirakan akan pulih pada taraf 6 persen pada tahun ini berkat adanya kebutuhan di luar yang terus kuat, investasi asing langsung yang stabil, dan kebijakan-kebijakan yang dilonggarkan.

    Raksasa Ekonomi Asia Tenggara

    Vietnam diramal akan menjadi raksasa baru di kawasan Asia Tenggara. Hal ini karena Vietnam diprediksi bisa tumbuh pesat pada tahun-tahun berikutnya.

    Henley & Partners menjelaskan naiknya ekonomi Vietnam ini disebabkan karena gencarnya negara tersebut sebagai pusat manufaktur global.

    Analis New World Wealth Andrew Amoils menjelaskan, Vietnam diperkirakan akan mengalami peningkatan kekayaan hingga 125 persen selama 10 tahun ke depan. Ini merupakan yang terbesar dibandingkan negara lain dalam hal PDB per kapita dan jumlah penduduk kaya.

    "Vietnam adalah basis manufaktur yang semakin populer bagi perusahaan teknologi, otomotif, elektronik, pakaian dan tekstil multinasional," kata Amoil.

    Ia menambahkan, India yang sebelumnya diperkirakan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia pada tahun 2027, menempati posisi kedua dengan perkiraan pertumbuhan kekayaan sebesar 110 persen.

    Amoils juga menjelaskan, Vietnam dianggap sebagai negara yang aman dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik, yang memberikan insentif tambahan bagi perusahaan untuk mendirikan operasi manufaktur di negara tersebut.

    Dalam sebuah laporan, McKinsey melaporkan bahwa negara ini memiliki lokasi yang strategis, berbatasan darat dengan China dan dekat dengan jalur perdagangan maritim utama. Vietnam punya biaya tenaga kerja yang rendah, serta infrastruktur yang mendukung ekspor negara tersebut, semuanya telah mengubah Vietnam menjadi tujuan utama investasi internasional.

    Pertumbuhan PDB Vietnam pada tahun 2023 melambat menjadi 5,05 persen dibandingkan dengan ekspansi sebesar 8,02 persen pada tahun 2022 karena melemahnya permintaan global dan terhentinya investasi publik. Manufaktur menyumbang seperempat dari PDB-nya. Data Bank Dunia menunjukkan, sepuluh tahun yang lalu, PDB per kapita Vietnam adalah sekitar USD2.190, tumbuh hampir dua kali lipat menjadi USD4.100.

    "Vietnam berkembang pesat dan sebagian besar penduduknya merasakan manfaatnya," kata kepala investasi VinaCapital Group Andy Ho. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.