KABARBURSA.COM - PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) adalah emiten di sektor perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan ini didirikan pada 11 September 1995.
Berdasar data yang dihimpun oleh Kabarbursa.com, PGUN saat ini memiliki Hak Guna Usaha (HGU) seluas 22.586 hektare yang tersebar di beberapa desa di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. Dari total area tersebut, 12.869 hektare telah digunakan untuk penanaman kelapa sawit, dengan 11.669 hektare di antaranya sudah menghasilkan.
Perusahaan memiliki pabrik kelapa sawit (PKS) yang mulai beroperasi pada Agustus 2019 dengan kapasitas 60 ton per jam, yang dapat ditingkatkan hingga 90 ton per jam. Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 100.000 ton minyak kelapa sawit (MKS) per tahun.
Produk utama yang dihasilkan oleh Pradiksi Gunatama adalah Tandan Buah Segar (TBS), Minyak Kelapa Sawit (MKS), dan Inti Kelapa Sawit (IKS). Tingkat rendemen MKS mencapai 22 persen, sedangkan IKS memiliki rendemen 4 persen. Perusahaan memasarkan produk-produk tersebut melalui tender tertutup dan juga berpartisipasi dalam berbagai acara industri seperti Indonesian Palm Oil Conference (IPOC).
Saat ini, PGUN dipimpin oleh jajaran direksi dan komisaris yang berperan penting dalam menjalankan dan mengawasi kegiatan operasional perusahaan. Struktur manajemen perusahaan ini terdiri dari para profesional yang memiliki pengalaman luas di sektor perkebunan dan industri pengolahan kelapa sawit, serta memiliki peran strategis dalam menentukan arah kebijakan perusahaan.
Jajaran Direksi dan Komisaris
Dewan Komisaris PT Pradiksi Gunatama Tbk dipimpin oleh Liana Saputri yang menjabat sebagai komisaris utama. Sebagai pimpinan tertinggi dalam struktur pengawasan, Liana bertanggung jawab memastikan bahwa kegiatan operasional perusahaan berjalan sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan peraturan yang berlaku.
Selain itu, Indra Surya menjabat sebagai komisaris independen, yang bertugas untuk memberikan perspektif objektif dan independen dalam proses pengambilan keputusan strategis perusahaan, serta memastikan adanya keseimbangan kepentingan antara pemegang saham dan manajemen perusahaan.
Dewan Direksi Dewan Direksi Pradiksi Gunatama dipimpin oleh Khairuddin Simatupang sebagai presiden direktur. Khairuddin memiliki tanggung jawab utama dalam mengelola dan memimpin seluruh kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, termasuk produksi, pemasaran, serta pengembangan usaha. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan telah berhasil memperluas area perkebunan dan meningkatkan kapasitas produksi minyak kelapa sawit.
Dalam menjalankan tugasnya, Khairuddin dibantu oleh Tamlikho, yang menjabat sebagai direktur. Tamlikho bertanggung jawab atas aspek operasional yang lebih spesifik, termasuk pengelolaan sumber daya manusia, logistik, serta koordinasi antara berbagai unit bisnis pendukung perusahaan, seperti konstruksi dan pelayanan kepelabuhanan.
PGUN kini tengah menjadi perhatian lantaran Dody Hanggodo ditunjuk untuk memimpin Kementerian Pekerjaan Umum (PU) oleh Presiden Prabowo Subianto. Dody pernah menjabat sebagai komisaris PGUN alias PT Pradiksi Gunatama Tbk pada 2017-2018 dan sebagai komisaris PT Senabangun Anekapertiwi pada 2019-2020.
PGUN dikabarkan juga sebagai emiten yang termasuk dalam grup Jhonlin yang dimiliki orang terkaya Kalimantan Haji Isam. Sedangkan PT Senabangun Anekapertiwi merupakan anak usaha dari PT Pradiksi Gunatama Tbk.
Pada tahun 2022, PT Pradiksi Gunatama Tbk bergabung dengan Senabangun Anekapertiwi. Setelah itu, nama Dody Hanggodo tidak lagi muncul di manajemen perusahaan tersebut.
Namun saat ini, struktur kepemilikan saham PT Pradiksi Gunatama didominasi oleh dua pemegang saham utama, yaitu PT Araya Agro Lestari dan PT Citra Agro Raya, masing-masing dengan kepemilikan 38,44 persen dan 38,25 persen. Selain itu, PT Baramega Cipta Mulia Persada memiliki 16,88 persen saham, dan publik memegang 6,43 persen saham yang tersisa.
Kinerja Keuangan PGUN hingga Semester I 2024
Sementara itu, dari sisi kinerja keuangan, PGUN mencatatkan performa yang cukup fluktuatif. Pada kuartal kedua tahun 2024, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp119,458 miliar dengan laba bersih sebesar Rp5,950 miliar. Pada kuartal pertama 2024, pendapatan mencapai Rp139,179 miliar, tetapi laba bersihnya sedikit lebih rendah yaitu R 4,622 miliar.
Sebelumnya, di tahun 2023, kinerja keuangan perusahaan lebih bervariasi, dengan puncak pendapatan tertinggi pada kuartal keempat sebesar Rp253,666 miliar, meskipun perusahaan mengalami kerugian bersih sebesar Rp487 juta.
Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas kelapa sawit dan biaya operasional yang tinggi. Meski begitu, kapasitas produksi yang terus meningkat dan pengembangan kebun plasma menjadi salah satu strategi perusahaan untuk menjaga pasokan bahan baku dan meningkatkan produksi MKS di masa depan.
Harga Saham dan Kapitalisasi Pasar
PT Pradiksi Gunatama Tbk resmi melantai di BEI pada 7 Juli 2020 dengan harga penawaran saham sebesar Rp115 per lembar. Dari total saham yang beredar, sebanyak 900 juta lembar saham ditawarkan kepada publik dalam IPO, atau sekitar 18,01 persen dari total saham yang terdaftar sebanyak 4.998.360.000 lembar.
Saat ini, kapitalisasi pasar emiten berkode saham PGUN ini mencapai Rp2,43 triliun dengan total saham beredar sebanyak 5,74 miliar lembar saham. Perusahaan terdaftar di papan utama BEI dan berada di sektor barang konsumen primer, khususnya industri perkebunan kelapa sawit.
Lebih lanjut, pada perdagangan sesi I, Senin, 21 Oktober 2024, harga saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) tercatat berada di level Rp426, mengalami kenaikan sebesar Rp2 atau 0,47 persen dibandingkan harga penutupan sebelumnya yang berada di Rp424. Volume perdagangan saham PGUN mencapai 22.800 lot, dengan nilai transaksi mencapai Rp9,7 miliar. Angka ini jauh melampaui rata-rata volume perdagangan harian yang berada di 1.850 lot, menunjukkan adanya minat yang signifikan dari para investor.
Harga saham PGUN dibuka pada Rp424 dan sempat mencapai titik tertinggi hari ini di Rp426, namun tidak mengalami pergerakan drastis sepanjang sesi perdagangan. Saham ini juga tidak mendekati batas atas (ARA) di Rp466 maupun batas bawah (ARB) di Rp382, menunjukkan bahwa perdagangan berlangsung cukup stabil.
Kinerja Saham dalam Jangka Waktu yang Berbeda Secara mingguan, saham PGUN mengalami kenaikan 1,43 persen, mencerminkan adanya sentimen positif dalam jangka pendek. Namun, jika dilihat dari periode satu bulan terakhir, saham ini mencatatkan penurunan sebesar 2,29 persen, kemungkinan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti fluktuasi harga komoditas dan kebijakan sektor perkebunan.
Dalam periode tiga bulan terakhir, saham PGUN justru menunjukkan performa yang sangat baik dengan kenaikan mencapai 30,67 persen, yang mungkin didorong oleh peningkatan kinerja perusahaan atau prospek positif di sektor kelapa sawit. Namun, jika dilihat secara tahunan, harga saham masih mencatatkan sedikit penurunan sebesar 2,74 persen, mencerminkan adanya tantangan yang dihadapi perusahaan selama tahun ini.
Analisis Prospek dan Kinerja Perusahaan
Kinerja saham PGUN secara umum masih dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, terutama harga komoditas kelapa sawit global. Sebagai perusahaan yang memiliki lahan perkebunan seluas 22.586 hektare, dengan 11.669 hektare lahan yang telah menghasilkan, PGUN memiliki fondasi yang kuat di sektor perkebunan kelapa sawit.
Dengan kapasitas produksi pabrik yang mencapai 60 ton per jam dan potensi peningkatan hingga 90 ton per jam, perusahaan memiliki peluang besar untuk meningkatkan pendapatan di masa mendatang, terutama jika harga minyak kelapa sawit (CPO) global bergerak positif.
Namun, tantangan yang dihadapi perusahaan antara lain fluktuasi harga tandan buah segar (TBS), biaya produksi yang bisa meningkat, serta ketatnya persaingan di pasar internasional. Pemerintah juga memiliki peran besar dalam menentukan arah industri ini, melalui kebijakan ekspor dan regulasi terkait kelapa sawit.
Secara keseluruhan, saham PGUN memiliki potensi yang menjanjikan dengan prospek pertumbuhan jangka panjang yang positif. Dukungan dari strategi diversifikasi pasokan bahan baku dan optimalisasi produksi dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan di pasar.
Meski demikian, investor perlu mencermati pergerakan harga komoditas dan dinamika kebijakan pemerintah yang akan memengaruhi prospek perusahaan ke depan. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.