Logo
>

Eks Menteri Kelautan jadi Presiden Komisaris BUMI

Ditulis oleh Dian Finka
Eks Menteri Kelautan jadi Presiden Komisaris BUMI

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sharif Cicip Sutardjo, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, ditunjuk kembali sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris Independen di PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

    Pengangkatan Cicip Sutardjo ini disetujui oleh pemegang saham BUMI dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang menggelar pada hari Jumat, 28 Juni 2024.

    Director & Corporate Secretary, Dileep Srivastava mengatakan dewan komisaris dan direksi perseroan diberikan kewenangan menerbitkan saham-saham baru terkait konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang diterbitkan oleh perseroan.

    Selain itu, RUPS juga menyetujui pengangkatan Ben Niu sebagai Komisaris, menggantikan posisi Benjamin Bao.

    Berikut adalah susunan lengkap Dewan Komisaris dan Direksi BUMI yang terbaru, sesuai persetujuan pemegang saham dalam RUPS 2024:

    Dewan Komisaris

    • Sharif Cicip Sutardjo: Presiden Komisaris dan Komisaris Independen
    • Drs. Kanaka Puradiredja: Komisaris Independen
    • Drs. Anton Setianto Soedarsono: Komisaris Independen
    • Y.A. Didik Cahyanto: Komisaris Independen
    • Anggawira: Komisaris Independen
    • Adhika Andrayudha Bakrie: Komisaris
    • Thomas Myer Kearney: Komisaris
    • Jinping Ma: Komisaris
    • Ben Niu: Komisaris

    Direksi

    • Adika Nuraga Bakrie: Presiden Direktur
    • Agoes Projosasmito: Wakil Presiden Direktur
    • Nalinkant A. Rathod: Direktur
    • Adrian Wicaksono: Direktur
    • Phiong Phillipus Darma: Direktur
    • Eddy Sanusi: Direktur
    • Dileep Srivastava: Direktur Independen
    • R.A. Sri Dharmayanti: Direktur
    • Andrew C. Beckham: Direktur
    • Maringan MIH Hutabarat: Direktur
    • Ashok Mitra: Direktur
    • Ying Bin Ian He: Direktur
    • Jian Wang: Direktur
    • Rio Supin: Direktur
    • Himawan Setiadi: Direktur

    PT BUMI tidak Bagikan Dividen Tahun ini

    Direktur Bumi Resources, Andrew Christopher Beckham, menyatakan bahwa PT BUMI tidak akan membagikan dividen pada tahun 2024 ini karena laba selama tiga tahun terakhir tidak memenuhi syarat minimal, yaitu 10 kali laba ditahan negatif.

    "Regulator menyatakan kami tidak bisa membagikan dividen. Jadi harapannya, kami bisa membagikan dividen tahun depan," kata Andrew di Jakarta, 28 Juni 2024.

    BUMI melaporkan laba tahun berjalan sebesar USD10,93 juta pada 2023, yang mengalami penurunan 97,92 persen dari USD525,27 juta pada tahun sebelumnya.

    Total liabilitas jangka pendek BUMI melebihi aset lancarnya secara konsolidasi, dan BUMI juga mengalami defisit sebesar USD2,35 miliar per 31 Desember 2023. Kondisi ini mengindikasikan adanya ketidakpastian signifikan dalam kemampuan Bumi Resources untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.

    "Kita lihat saja, kami harus mematuhi peraturan regulator," ujar Andrew.

    Profil Sharif Cicip Sutardjo

    Sharif Cicip Sutardjo lahir di Yogyakarta pada 10 Oktober 1948. Dia dikenal luas atas minatnya yang mendalam di bidang kelautan.

    Ia memulai kariernya di dunia bisnis, dan kesuksesan yang diraihnya di bidang ini membawanya dekat dengan banyak politisi berpengaruh, termasuk Aburizal Bakrie.

    Hubungannya yang erat dengan mantan Ketua Umum Partai Golkar ini membantu mengangkat kariernya hingga mencapai puncak.

    Cicip pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, sebuah posisi yang memberinya lebih banyak kesempatan untuk berkontribusi dalam politik.

    Kejayaannya yang datang di usia muda dan koneksi yang kuat dengan tokoh-tokoh penting memberinya kesempatan untuk memimpin Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sebagai Ketua Umum pada periode 1983-1989.

    Selain itu, ia juga memegang posisi sebagai Ketua Komite Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Telematika Perposan dan Media Massa pada periode 2000-2004.

    Prestasi lainnya termasuk menjadi Ketua Kadin Indonesia Komite China (KIKC) dari tahun 1996 hingga 2004, serta Ketua Dewan Penasihat Kadin untuk periode 2009-2010.

    Saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Cicip berfokus pada upaya industrialisasi perikanan.

    Meskipun banyak pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan, ia berupaya meningkatkan kualitas dan produksi garam nasional melalui pemberdayaan petambak garam di daerah-daerah penghasil garam.

    Programnya meliputi optimalisasi sarana usaha garam rakyat, rehabilitasi prasarana, serta program intensifikasi yang mencakup inovasi teknologi industri garam.

    Di tengah kesibukannya sebagai menteri, Cicip berhasil menyelesaikan disertasi doktoralnya di bidang kelautan. Disertasi yang berjudul "Kajian Atas Zonasi Perairan Pesisir dalam Penanaman Modal Bidang Kelautan Dikaitkan dengan Izin Lokasi dan Izin Usaha Sebagai Upaya Pengembangan Perekonomian Indonesia" ini dipertahankannya dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Hukum Pascasarjana Unpad pada 24 Januari 2013.

    Selain itu, Cicip juga dikenal sebagai penggagas konsep 'Ekonomi Biru' yang diperkenalkannya dalam Forum Rio+20 di Rio de Janeiro, Brazil.

    Konsep ini bertujuan untuk mendorong kesadaran global tentang pengelolaan laut dan sumber daya pesisir yang lebih berkelanjutan.

    Dengan menerapkan prinsip ekonomi biru, diharapkan dunia dapat lebih siap menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak. (ian/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Dian Finka

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.