Logo
>

Emas Antam Turun Rp11.000, The Fed Seret Harga Logam Mulia

Ditulis oleh Syahrianto
Emas Antam Turun Rp11.000, The Fed Seret Harga Logam Mulia

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas logam mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) mengalami penurunan pada perdagangan hari ini, yang disebabkan oleh penurunan harga emas global. Pada Jumat, 17 Mei 2024, harga emas Antam dipatok pada Rp1.343.000 per gram, turun Rp11.000 dibandingkan hari sebelumnya.

    Harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam berada di Rp1.234.000 per gram, juga turun Rp11.000 dari hari sebelumnya. Penurunan harga emas Antam terjadi akibat koreksi harga emas dunia. Kemarin, harga emas dunia di pasar spot ditutup pada USD2.377,8 per troy ons, turun 0,59 persen dibandingkan hari sebelumnya.

    Selama seminggu terakhir, harga emas naik 1,37 persen secara point-to-point. Dalam sebulan terakhir, harga meningkat sebesar 0,46 persen. Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), emas telah memasuki zona bearish. Hal ini terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang berada di angka 48,63. RSI di bawah 50 menunjukkan bahwa suatu aset sedang berada dalam posisi bearish.

    Indikator Stochastic RSI berada di 52,4, yang berada di area beli (long), tetapi masih cenderung netral. Oleh karena itu, kemungkinan besar harga emas akan bergerak dalam rentang sempit. Target resisten terdekat adalah USD2.378-2.382 per troy ons, sedangkan target support berada di USD2.376-2.362 per troy ons.

    Harga Emas Dunia

    Harga emas dunia turun pada perdagangan kemarin. Sentimen arah suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) masih menjadi faktor utama penggerak harga sang logam mulia. Pada Kamis, 16 Mei, harga emas dunia di pasar spot ditutup di USD2.377,8/troy ons. Turun 0,59 persen dibandingkan hari sebelumnya.

    Pagi ini, Jumat, 17 Mei, harga emas masih belum banyak bergerak. Pada pukul 07:07 WIB, harga naik tipis 0,04 persen ke USD2.378,7. Dalam seminggu terakhir, harga emas naik 1,37 persen secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 0,46 persen.

    Kabar soal arah suku bunga acuan masih menjadi faktor dominan penentu harga emas. Sejumlah pejabat teras Bank Sentral AS Federal Reserve menegaskan suku bung acuan masih perlu bertahan di level tinggi, tidak perlu terburu-buru diturunkan.

    “Informasi yang ada mengindikasikan butuh waktu lama untuk mendapatkan keyakinan (penurunan suku bunga). Mempertahankan posisi restriktif lebih lama adalah langkah yang pruden,” tegas Loretta Mester, Gubernur The Fed Cleveland, seperti dikutip dari Bloomberg News.

    Sementara Gubernur The Fed New York John Williams menyatakan dirinya belum melihat alasan untuk mengubah suku bunga untuk saat ini. Dalam wawancara bersama Reuters, Williams menegaskan perlu bank sentral perlu mendapatkan keyakinan bahwa inflasi benar-benar mengarah ke target 2 persen.

    “Saya tidak memperkirakan untuk mendapat keyakinan bahwa inflasi menuju 2 persen dalam waktu dekat,” tuturnya.

    Sementara Gubernur The Fed Richmond Richard Barkin mengatakan inflasi perlu turun lebih lanjut untuk menuju target bank sentral. “Untuk menuju (target) 2 persen, saya rasa butuh waktu sedikit lebih lama,” ujarnya kepada CNBC.

    Saat ini, Federal Funds Rate berada di 5,25-5,5 persen. Ini adalah yang tertinggi dalam 22 tahun terakhir.

    Pernyataan dari para pejabat The Fed tersebut menjadi beban harga emas, yang merupakan aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.

    Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas sudah masuk zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 48,63. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

    Sementara indikator Stochastic RSI ada di 52,4. Berada di area beli (long), tetapi masih cenderung netral. Oleh karena itu, sepertinya harga emas hanya bisa bergerak di rentang sempit. Target resisten terdekat ada di USD2.378-2.382/troy ons. Sedangkan target support adalah USD2.376-2.362/troy ons.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.