Logo
>

Emas Dekati Rekor Tertinggi, PSAB Kian Berkilau: Minat Beli?

Ditulis oleh Yunila Wati
Emas Dekati Rekor Tertinggi, PSAB Kian Berkilau: Minat Beli?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Berdasarkan data terbaru, harga emas global mengalami pergerakan signifikan mendekati rekor tertinggi. Harga emas di pasar spot naik 0,10 persen menjadi USD2.585,13 per ons pada pukul 13.27 WIB. Ini mendekati rekor tertinggi sebelumnya, yang mencapai USD2.589,59 pada sesi Senin. Sementara emas berjangka di Amerika Serikat naik 0,05 persen menjadi USD2.610,30 per ons.

    Kenaikan harga emas didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan melakukan pemotongan suku bunga yang signifikan. Pasar saat ini memperkirakan probabilitas pemotongan 50 basis poin sebesar 66 persen, meningkat dari 43 persen pada perdagangan Jumat, 13 September 2024.

    Sementara itu, semua perhatian kini sedang tertuju pada pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve yang berakhir pada Rabu, 18 September 2024 atau Kamis, 19 September WIB. Keputusan yang diambil oleh Federal Reserve akan sangat mempengaruhi harga emas.

    Indeks Dolar AS turun 0,1 persen, yang membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Hal ini berpotensi mendorong permintaan internasional untuk emas.

    Data penjualan ritel Amerika Serikat untuk periode Agustus, yang dirilis malam ini pukul 19.30 WIB, juga menjadi perhatian investor, karena data ini bisa mempengaruhi keputusan kebijakan moneter ke depan.

    Analis IG, Yeap Jun Rong, mencatat bahwa meskipun harga emas telah mengalami kenaikan baru-baru ini, ada kehati-hatian karena investor menunggu kejelasan lebih lanjut dari perumus kebijakan. Nicholas Frappell dari ABC Refinery juga menyebutkan bahwa harga emas mungkin mengalami koreksi jika ekspektasi pemotongan suku bunga terpenuhi.

    Namun, Goldman Sachs tetap optimis terhadap harga emas dan mencatat bahwa kepemilikan ETF emas fisik terus meningkat seiring dengan penurunan suku bunga kebijakan oleh Federal Reserve.

    Perkembangan Logam Mulia Lainnya

    1. Perak: Harga perak spot menguat 0,39 persen menjadi USD30,85 per ons.
    2. Platinum: Harga platinum naik 0,35 persen menjadi USD990,99 per ons.
    3. Palladium: Palladium melonjak 1,25 persen menjadi USD1.093,53 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 11 April.

    Sementara itu, pasar keuangan China tutup hari ini karena libur festival pertengahan musim gugur, yang dapat mempengaruhi likuiditas pasar logam mulia global.

    Secara keseluruhan, harga emas global tetap tinggi mendekati rekor tertinggi dengan dukungan dari ekspektasi pemotongan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve dan faktor-faktor ekonomi lainnya. Perhatian selanjutnya akan tertuju pada keputusan kebijakan moneter yang akan datang dan data ekonomi AS.

    Saham PSAB Semakin Berkilau

    Perkembangan harga emas global yang pada hari ini mendekati rekor tertinggi, sangat memberikan pengaruh bagi pergerakan saham emiten terkait, salah satunya adalah PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB). Perusahaan mengelola dan berinvestasi dalam bisnis pertambangan emas di wilayah Australasia melalui anak perusahaannya.

    Didirikan pada Januari 2002 dengan nama PT Pelita Sejahtera Abadi, perusahaan ini melakukan IPO pada April 2003. Saat ini, PT J Resources Asia Pasifik Tbk memiliki dua tambang emas yang berlokasi di Penjom (Malaysia) dan Lanut (Sulawesi Utara, Indonesia).

    Pada perdagangan hari ini, saham PSAB dibuka melesat sebanyak 8 poin atau setara dengan +3,00 persen. Saham tersebut diperdagangkan dengan harga Rp272.

    Untuk melihat kinerja sahamnya menggunakan metodologi Warren Buffett, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan:

    1. Valuasi dan Kinerja Keuangan

    PE Ratio yang lebih tinggi (22.25) dibandingkan median IHSG (7.89), menunjukkan bahwa saham ini lebih mahal dibandingkan rata-rata pasar. Buffett biasanya mencari saham dengan PE Ratio yang lebih rendah dari rata-rata pasar jika tidak ada alasan khusus untuk valuasi yang lebih tinggi.

    EPS yang positif (8.81) menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan keuntungan, tetapi penting untuk memeriksa konsistensi dan pertumbuhan EPS dalam beberapa tahun terakhir.

    Harga terhadap Penjualan (Price to Sales Ratio) sebesar 2.72 menunjukkan seberapa mahal saham dibandingkan dengan pendapatan. Rasio yang lebih rendah menunjukkan valuasi yang lebih murah. Begitu pula dengan harga terhadap nilai buku (Price to Book Value) yang tercatat 1.47 menunjukkan bahwa saham diperdagangkan sekitar 1,5 kali nilai bukunya. Buffett sering mencari saham yang diperdagangkan di bawah nilai bukunya.

    2. Kualitas Bisnis dan Manajemen

    Kualitas bisnis dan manajemen ini dapat dilihat dari tiga indikator, yaitu Gross Profit Margin (Quarter) sebesar 62.45 persen, Operating Profit Margin (Quarter) 38.81 persen, dan Net Profit Margin (Quarter) sebanyak 11.42 persen.

    Return on Equity (ROE) sebesar 4.66 persen relatif rendah menunjukkan bahwa perusahaan mungkin tidak sepenuhnya efisien dalam menggunakan modal pemegang sahamnya.

    Altman Z-Score (Modified) 0.97, menunjukkan risiko kebangkrutan yang lebih tinggi. Buffett biasanya menghindari perusahaan dengan risiko finansial yang tinggi.

    3. Solvabilitas dan Likuiditas

    Rasio utang terhadap ekuitas yang moderat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki beban utang yang dapat dikelola tetapi mungkin tidak ideal menurut standar Buffett. Hal ini ditunjukkan dengan Current Ratio (Quarter) 0.59, Quick Ratio (Quarter) 0.34, Debt to Equity Ratio (Quarter) 0.54, dan Total Liabilities/Equity (Quarter): 1.48.

    4. Harga dan Pertumbuhan

    Kenaikan harga saham yang signifikan menunjukkan bahwa saham ini telah berkinerja sangat baik, namun, Buffett biasanya mencari saham yang undervalued, bukan yang sudah naik drastis.

    Jadi, berdasarkan metodologi Warren Buffett, PSAB menunjukkan beberapa kekuatan, seperti margin laba yang tinggi dan PEG Ratio yang rendah, yang menunjukkan valuasi yang menarik berdasarkan pertumbuhan. Namun, ada juga kekhawatiran mengenai solvabilitas dengan rasio likuiditas yang rendah dan Altman Z-Score yang rendah, yang menunjukkan risiko finansial. ROE yang relatif rendah juga menjadi perhatian, mengingat Buffett mencari perusahaan dengan pengembalian modal yang lebih tinggi.

    Secara keseluruhan, PSAB mungkin menarik jika investor percaya bahwa perusahaan akan mampu mengatasi tantangan keuangan dan terus menghasilkan keuntungan yang konsisten. Namun, mempertimbangkan risiko finansial yang tinggi dan valuasi saat ini, investor harus berhati-hati dan mungkin mempertimbangkan margin of safety sebelum membuat keputusan investasi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79