KABARBURSA.COM - Pada hari ini harga emas dunia mengalami sedikit penurunan sebesar 0,09 persen, berada di level USD2.504 per troy ons. Meskipun ada penurunan, harga emas tetap berada di atas level psikologis USD2.500 per troy ons. Sebelumnya, pada Jumat, 16 Agustus 2024, harga emas mencatatkan kenaikan 2,08 persen dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di USD2.507 per troy ons.
Kenaikan harga emas ini didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) pada September 2024. Berdasarkan survei CME FedWatch Tool, sekitar 75,5 persen pelaku pasar memperkirakan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan tersebut, dengan potensi pemangkasan lebih lanjut hingga mencapai kisaran 4,25-4,50 persen pada akhir tahun ini.
Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, menyatakan bahwa investor emas memperkirakan The Fed akan mengambil langkah lebih agresif dalam pelonggaran moneter, yang dapat mendorong harga emas lebih tinggi, bahkan hingga mencapai USD2.700 per troy ons dalam beberapa kuartal mendatang. Ini karena suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas, mengingat logam ini tidak menghasilkan bunga atau dividen.
Selain itu, penurunan nilai dolar AS yang berlangsung selama empat pekan berturut-turut juga meningkatkan daya tarik emas bagi investor. Kenaikan harga emas lebih dari 20 persen sejak awal tahun ini juga dipicu oleh meningkatnya permintaan akibat ketidakpastian geopolitik, seperti ketegangan di Timur Tengah.
Para pelaku pasar saat ini menunggu pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang akan memberikan pandangannya tentang kondisi ekonomi pada simposium tahunan Kansas City Fed di Jackson Hole, Wyoming.
Logam Mulia di Pegadaian
Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Senin, 19 Agustus 2024, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung masih stagnan di level Rp1.418.000 per gram. Harga buyback (harga pembelian kembali emas oleh Antam) juga tetap stabil di Rp1.270.000 per gram. Harga ini telah bertahan selama tiga hari, sejak Sabtu, 17 Agustus 2024, meskipun harga emas dunia telah mencapai level tertinggi yaitu USD2.500 per troy ons.
Tingginya harga emas dipicu oleh ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) pada September 2024. Survei CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa sekitar 75,5 persen pelaku pasar memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan tersebut, dengan kemungkinan total tiga kali pemangkasan hingga akhir 2024. Suku bunga yang lebih rendah umumnya menguntungkan emas karena logam mulia ini tidak menghasilkan bunga atau dividen.
Penurunan nilai dolar AS selama empat pekan berturut-turut juga meningkatkan daya tarik emas di kalangan investor.
Berikut ini adalah daftar harga emas Antam di berbagai satuan pada hari ini:
- 0,5 gram: Rp759.000
- 1 gram: Rp1.418.000
- 2 gram: Rp2.776.000
- 3 gram: Rp4.139.000
- 5 gram: Rp6.865.000
- 10 gram: Rp13.675.000
- 25 gram: Rp34.062.000
- 50 gram: Rp68.045.000
- 100 gram: Rp136.012.000
- 250 gram: Rp339.765.000
- 500 gram: Rp679.320.000
- 1.000 gram: Rp1.358.600.000
Diberitakan sebelumnya, dari sisi pendapatan per saham atau Earning Per Share, ANTM mencatatkan EPS berjalan sebesar 113,95 dengan EPS tahunan sebesar 129,05.
Meskipun demikian, besarnya dividen yang dibayarkan sebesar Rp128,07 per saham dengan rasio pembayaran (payout ratio) mencapai 99,24 persen menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak mengembalikan keuntungan kepada pemegang saham, meski di tengah penurunan harga saham yang cukup signifikan.
Sementara itu, ANTM menunjukkan fluktuasi yang cukup tajam dalam dua kuartal pertama tahun 2024. Pada kuartal pertama, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp238 miliar, mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, yang mencapai Rp1,66 triliun. Namun, pada kuartal kedua 2024, ANTM berhasil membukukan kenaikan laba bersih menjadi Rp1,31 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal kedua tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp227 miliar.
Secara keseluruhan, laba bersih tahunan atau annualized untuk 2024 diproyeksikan mencapai Rp3,1 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Rp3,07 triliun pada 2023, tetapi masih di bawah pencapaian 2022 sebesar Rp3,82 triliun.
Jika melihat tren 12 bulan terakhir hingga kuartal kedua (TTM Q2) 2024, laba bersih ANTM tercatat sebesar Rp2,74 triliun, sedikit ada penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,07 triliun.
Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp30,88 triliun dan jumlah saham beredar sebanyak 24,03 miliar saham, ANTM terus menghadapi tantangan dalam mempertahankan kinerjanya di tengah fluktuasi harga komoditas dan kondisi pasar yang dinamis.
Meskipun terjadi penurunan laba pada awal tahun, peningkatan laba pada kuartal kedua memberikan harapan akan adanya pemulihan kinerja perusahaan di paruh kedua tahun ini.
Pada semester pertama tahun 2024, ANTM berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang cukup signifikan. Laba bersih perusahaan pada kuartal kedua mencapai Rp1,31 triliun, meningkat tajam dari Rp227 miliar pada kuartal kedua tahun sebelumnya.(*)