KABARBURSA.COM - Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan inisiatif pemerintah mendorong pemerataan digital berpotensi mendorong pertumbuhan bisnis. Emiten yang bergerak dalam bisnis telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).
Sukarno menyampaikan, para emiten tersebut dapat diuntungkan setelah ada pengembangan jaringan dan peningkatan jumlah pelanggan. "Isu pemerataan digital yang diusung pemerintah jelas akan berdampak positif, karena dapat meningkatkan jumlah pelanggan bagi emiten telekomunikasi, terutama TLKM yang merupakan BUMN. TLKM tentu akan mendapatkan prioritas dalam pelaksanaan program ini," ujarnya saat dihubungi Kabarbursa.com, Senin, 4 November 2024.
Sukarno juga menilai bahwa emiten-emiten seperti TLKM, ISAT, dan EXCL layak untuk dikoleksi. "Secara fundamental, ketiga emiten ini cukup kuat meskipun harga saham mereka saat ini sedang mengalami tren penurunan. Bagi investor, ini tinggal menunggu momentum teknikal yang tepat untuk melakukan aksi beli," tambahnya.
Menurutnya, dengan dukungan infrastruktur yang semakin merata dan penetrasi digital yang semakin dalam, prospek jangka panjang sektor telekomunikasi tetap cerah. "Peluang pertumbuhan masih besar, seiring dengan meningkatnya kebutuhan layanan digital di berbagai daerah," tutup Sukarno.
Adapun dengan potensi besar ini, para investor disarankan untuk mencermati pergerakan saham-saham telekomunikasi, terutama dalam menghadapi peluang dari inisiatif pemerataan digital pemerintah.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, mengatakan upaya pemerintah dalam memperluas akses internet dan mendorong digitalisasi di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T), sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah-daerah tersebut sehingga memberikan dampak signifikan bagi pembangunan nasional.
Dave menggarisbawahi bahwa akses internet yang merata akan membuka berbagai peluang bagi masyarakat di daerah 3T. “Akses internet bukan hanya soal koneksi, melainkan juga soal memberikan kesempatan yang setara bagi masyarakat di semua daerah untuk berkembang,” ujarnya kepada Kabarbursa.com, Kamis, 31 Oktober 2024.
Dave menjelaskan bahwa pemerataan akses internet dapat meningkatkan kualitas pendidikan di daerah 3T. Dengan adanya internet, siswa-siswi di daerah 3T dapat mengakses materi pembelajaran online, mengikuti kursus jarak jauh, hingga berpartisipasi dalam kelas virtual.
“Ini adalah kesempatan besar bagi generasi muda di daerah 3T untuk memiliki masa depan yang lebih baik, dengan akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas,” ungkapnya.
Selain pendidikan, pemerataan internet juga memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi di daerah terpencil. Dave menyoroti bahwa pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di daerah 3T dapat memanfaatkan e-commerce dan pemasaran digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.
“Ini bisa menjadi penggerak ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” katanya.
Percepatan Digitalisasi di Indonesia
Pembentukan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Kabinet Merah Putih merupakan respons atas perkembangan teknologi dan digitalisasi yang pesat. Sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Komdigi memberikan perhatian atas percepatan digitalisasi di Indonesia.
Meutya Hafid menjelaskan selama 100 hari ke depan, Presiden Prabowo memberikan perhatian secara khusus pada digitalisasi pemerintahan, persoalan judi online, dan pemerataan akses internet.
“Tentu kalau kita melihat pidato pertama beliau sebagai Presiden kemarin tentang digitalisasi berbagai urusan Pemerintahan juga menjadi fokus beliau. Jadi itu mungkin beberapa yang akan kita fokuskan bersama dengan internet yang lebih merata dalam 100 hari ke depan,” ungkapnya di Kantor Kementerian Kominfo Jakarta Pusat, Senin, 21 Oktober 2024.
Meutya Hafid menegaskan perhatian Kementerian Komdigi atas masalah keamanan digital sesuai dengan keinginan masyarakat.
“Selama saya di Komisi I DPR RI juga sebelumnya. Di antaranya itu keamanan digital itu beberapa yang dititipkan secara serius,” tegasnya.
Selanjutnya, Komdigi juga fokus untuk melanjutkan perang terhadap judi oline dan pinjaman oline ilegal. Selain itu, sebagai perempuan, Meutya Hafid akan fokus memperhatikan internet agar lebih ramah anak.
“Karena saya perempuan saya tambah enggak cuma dua itu, tapi saya tambah juga bagaimana internet ramah anak. Bagaimana anak-anak kita bisa terlindungi dari human trafficking atau trafficking anak, pornografi anak, kekerasan terhadap anak, itu juga akan menjadi fokus kita dalam pembenahan ruang digital,” jelasnya. (*)