Logo
>

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Cetak Rekor ATH

Ditulis oleh KabarBursa.com
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Cetak Rekor ATH

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Emiten Grup Barito milik Prajogo Pangestu, saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berhasil mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH). Ini adalah kali kesekian saham TPIA memecahkan rekor.

    Sejak pembukaan perdagangan tadi pagi, saham TPIA bergerak lincah dengan kenaikan 725 poin atau setara dengan penguatan 7,49 persen, mencapai posisi Rp10.400 per saham.

    Menariknya, level harga tertinggi sepanjang hari ini mencapai Rp11.225 per saham, yang juga merupakan level tertinggi sepanjang masa sejak TPIA melantai di Bursa Efek Indonesia. Emiten petrokimia milik Prajogo Pangestu ini menggelar Initial Public Offering (IPO) pada 2008 silam.

    Kenaikan tersebut tercapai setelah sebanyak 35,4 juta saham ditransaksikan dengan nilai mencapai Rp364,46 miliar. Adapun frekuensi transaksi yang terjadi sebanyak 10.794 kali.

    Volume transaksi yang tinggi dan dominasi aksi beli yang masif menjadi yang tertinggi dibanding rata-rata volume transaksi selama 20 hari perdagangan saham.

    Dengan posisi tersebut, saham Chandra Asri juga berhasil menjadi urutan paling atas dalam jajaran top gainers, sekaligus menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan saham sejenis di industrinya.

    Sepanjang perdagangan tahun berjalan hingga hari ini, Rabu 7 Agustus 2024 saham TPIA berhasil menguat nyaris menyentuh tiga digit dengan mencatat kenaikan sebesar 97,14 persen secara year-to-date.

    Di bulan Agustus ini saja, harga saham TPIA sempat menyentuh level tertinggi di Rp10.100 per saham pada penutupan perdagangan. Level ini mengkonfirmasi rekor tertinggi dalam sejarah atau ATH.

    Pemicu Saham TPIA Cetak ATH

    Pemicu saham TPIA yang tengah dalam tren bullish ini adalah sentimen positif atas pembelian aset Shell Singapura, yang dinilai bakal meningkatkan pendapatan perusahaan ke depannya.

    Chandra Asri Group memperkirakan kesepakatan untuk membeli aset Shell di Singapura akan menjadi langkah signifikan. Straits Times melaporkan, mengutip Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Perusahaan Grup Indonesia, Suryandi, bahwa pertumbuhan pendapatan akan meningkat lima kali lipat dari 2024 hingga 2026. Ini didorong oleh kesepakatan Shell Energy and Chemicals Park (SECP) dan ekspansi kapasitas lain yang direncanakan di Indonesia. TPIA menargetkan pendapatan tahunan mencapai USD8 miliar hingga USD10 miliar dari SECP.

    Sebelumnya, Shell Plc. telah sepakat untuk menjual aset kilang dan kimia Singapura mereka kepada perusahaan joint venture antara pedagang komoditas Glencore Plc. dan PT Chandra Asri Pacific.

    Sebagai bagian dari transaksi ini, Shell akan memindahkan semua kepemilikannya di SECP Singapore, yang terdiri dari aset kilang dan kimia di pulau Bukom dan Jurong, ke perusahaan patungan tersebut. Kesepakatan ini dikonfirmasi melalui pernyataan resmi Shell pada Mei 2024.

    Pergerakan harga saham TPIA juga didorong oleh sentimen investor asing yang gencar memborong saham ini sepanjang Agustus, hingga menyentuh Net Buy sebesar Rp68,65 miliar.

    Daftar Saham Milik Prajogo Pangestu

    Sepanjang tahun 2024, saham TPIA telah menunjukkan performa impresif, dengan kenaikan hampir mencapai tiga digit. Secara year-to-date, saham ini telah naik sebesar 97,14 persen. Lonjakan harga saham TPIA didorong oleh sentimen positif terkait akuisisi aset Shell di Singapura oleh Chandra Asri Group. Akuisisi ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang.

    Sentimen positif ini juga diperkuat oleh aksi beli investor asing yang intensif selama bulan Agustus, dengan net buy mencapai Rp68,65 miliar. Manajemen Chandra Asri memproyeksikan pertumbuhan pendapatan akan meningkat lima kali lipat dari 2024 hingga 2026, didorong oleh akuisisi aset dan ekspansi kapasitas lainnya. Target pendapatan tahunan diperkirakan mencapai USD8 miliar hingga USD miliar.

    Selain akuisisi, kinerja saham TPIA juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi pasar petrokimia global, harga bahan baku, serta perkembangan ekonomi domestik dan global.

    • PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

      • Deskripsi: Barito Pacific adalah perusahaan induk yang bergerak dalam berbagai sektor, termasuk petrokimia, energi, dan kehutanan.
      • Kepemilikan: Prajogo Pangestu adalah pendiri dan pemilik mayoritas dari perusahaan ini.

    • PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)

      • Deskripsi: Chandra Asri adalah produsen petrokimia terbesar di Indonesia, yang bergerak dalam produksi olefin dan poliolefin.
      • Kepemilikan: Melalui Barito Pacific, Prajogo Pangestu memiliki kepemilikan mayoritas di perusahaan ini.

    • PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)

      • Deskripsi: Barito Renewables Energy berfokus pada pengembangan dan pengoperasian proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia.
      • Kepemilikan: Barito Pacific memiliki saham mayoritas di perusahaan ini, yang pada akhirnya dimiliki oleh Prajogo Pangestu.

    • Star Energy Group Holdings Pte. Ltd.

      • Deskripsi: Star Energy adalah perusahaan energi terbarukan yang berfokus pada energi panas bumi, dengan operasi utama di Indonesia.
      • Kepemilikan: Melalui Barito Pacific, Prajogo Pangestu memiliki saham mayoritas di Star Energy. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi