Logo
>

Erick Thohir: Geopolitik Penyebab Harga Beras Naik

Ditulis oleh KabarBursa.com
Erick Thohir: Geopolitik Penyebab Harga Beras Naik

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemerintah membantah bahwa kenaikan harga beras semata dipicu oleh aksi partai politik yang memborong bahan pokok tersebut untuk dijadikan alat peraga kampanye. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa harga bahan pangan di seluruh dunia saat ini tengah naik karena ketegangan geopolitik global.

    "Harga beras dan pangan dunia sedang naik karena situasi geopolitik yang sedang terjadi, seperti perang dan penjajahan. Dinamika ini terjadi dan tentu pemerintah mengantisipasi dengan membanjiri pasar lagi," kata Erick di Ramayana CiPlaz Klender, Senin, 12 Februari 2024.

    Erick menyampaikan bahwa pemerintah hadir untuk menstabilkan harga dengan menyalurkan bantuan sosial. Pemerintah menyalurkan beras sebanyak 10 kilogram ke 22 juta Keluarga Penerima Manfaat. Program tersebut telah dijalankan sejak September 2023 dan ditargetkan berlanjut hingga Juni 2024.

    Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa program bantuan pangan saat ini dikaitkan dengan isu politik akibat Pemilu 2024. Menanggapi hal tersebut, ia mengatakan bahwa penyaluran bantuan pangan tidak dilakukan pada 8-14 Februari 2024 atau mendekati Pemilu. Menurut Arief, penyaluran bantuan pangan beras akan dilanjutkan pada 15 Februari 2024. Ia menekankan bahwa bantuan pangan yang diinstruksikan pihaknya tidak terpengaruhi oleh unsur politik. "Kebetulan Kepala Bapanas ini mantan Direktur Utama ID Food dan mantan Direktur Utama Food Station. Mudah-mudahan terbebas dari politik, karena tuga kami menjaga stabilisasi," ujar Arief.

    Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid, sebelumnya menyebutkan bahwa kenaikan harga beras didorong oleh dua faktor, yakni data pemerintah terkait stok nasional dan pembelian oleh partai politik untuk kampanye. Menurutnya, kondisi stok beras yang menipis diperburuk dengan masa kampanye menjelang Pemilu 2024.

    Zulkifli juga menilai kenaikan harga beras didorong oleh faktor psikologis pedagang, karena pemerintah kerap menyuarakan data defisit produksi beras. Meski demikian, Zulkifli mengimbau masyarakat untuk tidak panik karena pasokan beras di Jakarta masih aman, dengan pasokan beras ke Pasar Cipinang masih ditopang oleh Bulog. Stok beras Bulog pada awal tahun mencapai 1,6 juta ton dengan stok riil sejumlah 1,15 juta ton. Sebanyak 500.000 ton beras yang diimpor Bulog telah tiba di dalam negeri pada bulan ini.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi