Logo
>

Fantastis! 4 Proyek Jumbo Vale Indonesia Rp160 Triliun

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Fantastis! 4 Proyek Jumbo Vale Indonesia Rp160 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan pihaknya telah memiliki serangkaian proyek oleh PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dengan total nilai investasi mencapai Rp160 triliun.

    Dia menjelaskan, proyek tersebut menunjukan bahwa negara berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem baterai mobil listrik yang besar.

    "Serangkian proyek bersama PT Vale ini menandai komitmen yang kuat dalam mengembangkan ekosistem baterai mobil listrik yang besar," katanya dalam konferensi pers, dikutip Selasa 19 Maret 2024.

    Menurutnya, INCO akan menjadi salah satu pemain kunci dalam industri baterai mobil listrik, terutama melalui investasi bersama dengan beberapa perusahaan ternama dari Eropa dan Amerika.

    "Ini kerja sama kita dengan beberapa perusahaan Eropa dan Amerika di INCO,” kata dia.

    Adapun dia membeberkan, proyek-proyek tersebut di antaranya; Sorowako HPAL, SOA HPAL, Bahodopi RKEF dan stainless steel, serta Pomalaa HPAL.

    Dalam paparannya, dia merincikan proyek pertama, Sorowako HPAL adalah hasil kerja sama INCO dengan Huayou untuk pembangunan pabrik HPAL dengan kapasitas 60.000 Ni per tahun dalam MHP. Proyek tersebut bernilai investasi Rp30 triliun akan disebut akan menggandeng pabrikan otomotif atau non Chinese Investor seperti POSCO, LG Chem, Ford, dan VW.

    Selanjutnya adalah Proyek Bahodopi RKEF dan Stainless Steel dengan nilai investasi mencapai Rp34 triliun. Kapasitas pabrik RKEF adalah sekitar 73.000-80.000 ton Ni per tahun dalam FeNi dan menggandeng TISCO dan Xinhai. RKEF ini digadang-gadang akan menjadi RKEF dengan intensitas emisi karbon terendah kedua setelah Sorowako karena tidak menggunakan batu bara melainkan gas bumi. Hilirisasi lebih lanjut hingga stainless steel.

    Kemudian Proyek Pomalaa HPAL dengan kapasitas hingga 120.000 ton Ni per tahun. INCO menggandeng Huayou dan Ford untuk investasi dengan nilai Rp66 triliun termasuk pabrik dan tambang. Saat ini konstruksi sedang berjalan dengan hilirisasi lebih lanjut hingga precursor atau bahan dasar baterai. 

    Terakhir adalah Proyek SOA HPAL dengan nilai investasi hingga Rp30 triliun. Proyek ini telah menyelesaikan eksplorasi tahap akhir dengan potensi pabrik HPAL minimal  60.000 ton Ni per tahun dalam MHP. Proyek ini akan mengganden produsen otomotif lainnya untuk hilirisasi lebih lanjut hingga precursor. (yub/prm)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.