KABARBURSA- Perusahaan percetakan sekuriti digital dan sekuriti terintegrasi, PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) mengumumkan rencana pembagian dividen final sebesar Rp17 per saham atau setara Rp116,48 miliar, yang mencerminkan 69,1 persen dari laba bersih tahun buku 2024.
Direktur Akuntansi dan Keuangan JTPE, Michael Christiaan, mengatakan pembagian dividen ini menjadi bagian dari total dividen sebesar Rp24 per saham, di mana sisanya akan dibagikan dalam bentuk dividen interim pada sisa tahun 2025.
Michael bahwa perusahaan tetap berkomitmen memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham di tengah strategi ekspansi jangka panjang yang tengah dijalankan.
“Dengan strategi yang tepat, dukungan pemangku kepentingan, serta komitmen kami terhadap inovasi dan kualitas, JTPE akan terus tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Michael. Namun, manajemen belum memastikan tanggal pasti pembagian dividen itu karena masih didiskusikan.
Selain itu, manajemen JTPE juga memaparkan rencana ekspansi bisnis untuk lima tahun ke depan. Perusahaan akan masuk ke pasar telekomunikasi melalui produk SIM card dan teknologi IoT untuk sektor otomotif serta komersial. JTPE juga tengah mengembangkan bisnis RFID untuk sektor ritel seperti label pakaian dan tag aset perusahaan.
Tak hanya itu, perusahaan akan memperluas portofolio ke bidang sistem manajemen data biometrik, termasuk hardware dan software pendukung, serta menjajaki skema joint venture untuk mempercepat proses produksi dan penetrasi pasar.
“Produk digital akan jadi strategi utama kami lima tahun ke depan. E-signature menjadi salah satu fokus, karena penetrasi pasar yang terus tumbuh. Kami percaya Jasvindo memiliki potensi pertumbuhan besar di sektor ini,” jelas Michael.
Terkait kinerja keuangan, JTPE mencatatkan pertumbuhan berkelanjutan hingga akhir tahun buku 2024. Penjualan tumbuh dari Rp2,116 miliar pada 2023 menjadi Rp2,296 miliar pada 2024 atau naik 8,5 persen. EBITDA naik tipis 1,1 persen dari Rp460 miliar menjadi Rp464 miliar, sedangkan laba bersih meningkat dari Rp254 miliar menjadi Rp255 miliar. Laba kotor pada 2024 tercatat sebesar Rp500 miliar, meskipun sedikit menurun dibanding 2023 sebesar Rp542 miliar.
Berdasarkan segmen produk, kontribusi pendapatan dari produk non-security terus meningkat menjadi 25,2 persen di 2024, dibandingkan 14,4 persen pada 2022. Dari sisi geografis, ekspor menyumbang 18,4 persen dari total penjualan 2024, meningkat dari 10,6 persen pada 2022.
Sementara itu, laporan keuangan kuartal I-2025 menunjukkan kinerja positif dengan penjualan mencapai Rp370 miliar atau naik dari Rp348 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. EBITDA meningkat dari Rp94 miliar menjadi Rp104 miliar, dan laba bersih juga naik dari Rp50 miliar menjadi Rp55 miliar. Pertumbuhan ini ditopang oleh peluncuran produk baru seperti kartu Telco dan masuknya proyek-proyek strategis.
Dari sisi struktur permodalan, posisi keuangan JTPE semakin kuat. Total aset meningkat dari Rp2.056 miliar pada 2023 menjadi Rp2.129 miliar pada 2024, dengan ekuitas naik menjadi Rp1.301 miliar. Per Maret 2025, total aset perusahaan tercatat sebesar Rp2.233 miliar, sedangkan ekuitas mencapai Rp1.320 miliar. Hal ini mencerminkan pertumbuhan solid yang berkelanjutan baik dari sisi operasional maupun neraca.
Dengan strategi pertumbuhan yang agresif dan konsisten dalam membagikan dividen, JTPE optimistis dapat memperkuat posisinya di industri keamanan digital dan percetakan bernilai tambah tinggi.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.