Logo
>

GOLF Bidik Marketing Sales Rp465 Miliar dari Penjualan ini

Ditulis oleh Syahrianto
GOLF Bidik Marketing Sales Rp465 Miliar dari Penjualan ini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) menargetkan marketing sales hingga Rp465 miliar dari memasarkan The Links Gold Villa di Bali. Dwi Febri Astuti, Direktur Utama GOLF, mengatakan, perseroan akan membangun vila tersebut mulai November 2024 dengan target selesai pada kuartal II 2026.

    GOLF, kata Dwi, memasang target total marketing sales tahap I dan II sebesar Rp465 miliar. “Kami targetkan, seluruh unit rumah The Links Golf Villa tahap I terjual hingga akhir 2024 dengan nilai marketing sales sekitar Rp165 miliar, ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat, 19 Juli 2024.

    Lebih jauh, Dwi mengatakan rencananya, luas lahan yang akan dikembangkan untuk proyek tersebut mencapai 10 Hektare (Ha). Pada tahap I, GOLF akan membangun 24 unit rumah villa di atas lahan seluas 1,1 Ha yang berada di sisi kanan Hole 3 lapangan golf milik NKG. Luas tanah per unit rumah bervariasi, mulai dari 220 meter persegi (m) hingga 600 m2 dengan luas bangunan sebesar 145 m2. Harga proyek rumah mewah ini dibanderol Rp5,9 miliar–12,6 miliar per unit.

    Di kuartal III 2024 nanti, GOLF juga akan mulai memasarkan proyek lanjutan dari ‘The Links Golf Villa’. The Links Golf Villa tahap II ini akan dibangun di sisi kanan Hole 2 lapangan golf NKG dengan total luas lahan lebih dari 1,8 Ha. GOLF berencana membangun 43 unit rumah mewah di lahan tersebut. Harga per unit rumah berkisar Rp6,1- 9,6 miliar dengan luas tanah mulai dari 200 m2 hingga 400 m2. Pengembangan proyek tahap kedua ini akan dimulai pada kuartal II 2025 dan diproyeksikan rampung pada 2027 mendatang.

    Dwi mengklaim pihaknya berharap pada pertengahan 2025, seluruh unit rumah tersebut sudah terjual habis. Dengan demikian, PT Intra Golflink Resorts Tbk bisa mencatatkan marketing sales sekitar Rp300 miliar di penghujung tahun 2025 dari proyek The Links Golf Villa tahap II tersebut.

    Komisaris Utama PT Intra Golflink Resorts Tbk Darma Mangkuluhur Hutomo mengklaim GOLF menggandeng sejumlah agen properti untuk memasarkan 24 rumah villa tersebut. “Kami bekerja sama dengan 12 agen properti untuk menjual proyek The Links Golf Villa. Kami ingin bergerak cepat untuk bisa menghadirkan private villa dengan pemandangan lapangan golf bertaraf internasional di Bali,” kata dia.

    IPO GOLF

    PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) dibuka menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) ke level Rp270 per saham pada hari IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 8 Juli 2024. Berdasarkan data BEI, saham GOLF naik 35 persen ke posisi Rp270 per saham dari harga IPO-nya yaitu Rp200 per saham. GOLF pun bergerak naik dan berada di posisi Rp240 per saham. GOLF bergerak di rentang Rp216-Rp270 per saham. Sebanyak 187,57 juta saham telah ditransaksikan dalam 7.999 kali transaksi dengan total nilai Rp43,53 miliar. Kapitalisasi pasar juga tercatat hingga Rp4,57 miliar.

    Pada penawaran umum perdananya, GOLF mengeluarkan 1,95 juta saham, mewakili 10,01 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga Rp200 per saham. Total dana yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp390 miliar setelah memperhitungkan biaya-biaya emisi. Mayoritas dari dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi, terutama dalam pengembangan infrastruktur dan ekosistem di sektor pariwisata golf.

    Darma Mangkuluhur Hutomo menjelaskan bahwa sebagian besar dana tersebut, yaitu 87,53 persen, akan dialokasikan untuk setoran modal ke anak usaha, PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG). NKG berencana untuk membangun hotel bintang 6 'Luxury Boutique Hotel' di Hole 15-Th Cliff Hanger dan 'New Kuta Golf Villa' di Pecatu Indah Resort, Jimbaran Bali.

    “Setelah IPO, kami akan ekspansi secara agresif untuk pengembangan infrastruktur dan ekosistem di sektor golf tourism," katanya. Selain itu, NKG akan mengakuisisi 11.332 m2 lahan di depan hotel untuk membangun fasilitas pendukung. Sementara itu, sekitar 5,34 persen dari dana IPO akan digunakan untuk modal anak usaha lainnya, yaitu PT Sentul Golf Utama (SGU), dan sisanya, sebesar 7,13 persen, akan dialokasikan untuk biaya operasional perusahaan (opex).

    Target EBITDA GOLF

    Adapun GOLF membidik pertumbuhan EBITDA sebesar 20 persen sepanjang 2024. Dwi mengungkapkan pihaknya membidik pertumbuhan EBITDA sebesar 20 persen sampai dengan akhir tahun.  “Sampai dengan akhir tahun (EBITDA) 20 persen,” kata Dwi.

    Keyakinan GOLF didukung oleh pembangunan fasilitas ekosistem olahraga dan hiburan yang berada di sekitar area golf. Fasilitas tersebut dapat memberikan pendapatan berulang bagi GOLF dan meningkatkan laba.

    Darma Mangkuluhur Hutomo juga mengklaim bisnis GOLF akan melibatkan teknologi AI dan AR. “Kami investasi di AI dan integrasi augmented reality. Permainan golf yang tradisional ini kita ubah dengan implementasi teknologi-teknologi baru,” lanjutnya. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.