KABARBURSA.COM – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bergerak menguat pada perdagangan Senin, 24 November 2025, setelah perseroan mengumumkan rencana pergantian direktur utama. Meski harga naik, data orderbook memperlihatkan struktur antrean jual yang masih menebal di beberapa level kunci.
Pada penutupan sesi I, GOTO berada di level Rp67 atau naik 3 poin setara 4,69 persen. Harga bergerak dalam rentang Rp64–Rp68, sementara pembukaan dibuka lebih tinggi di Rp65. Volume transaksi mencapai 6,85 miliar saham, melampaui rata-rata 3,96 miliar saham.
Kenaikan harga intraday terjadi bertahap sejak pukul 09.00 WIB, selaras dengan sentimen positif dari rencana pergantian kepemimpinan yang baru diumumkan manajemen.
Dalam siaran resminya, GoTo menetapkan Hans Patuwo sebagai kandidat Direktur Utama menggantikan Patrick Walujo. Pengesahan resmi akan diajukan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Desember 2025 .
Dari sisi teknikal intraday, pergerakan harga menunjukkan pola penguatan bertahap, ditopang kenaikan bid di rentang Rp66–Rp67. Namun, sisi penawaran (offer) tetap tebal terutama pada level Rp70–Rp72, yang menahan laju kenaikan harga lebih tinggi. Antrean di Rp70 tercatat lebih dari 8,9 juta lot, sementara di Rp71 dan Rp72 masing-masing lebih dari 13,8 juta lot dan 5,5 juta lot.
Struktur orderbook pada sesi I memperlihatkan total volume penjualan mencapai 70,5 juta lot, lebih besar dibandingkan volume beli 74,5 juta lot. Sementara itu, frekuensi transaksi penjualan mencapai 14.069 kali, mengindikasikan tekanan jual yang masih aktif di tengah kenaikan harga saham.
Pada rentang waktu sepekan, harga GOTO telah menguat 8,06 persen. Dalam sebulan, kenaikan mencapai 19,64 persen, sedangkan secara tiga bulan naik 9,84 persen. Tren ini mengindikasikan pembentukan momentum yang lebih stabil meski volatilitas intraday masih tinggi.
Pergerakan broker selama periode 17–21 November 2025 menunjukkan dominasi transaksi oleh pelaku domestik. Broker Buana Capital Sekuritas (RF) menjadi pembeli bersih terbesar dengan nilai Rp47,1 miliar, disusul Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (LG) dan Maybank Sekuritas Indonesia (ZP) dengan nilai akumulasi masing-masing Rp41,5 miliar dan Rp26,4 miliar. Sementara itu, broker Mandiri Sekuritas (CC) mencatat distribusi terbesar dengan nilai Rp28,7 miliar.
Hans Patuwo bakal Pimpin GoTo
Komisaris Utama, Agus Martowardojo, menyampaikan bahwa Patrick membawa perubahan signifikan pada dua setengah tahun terakhir, termasuk memperkuat fundamental keuangan dan memperjelas arah jangka panjang perusahaan.
Ia menyebut Hans sebagai sosok ideal untuk memimpin fase pertumbuhan berikutnya berkat pengalaman delapan tahun memimpin berbagai unit operasional GoTo, termasuk Gojek, GoPay, dan GoTo Financial.
"Selamat kepada Hans, yang dinilai kandidat ideal untuk memimpin GoTo ke babak berikutnya berkat pengalaman dan dedikasinya terhadap kesejahteraan mitra pengemudi serta mitra usaha,” ujar Agus.
Patrick Walujo juga memberikan pernyataan resmi bahwa Hans adalah figur dengan pemahaman mendalam terhadap operasional perusahaan, mulai dari lapangan hingga strategi korporasi, dengan rekam jejak kepemimpinan yang telah teruji. Pernyataan ini turut memperkuat sentimen pasar atas transisi kepemimpinan tersebut.
“Selamat kepada Hans, yang hampir satu dekade berkontribusi dalam perjalanan GoTo. Pengetahuannya mengenai operasional hingga strategi korporasi, kapabilitas kepemimpinan, dan integritas menjadikannya sosok tepat untuk menavigasi GoTo ke fase baru,” ungkap Patrick.
Hans Patuwo membawa pengalaman hampir delapan tahun di Gojek, Gopay, dan GoTo. Bergabung pada 2018 sebagai Chief Operating Officer, ia memfokuskan diri pada operasional mitra pengemudi dan transportasi, memperkuat fondasi vital ekosistem GoTo. Hans juga memimpin pengembangan GoTo Financial (GTF) sebagai Presiden, menjadikannya salah satu platform fintech terkemuka di Indonesia.
Saat ini, sebagai Chief Operating Officer dan Presiden On-Demand Services (ODS), Hans mengelola seluruh operasional ekosistem, mendorong pertumbuhan, efisiensi, dan profitabilitas berbasis data. Sebelumnya, Hans menapaki pengalaman internasional di AS, China dan Singapura, termasuk menjabat sebagai Partner di McKinsey. (*)