KABARBURSA.COM - Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperhatikan performa PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di pasar, setelah mencatat kerugian bersih sebesar Rp937 miliar dalam kuartal I 2024.
Kerugian ini mengalami penurunan sebesar 76 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp3,86 triliun.
Analis Riset dari Mirae Asset Sekuritas, Christopher Rusli, menginterpretasikan penurunan ini sebagai hasil dari integrasi Tokopedia ke dalam entitas TikTok Shop, yang memberikan dampak positif kepada GOTO dengan potensi mendapatkan pendapatan dari biaya e-commerce.
"Pendapatan tersebut kemudian akan dicatat sebagai pendapatan lainnya," kata dia, dikutip Selasa, 7 Mei 2024.
Perusahaan gabungan antara Gojek dan Tokopedia juga berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp109,6 miliar dari biaya layanan e-commerce dari Tokopedia setelah bergabung dengan TikTok Shop pada periode Februari hingga Maret 2024.
“Jadi sudah tidak ada biaya atau beban biaya lagi," ujar Chris.
Menurut Chris, tidak hanya itu, ada potensi peningkatan permintaan layanan Gojek pada kuartal II dan III, terutama setelah melewati musim yang lemah pada kuartal I. Dia juga meyakini bahwa potensi penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia akan berdampak besar bagi saham-saham di sektor teknologi, dengan harapan akan terjadi pada kuartal IV.
Secara keseluruhan, Chris melihat tren positif bagi GOTO dalam hal kinerja dan prospek layanan Gojek, yang juga dapat mendorong saham-saham teknologi secara keseluruhan.
"Dari segi laporan keuangannya, Mirae memperkirakan pendapatan GOTO akan menurun secara signifikan setelah dekonsolidasi Tokopedia," ucapnya.
Namun, Chris memperkirakan GOTO belum akan mencatat laba hingga kuartal IV 2024. Sebaliknya, ia memperkirakan pesaingnya, PT Bukalapak Tbk (BUKA), akan lebih dulu menghasilkan laba daripada GOTO, karena kinerja BUKA lebih positif sepanjang Januari hingga Maret 2024.
"Mungkin mendekati tapi belum sepenuhnya, karena tampaknya Bukalapak akan lebih cepat," terang Chris.
Mirae Asset Sekuritas menetapkan target harga saham GOTO di sekitar Rp82 per lembar saham.
Sementara itu, Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, sebelumnya menyatakan bahwa sejak tahun lalu perusahaan telah fokus pada strategi pertumbuhan dengan memperluas basis pengguna, meningkatkan pangsa pasar pengguna ekosistem, mengurangi beban operasional, dan memperkuat kemitraan dengan TikTok. Implementasi strategi tersebut mulai membuahkan hasil pada Maret dan April 2024.
"Dengan menerapkan strategi ini, kami berharap dapat mencapai pertumbuhan yang lebih cepat tahun ini, sambil tetap berkomitmen pada tujuan profitabilitas yang telah kami tetapkan," kata Patrick.