KABARBURSA.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang resmikan Co-working Space (CWS) BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) yang nantinya menjadi tempat bagi para peneliti dan periset.
Sebelumnya, gedung Co-Working Space BRIDA sendiri merupakan tempat yang digunakan sebagai kantor Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
"Alhamdulillah bersama Sekretaris Utama BRIN, Ibu Nur Tri Aries Sustiningtyas hari ini meresmikan Co-working Space BRIN untuk di wilayah Jawa Tengah yang ada di Kota Semarang," ujar Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu seperti dikutip, Selasa, 21 Mei 2024.
Menurutnya, dengan adanya co-working space ini diharapkan bisa memfasilitasi para peneliti dan periset untuk bisa memberi dukungan kepada pemerintah daerah.
"Tadi ada beberapa penemuan-penemuan yang sangat luar biasa dan itu sangat dibutuhkan bagi masyarakat Kota Semarang. Ada pendeteksi banjir dan longsor serta untuk Daerah Aliran Sungai atau DAS, kemudian ada controlling emisi udara," kata dia.
Selama ini, kata dia, kontrol emisi udara hanya statis berada di satu titik, penemuan kali ini kontrol emisi udaranya bisa digunakan di sepeda motor atau untuk ojek online.
"Kita bisa kerja sama kan dengan perusahaan-perusahaan ojek online untuk uji coba," jelasnya.
Lanjutnya, ada pula hasil riset polibag yang mudah terurai karena terbuat dari ketela dan limbahnya. "Selama ini polibag setelah dipakai tidak bisa terurai sehingga menimbulkan limbah atau sampah plastik yang semakin menumpuk. Kami akan pakai untuk pilot projectnya program Perdu Semerbak kota Semarang begitu dipakai dibuang sudah akan terurai," ucapnya.
Ia menambahkan, bahwa ada pula limbah-limbah plastik yang diubah menjadi bahan minyak yang bisa digunakan oleh para nelayan. "Jadi tidak perlu mengubah mesinnya tapi bisa langsung dipakai. Ini kan penting juga untuk kota Semarang," katanya.
Lanjutnya, ada pula program mina padi apung, di mana petani bisa memanfaatkan embung atau kolam retensi. "Jadi atasnya ada padi yang ditanam mengapung, sedangkan bawahnya dikasih ikan-ikan. Ini manfaat yang luar bisa sehingga ini yang menjadi semangat kami untuk memfasilitasi para periset," ucapnya.
Sementara, kata dia, Launching Co-working space BRIDA ini menurut dia sekaligus sebagai upaya optimalisasi gedung P3DN. "Kami bersinergi menyediakan tempat bagi periset. Fasilitas berupa tempat untuk meeting, kami menambah meja dengan stop kontak karena mereka senjatanya laptop dan gadget. Ada free wifi dan ada juga dilengkapi cafe. Tak hanya itu, ada area outdoor serta pojok baca untuk hasil riset BRIN," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Utama BRIN, Nur Tri Aries Suestiningtyas mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas penyediaan Co-working Space (CWS) untuk BRIN.
"Apalagi sistem kerjanya BRIN memang Co-working Space ya. Ini menjadi satu model yang baik, bagaimana responsif dan inovatifnya Pemkot Semarang yang secara cepatnya menyediakan CWS untuk menunjang para peneliti," kata Tri.
Ia menyambut baik langkah pemkot semarang dan menantikan kolaborasi-kolaborasi pengembangan riset di Ibu kota Jawa Tengah.
Kata dia, Co-working Space ini merupakan CWS ketiga yang dimiliki BRIN selain di Jakarta, Bali dan kali ini hadir di Kota Semarang. "Lokasinya sangat strategis, ada di pusat kota dan pusat pemerintahan. Harapannya dengan ini kami bisa lebih dekat dengan masyarakat," kata dia.
"Kami sudah lihat sarana prasarana di sini yang sangat memadai. Di sini akan ada 21 pusat riset yang mengakomodir hampir 150 periset. SDM inilah yang harus dimanfaatkan untuk menghasilkan karya-karya baru," jelasnya.
BRIN Dorong Pertanian
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bekerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) mendorong pertanian modern dengan teknologi yang memudahkan petani.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan pihaknya sudah meminta bantuan dari BRIN.
“Terutama karena BRIN sudah bekerja sama dengan Pemerintah Kota dalam mengembangkan riset-riset,” kata Hevearita, Rabu, 8 Mei 2024.
Dia menjelaskan bahwa kerja sama dengan BRIN dimulai dengan penelitian terkait pengembangan Kebun Raya di Tinjomoyo.
“Pemkot Semarang akan mengajak BRIN untuk melakukan riset-riset teknologi terkait Kebun Raya di Tinjomoyo,” katanya.
Hutan wisata Tinjomoyo, yang luasnya sekitar 57 hektare, direncanakan akan diubah menjadi Kebun Raya. Koordinasi dengan BRIN sudah terjalin, dan hutan wisata Tinjomoyo diharapkan akan menjadi pusat riset dan penelitian botani di Kota Semarang.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.