Logo
>

Hardiknas, Anggaran Pendidikan Dialokasikan ke Mana Saja?

Ditulis oleh Syahrianto
Hardiknas, Anggaran Pendidikan Dialokasikan ke Mana Saja?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Anggaran pendidikan yang dialokasikan oleh pemerintah Indonesia pada 2024 mencapai 20 persen dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) atau sebesar Rp660,8 triliun, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar Rp612,2 triliun. Ke mana dialokasikan?

    Pada 2023, dari total Rp612,2 triliun, Kementerian Keuangan mengatakan bahwa realisasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencapai Rp503,8 triliun.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan dana digelontorkan untuk digunakan memperluas kesempatan belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan.

    Ia merinci, dari keseluruhan realisasi anggaran pendidikan tersebut, Rp302,7 disalurkan dalam bentuk Transfer ke Daerah (TKD). Anggaran tersebut dimanfaatkan untuk merevitalisasi sarana di 11.994 sekolah dan prasarana di 7.409 sekolah.

    "Kemudian belanja kementerian/lembaga (K/L) dari anggaran pendidikan tercatat sebesar Rp178,4 triliun yang dimanfaatkan untuk Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 20,3 juta siswa, Bidik Misi sebesar Rp13,0 triliun untuk 960,5 ribu mahasiswa, hingga Tunjangan Profesi Guru (TPG) non PNS sebesar Rp13,0 triliun untuk 628,3 ribu guru," kata Menkeu, dikutip Kamis, 2 Mei 2024.

    Lebih lanjut, Menkeu juga memaparkan anggaran pendidikan yang berasal dari pembiayaan sebesar Rp20,0 triliun dimanfaatkan untuk berbagai program beasiswa.

    Beberapa di antaranya yakni melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kepada 5.664 mahasiswa, beasiswa kolaborasi dengan Kemendikbud bagi 30.390 mahasiswa, beasiswa kolaborasi dengan Kementerian Agama bagi 231 mahasiswa, serta 207 proyek riset.

    “LPDP yang mungkin sudah banyak diketahui oleh masyarakat, kita berikan Rp20,0 triliun, tambahan ini untuk mengirim 5.664 mahasiswa LPDP, plus 30 ribu lebih mahasiswa yang dapat beasiswa di Kemendikbud dan juga Kementerian Agama,” ujarnya.

    Sementara untuk tahun ini, Kemenkeu mencatat, realisasi anggaran pendidikan Indonesia sebesar Rp133,7 triliun hingga Maret 2024. Dari jumlah pengaktualan 2024, terbanyak dialamatkan untuk transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp80,9 triliun.

    Dalam pos tersebut, anggaran digunakan untuk dana alokasi umum (DAU) earmark pendidikan untuk peningkatan kualitas layanan dasar di daerah; bantuan operasional sekolah (BOS) untuk 43,7 juta siswa; dan BOS PAUD untuk 6,2 juta anak.

    "Selain itu, anggaran pendidikan juga diserap sebanyak Rp38,3 triliun untuk belanja K/L," jelas Sri Mulyani.

    Rinciannya berupa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 7,9 juta siswa, Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk 605,3 ribu mahasiswa, tunjangan profesi guru (TPG) non-PNS untuk 6,9 ribu guru.

    Selain itu ada dana yang dialirkan untuk Kementerian Agama (Kemenag) sebesar Rp16 triliun. Pemanfaatannya untuk gaji pengajar, PIP untuk 1,5 juta siswa; KIP untuk 37,1 ribu mahasiswa, dan BOS bagi 4,2 juta siswa.

    Adapun kucuran anggaran pendidikan lainnya untuk Dana Abadi Pendidikan sebesar Rp15 triliun per Maret 2024.

    Sementara itu, Mendikbudristek Nadiem Makarim telah menyampaikan pidato memperingati Hari Pendidikan Nasional 2024. Salah satu pesannya, memajukan pendidikan Indonesia bukan tugas mudah.

    Ia menyampaikan bahwa tantangan itu muncul sebab sistem pendidikan di Indonesia merupakan sebuah sistem yang sangat besar.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.