Logo
>

Harga Emas Global Diperkirakan Tembus USD4.500-4.600: Seperti ini Teknikalnya

Harga emas dunia tembus rekor tertinggi di atas USD4.160 per troy ounce. Tren bullish masih kuat, namun potensi koreksi jangka pendek mulai mengintai pasar.

Ditulis oleh Yunila Wati
Harga Emas Global Diperkirakan Tembus USD4.500-4.600: Seperti ini Teknikalnya
Ilustrasi emas ditumpukan koin. Foto: Freepik.

KABARBURSA.COM – Harga emas dunia hingga pukul 11.30 WIB berada di level USD4.158, setelah sebelumnya sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di atas USD4.160 per troy ounce pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Pengamat pasar emas Ibrahim Assuaibi, memperkirakan bahwa harga emas dunia bisa mencapai level USD4.150. Namun, dalam waktu singkat level tersebut telah tertembus. Ia pun memperkirakan bahwa harga emas bisa menuju USD4.188 dan dalam hitungan hari Bersiap menembus USD.200.

Jika melihat teknikalnya, mengutip data Trading view, harga emas dunia saat ini berada di level USD4.163,72, telah berhasil menembus level penting USD.150. Berdasarkan data teknikal yang tersedia, sentimen pasar secara keseluruhan menunjukkan kecenderungan bullish yang kuat, meskipun ada tanda-tanda bahwa harga mulai memasuki area jenuh beli atau overbought.

Kekuatan tren tercermin dari indikator Average Directional Index (Adx0 yang mencapai 56,28, yang mengindikasikan adanya tren naik yang solid. Seluruh rata-rata pergerakan utama, baik Exponential Moving Average (EMA) maupun Simple Moving Average (SMA) berada pada periode 10-200. 

Artinya, sinyal pembelian cukup tinggi dan memperlihatkan bahwa struktur harga saat ini berada dalam fase tren naik yang kuat dan konsisten.

Selain itu, indikator Momentum (10) dan MACD (12,26) juga menunjukkan sinyal positif dan memperkuat prospek kenaikan lanjutan. Dukungan tren ini semakin diperkuat oleh Volume Weighted Moving Average (VWMA) dan Hull Moving Average (HMA) yang masih berada di bawah harga pasar saat ini. Dengan begitu, terlihat bahwa pergerakan naik didukung oleh peningkatan volume transaksi.

Tanda-tanda Jenuh Beli Mengintai

Meski tren kenaikan masih dominan, sejumlah osilator menunjukkan zona jenuh beli (overbought) mengintai. Relative Strength index (RSI) berada di level 82,99, sementara Stockhastic %K di 9,87. Angka keduanya menandakan kondisi jenuh beli klasik.

Commodity Channel Index (CCI) di angka 163,1 dan Williams Percent Range (W%R) di -1,13, turut memperkuat indikasi potensi koreksi jangka pendek.

Dengan demikian, meskipun arah utama masih positif, peluang terjadinya konsolidasi atau pullback sementara cukup besar dalam waktu dekat, sebelum tren naik kembali berlanjut.

Beberapa area support dan resistance penting yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Support terdekat: Hull MA USD4.115,50; EMA (10) di USD3.999,01; dan VWMA (20) di USD3.87,45. Sedangkan Pivot Utamanya ada di USD3.7222,45.
  • Resistance/target potensial: R2 (klasik) berada di level USD4.157,32 yang artinya telah ditembus dan kini berpotensi menjadi support baru. Sementara R3 (klasik) ada di USD4.592,19. Level ini menjadi target kenaikan berikutnya, apabila momentum bullish berlanjut.

Skenario Pergerakan Harga

Dari data-data di atas, ada dua kemungkinan utama harga bergerak dalam jangka pendek hingga menengah. Yang pertama skenario bullish lanjutan yang tampak lebih dominan. Pada skenario ini, apabila harga mampu bertahan di atas USD4.157, maka tren naik diperkirakan berlanjut menuju USD4.592.

Konfirmasi tambahan dibutuhkan berupa penutupan harian di atas USD4.200, dengan dukungan volume yang meningkat. Selama tidak muncul bearish divergence pada RSI, potensi kenaikan tetap terbuka lebar.

Skenario kedua adalah koreksi atau konsolidasi sehat. Skenario ini akan terjadi jika tekanan jual akibat kondisi overbought, emas berpotensi melakukan koreksi ringan ke area USD.115-3.999 untuk menguji support dinamis sebelum melanjutkan tren naik.

Selama harga tidak menembus di bawah EMA10 atau EMA20, tren bullish masih dianggap valid.

Untuk ini, pantau indikator-indikator penting seperti:

  • Pergerakan harga terhadap level USD4.157 (R2) sebagai penentu kekuatan tren.
  • Volume perdagangan pada kenaikan berikutnya untuk menghindari false breakout.
  • Potensi munculnya bearish divergence pada RSI atau Stochastic.
  • Pola candlestick pembalikan seperti shooting star atau bearish engulfing pada grafik harian.

Jadi, secara keseluruhan tren harga emas global masih menunjukkan arah naik (bullish) yang kuat. Hal ini didukung oleh momentum dan struktur teknikal yang solid.

Saat ini, level USD4.150 telah tercapat dan menjadi area support penting. Potensi kenaikan menuju area USD4.500-4.600 terbuka, dengan catatan harga mampu bertahan di atas USD4.150 dan tidak menunjukkan tanda pelemahan momentum.

Namun, mengingat kondisi pasar yang sudah jenuh beli, investor disarankan untuk berhati-hati terhadap potensi konsolidasi jangka pendek. Koreksi menuju USD4.100-4.000 dapat dimanfaatkan sebagai peluang buy on dip, selama tren utama masih terjaga.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79