Logo
>

Harga Emas Moncer, Analis Jagokan Dua Emiten Ini

Analis Stocknow.id Abdul Haq Al Faruqy mengatakan kenaikan emas ini dipicu oleh sejumlah faktor fundamental global yang cukup agresif.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Harga Emas Moncer, Analis Jagokan Dua Emiten Ini
Emas terpampang di sebuah toko emas di Jakarta. Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa setelah naik hampir 3 persen pada Jumat, 11 April 2025, dini hari WIB. 

    Seperti diberitakan KabarBursa.com kemarin, harga emas di pasar spot naik 2,6 persen menjadi USD3.160,82 (sekitar Rp51,6 juta) per ons troi pada pukul 13.54 waktu New York. 

    Sebelumnya, logam mulia ini sempat menyentuh level tertinggi baru di USD3.171,49 (Rp51,9 juta). Sementara itu, kontrak berjangka emas AS (gold futures) ditutup melonjak 3,2 persen ke posisi USD3.177,5 (sekitar Rp52 juta).

    Analis Stocknow.id Abdul Haq Al Faruqy mengatakan, kenaikan tersebut dipicu oleh sejumlah faktor fundamental global yang cukup agresif. 

    "Kenaikan ini terutama didorong oleh meningkatnya ketegangan ekonomi global, khususnya akibat eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang ditandai dengan saling balas kebijakan tarif impor," ujar dia kepada KabarBursa.com, Jumat, 11 April 2025.

    Abdul menyebut, peluang harga emas untuk melanjutkan penguatan masih cukup terbuka dalam jangka pendek. Menurutnya, hal ini buntut dari ketidakpastian kebijakan tarif impor AS selama 90 hari dan respons balasan dari China.

    Selama ketegangan dagang ini masih berlanjut tanpa solusi konkret, kata dia, sentimen pasar diperkirakan tetap condong pada aset yang defensif. 

    "Oleh karena itu, dalam horizon waktu jangka pendek, harga emas berpotensi tetap berada dalam tren naik, dengan target teknikal terdekat menguji resistance psikologis di area USD3.300/t.oz," jelasnya. 

    Dengan mempertimbangkan prospek kenaikan harga emas global, Abdul mengatakan saham-saham emiten pertambangan emas domestik turut berpeluang mencatatkan kinerja positif. 

    Abdul kemudian merekomendasikan dua emiten emas domestik yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). 

    Berikut rekomendasi dari Stokcnow.Id:

    - ANTM
     Target Harga: 1.810 – 1.845
     SL: 1.630

    - BRMS 
     Target Harga: 358 – 370
     SL: 300

    Harga Emas Tembus USD3.200

    Adapun per Sabtu, 12 April 2025, dini hari WIB, harga emas dunia menembus batas psikologis USD3.200 per ons. Aksi beli masif terjadi di tengah anjloknya nilai dolar Amerika Serikat dan meningkatnya kecemasan atas perang dagang antara Washington dan Beijing yang makin panas. Kombinasi sentimen tersebut mendorong investor berbondong-bondong masuk ke logam mulia sebagai aset aman.

    Harga emas spot naik hampir dua persen menjadi USD3.235,89 per ons troy (sekitar Rp52,5 juta), setelah sempat menyentuh rekor tertinggi USD3.245,28 di awal sesi. Sepanjang pekan ini, harga emas telah melesat lebih dari enam persen. Sementara itu, kontrak emas berjangka di AS tercatat naik 2,1 persen dan ditutup pada USD3.244,6.

    "Emas dengan jelas menjadi aset aman yang paling diandalkan dalam dunia yang dikacaukan oleh perang dagang Trump," ujar ahli strategi komoditas dari WisdomTree, Nitesh Shah, dikutip dari Reuters di Jakarta, Sabtu.

    Ia menambahkan, melemahnya dolar AS dan tekanan jual di pasar obligasi memperkuat posisi emas, seiring pula menurunnya kepercayaan pada AS sebagai mitra dagang yang andal.

    China sebelumnya telah menaikkan tarif impornya terhadap produk-produk asal Amerika Serikat menjadi 125 persen. Kondisi ini menambah panas konfrontasi antara dua raksasa ekonomi dunia tersebut. Pelemahan dolar terhadap mata uang utama lainnya turut membuat harga emas dalam denominasi dolar menjadi lebih murah bagi pembeli dari luar negeri sehingga meningkatkan daya tariknya.

    Tak hanya itu, lonjakan harga emas juga didukung oleh aksi beli dari bank sentral, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, ketegangan geopolitik, serta aliran dana investor ke produk ETF berbasis emas.

    Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga produsen secara bulanan justru turun 0,4 persen pada Maret. Namun demikian, banyak pelaku pasar memperkirakan tarif impor yang tinggi akan memicu lonjakan inflasi dalam beberapa bulan ke depan. Kini para trader mulai memasang taruhan bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga pada Juni mendatang dengan total pemangkasan hingga 90 basis poin hingga akhir 2025.

    "Kalau ada koreksi kecil sih wajar, tapi arah pergerakan emas ke depan jelas naik, apalagi inflasi CPI dan PPI memberi ruang buat Fed memangkas suku bunga dan terus menekan dolar," kata Tai Wong, pedagang logam independen.

    Sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, emas biasanya unggul dalam kondisi bunga rendah serta saat ketidakpastian global dan inflasi melonjak.

    Meski demikian, analis UBS memperingatkan ada sejumlah faktor yang bisa membatasi reli emas, seperti meredanya ketegangan geopolitik, membaiknya hubungan dagang global, atau perbaikan besar dalam kondisi makroekonomi dan fiskal AS.

    Sementara itu, harga perak spot melonjak 3,2 persen ke USD32,18 per ons, sedangkan harga platinum turun 0,2 persen menjadi USD936,36. Palladium naik 0,7 persen ke USD914,87.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.