KABARBURSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kopi menjadi salah satu penyumbang inflasi pada September 2024 sebesar 1,84 persen secara tahunan (year on year/yoy). Menurut pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, hal tersebut terjadi lantaran ada kenaikan harga kopi dunia.
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang merupakan salah satu emiten produsen kopi, tentu menjadi sorotan setelah adanya laporan tersebut. Lalu bagaimana proyeksi saham MYOR?
Senior Research Analyst KB Valbury Sekuritas Akhmad Nurcahyadi, menjelaskan Mayora saat ini masih memiliki potensi kinerja yang baik. Karenanya, wajar jika kemudian Mayora masih menjadi salah satu emiten favorit pihak yang menjadi rekomendasinya untuk para investor.
"Untuk Mayora, masih menjadi salah satu fokus kami dan masih menjadi salah satu saham favorit kami," kata dia kepada Kabarbursa.com, Kamis, 3 Oktober 2024.
Dia memandang, Mayora mempunyai inovasi yang bisa membuat perusahaan memiliki kinerja sangat baik dalam menghadapi persaingan. Hal tersebut jauh lebih baik ketimbang sebuah perusahaan yang menguasai pasar, tapi tidak memiliki persaingan yang seimbang.
Kinerja MYOR
MYOR mencatatkan performa positif dalam satu bulan terakhir. Melansir Stockbit, Kamis, 3 Oktober 2024, emiten ini mencatatkan performa 9,96 persen.
Kendati begitu, angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kinerja tiga bulan ke belakang dengan performa signifikan yakni 17,14 persen.
Dalam waktu TTM (Trailing Twelve Months) MYOR mencatatkan nilai rasio Return On Equity sebesar 23.78 persen. Catatan ini membuktikan jika perusahaan mampu memanfaatkan modal yang dipunya dalam mendatangkan laba.
Dari sisi current ratio, MYOR mempunyai nilai sebesar 2.70. Hal ini menandakan kalau perusahaan bisa membayar kewajiban jangka pendek menggunakan aset lancar.
Net income MYOR pada kuartal II 2024 ialah sebesar Rp606 miliar, naik jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp492 miliar.
Adapun pendapatan bersih MYOR pada 2024 diproyeksikan mencapai Rp3,435 miliar. Angka ini mengalami kenaikan dibanding tahun lalu senilai Rp3,194 miliar.
Pendapatan Cemerlang Kuartal I-2024
Diberitakan sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menunjukkan performa keuangan yang impresif pada semester pertama tahun 2024. Laporan keuangan menunjukkan peningkatan signifikan di berbagai sektor, termasuk pendapatan, laba bersih, dan cadangan kas, meskipun terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan lebih lanjut.
Pendapatan bersih MYOR meningkat 9,48 persen menjadi Rp16,22 triliun pada Q2 2024. Kenaikan ini terutama didorong oleh penjualan lokal yang mencapai Rp9,65 triliun, mencerminkan penguatan permintaan domestik. Penjualan ekspor juga mengalami pertumbuhan yang stabil sebesar 4,19 persen menjadi Rp6,58 triliun, menunjukkan diversifikasi pasar yang baik.
Di sisi biaya, beban pokok penjualan (COGS) naik 10,61 persen menjadi Rp12,03 triliun. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan biaya bahan baku dan pembungkus yang tumbuh 13,72 persen, serta biaya tenaga kerja langsung yang naik 14,39 persen. Meskipun demikian, peningkatan ini sejalan dengan peningkatan penjualan dan menunjukkan manajemen biaya yang efisien.
Beban usaha perusahaan mengalami penurunan 1,02 persen menjadi Rp2,18 triliun, dengan pengurangan signifikan pada biaya iklan dan promosi sebesar 6,91 persen. Hal ini menunjukkan efisiensi dalam strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Laba bersih tahun berjalan naik signifikan sebesar 41,18 persen dari Rp1,24 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp1,75 triliun pada 30 Juni 2024. Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga meningkat sebesar 40,97 persen menjadi Rp1,71 triliun, mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional.
Pengelolaan Aset dan Liabilitas yang Baik
Aset MYOR mengalami kenaikan 15,01 persen dari Rp23,87 triliun pada akhir tahun 2023 menjadi Rp27,45 triliun pada Q2 2024. Aset terbesar perusahaan terdiri dari aset tetap senilai Rp9,11 triliun, yang mencerminkan investasi berkelanjutan dalam kapasitas produksi dan infrastruktur. Sementara itu, kas dan setara kas juga meningkat signifikan sebesar 42,13 persen menjadi Rp5,91 triliun, memperkuat likuiditas perusahaan.
Tentang Mayora
PT Mayora Indah Tbk., salah satu perusahaan makanan dan minuman terkemuka di Indonesia, resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 24 Juli 2018. Langkah ini menandai tonggak penting dalam perjalanan perusahaan yang telah berdiri sejak 1977.
Pada 24 Juli 2018, Mayora resmi mencatatkan sahamnya di BEI dengan kode saham MYOR. Dalam IPO ini, perusahaan menawarkan sebanyak 2,95 miliar lembar saham, dengan harga penawaran sebesar Rp1.500 per lembar saham. Melalui langkah ini, Mayora berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp4,42 triliun, yang sebagian besar digunakan untuk pengembangan infrastruktur, peningkatan kapasitas produksi, dan ekspansi pasar.
Sayangnya, hari ini pergerakan saham MYOR memerah. Saham MYOR mengalami penurunan sebanyak 1,38 persen atau setara dengan 40 poin, dari sebelumnya Rp2.900 menjadi Rp2.860.(*)