KABARBURSA.COM – Harga minyak dunia melanjutkan penguatan pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 3 November 2025. Kenaikan harga terjadi di tengah keputusan OPEC+ yang menunda rencana kenaikan produksi pada kuartal I 2026 serta meningkatnya kewaspadaan pasar terhadap potensi pelemahan permintaan energi global.
Berdasarkan data perdagangan terkini, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,46 persen ke level USD 61,26 per barel, sementara minyak Brent menguat 0,53 persen ke posisi USD 65,11 per barel. Adapun harga batubara turut bergerak positif, naik 0,32 persen menjadi USD 109,25 per ton.
Penguatan harga minyak kali ini ditopang oleh sentimen kebijakan produksi OPEC+ yang cenderung hati-hati dalam mengatur pasokan, di tengah ekspektasi melemahnya permintaan industri pada kuartal pertama tahun depan.
Analis energi dari RBC Capital, Helima Croft, mengatakan langkah hati-hati OPEC+ ini mencerminkan sikap pasar yang masih waspada terhadap ketidakpastian pasokan global dan permintaan minyak pada awal tahun depan.
“Ada banyak alasan untuk mengambil pendekatan yang lebih berhati-hati mengingat ketidakpastian pasokan pada kuartal pertama dan potensi pelemahan permintaan,” ujar Helima Croft, Kepala Strategi Komoditas Global RBC Capital Markets, dikutip dari Reuters, Senin, 3 November 2025.
Sementara itu, sebagian analis menilai bahwa pergerakan harga minyak masih akan berfluktuasi dalam jangka pendek, seiring dinamika kebijakan produksi, kondisi geopolitik, serta arah kebijakan moneter dari bank sentral utama dunia.
Kendati volatilitas masih tinggi, penguatan harga minyak dan batubara menunjukkan bahwa pasar energi global mulai memasuki fase konsolidasi menjelang akhir tahun, didorong oleh stabilnya permintaan industri dan transportasi di sejumlah negara importir utama.(*)