Logo
>

Harga Minyak Naik, OPEC+ Putuskan Kenaikan Produksi Terbatas

Minyak Brent menguat ke USD66,24, WTI USD62,50, setelah OPEC+ hanya naikkan produksi moderat dan pasar cermati sanksi Rusia.

Ditulis oleh Syahrianto
Harga Minyak Naik, OPEC+ Putuskan Kenaikan Produksi Terbatas
Ilustrasi: Fasilitas rig minyak (Foto: Pexels/Umar Affan)

KABARBURSA.COM – Harga minyak naik pada Selasa, 9 September 2025 setelah OPEC+ memutuskan untuk menaikkan produksi lebih sedikit dari perkiraan pasar, sementara kekhawatiran terkait potensi sanksi baru terhadap Rusia terus menopang pasar.

Minyak Brent naik 22 sen atau 0,33 persen menjadi USD66,24 per barel pada pukul 00:05 GMT, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik 24 sen atau 0,39 persen menjadi USD62,50 per barel.

Delapan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu (OPEC+) pada Minggu sepakat menaikkan produksi mulai Oktober sebesar 137.000 barel per hari. 

Angka ini jauh lebih rendah dibanding kenaikan bulanan sekitar 555.000 barel per hari pada September dan Agustus, serta 411.000 barel per hari pada Juli dan Juni. Kenaikan Oktober tersebut juga lebih kecil dari ekspektasi sejumlah analis.

Daniel Hynes, Senior Commodity Strategist di ANZ, menilai langkah itu “menandai pembalikan pemangkasan produksi yang sebelumnya dijadwalkan bertahan hingga akhir 2026, setelah kembalinya pasokan minyak tertahan dalam beberapa bulan terakhir.”

Sanksi Baru Rusia Jadi Fokus

Harga minyak juga didukung spekulasi sanksi lebih ketat terhadap Rusia setelah serangan udara terbesar negara itu ke Ukraina memicu kebakaran di sebuah gedung pemerintahan di Kyiv. Presiden AS Donald Trump menyatakan siap melanjutkan ke fase kedua pembatasan.

Pejabat tertinggi Uni Eropa untuk urusan sanksi berada di Washington bersama tim ahli untuk membahas langkah-langkah terkoordinasi pertama melawan Rusia sejak Trump kembali ke kursi kepresidenan.

Sanksi lanjutan terhadap Rusia berpotensi memangkas pasokan minyak negara itu ke pasar global, yang dapat menopang harga lebih tinggi.

Ekspektasi The Fed Rate Cut

Di sisi lain, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed akan menggelar pertemuan pekan depan. Trader memperkirakan peluang 89,4 persen untuk pemangkasan suku bunga seperempat poin.

Suku bunga yang lebih rendah akan mengurangi biaya pinjaman konsumen, berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan permintaan minyak. (*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Syahrianto

Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.