KABARBURSA.COM - Pemerintah diminta mengantisipasi lonjakan permintaan komoditas pangan jelang Natal.
Menurut Abdullah Mansuri, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi), harga pangan diperkirakan akan naik hingga 75 persen sebelum Natal dan tahun baru.
Cabai TW saat ini mencapai Rp 120.000 per kilogram (Kg), cabai rawit merah Rp 100.000 – Rp 120.000 per Kg, ayam Rp 40.000 per Kg, Gula Rp 18.000 per Kg, bawang putih Rp 37.000 per Kg, dan bawang merah Rp 35.000 per Kg.
Beberapa komoditas seperti daging, telur, sayur mayur, dan tomat mengalami kenaikan dari Rp 15.000 menjadi Rp 20.000.
Ikappi mencatat bahwa belum ada peningkatan permintaan minggu ini, tetapi hal ini dipengaruhi oleh produksi yang minim, sehingga harga naik.
Ikappi mendorong pemerintah untuk mempercepat dan memperkuat produksi, serta melakukan pendataan ulang tentang produksi sebelum permintaan tinggi menjelang Natal dan tahun baru.
“Permintaan nataru biasanya tinggi satu minggu hingga tiga hari sebelum Natal, berakhir pasca tahun baru. Kami memohon pemerintah untuk mengambil tindakan agar harga beberapa komoditas tidak terlalu tinggi,” ujar Mansuri.
Sementara itu, Sarwo Edhy, Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional, menyatakan bahwa tahun ini merupakan tahun pertama pelaksanaan anggaran dekonsentrasi di Badan Pangan Nasional. Anggaran tersebut disalurkan ke pemerintah daerah dan dapat digunakan untuk gerakan pangan murah (GPM) guna mendukung stabilitas pasokan dan harga, serta mengendalikan inflasi di wilayahnya.
“Evaluasi anggaran dekonsentrasi Badan Pangan Nasional tahun 2023 menunjukkan serapan anggaran baru mencapai 68,9 persen dari total alokasi ke daerah," jelas Sarwo dalam rapat koordinasi ketahanan pangan 2023, Kamis (7/12).
Bapanas terus mendorong dinas pangan provinsi dan kabupaten/kota untuk mempercepat realisasi penyerapan anggaran dekonsentrasi, mengingat tahun anggaran 2023 akan berakhir dalam tiga pekan.