KABARBURSA.COM - Pada hari Selasa, 19 Desember, harga emas menunjukkan kekuatan yang signifikan seiring dengan melemahnya Dolar Amerika Serikat (AS) dan penurunan imbal hasil Treasury. Para investor kini memperhatikan data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini, mencari petunjuk lebih lanjut terkait kebijakan suku bunga The Fed.
Menurut laporan dari Reuters, harga emas spot naik sebanyak 0.7 persen mencapai US$2.04179 per ons troi pada pukul 15:09 GMT. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga mengalami kenaikan sebesar 0.7 persen, mencapai US$2.05570.
Pertumbuhan ini dipicu oleh penurunan sebesar 0.4 persen pada indeks dolar dan imbal hasil obligasi AS dengan tenor 10 tahun yang berada di dekat level terendah sejak bulan Juli. Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities, menyatakan bahwa investor melakukan pembelian emas dengan keyakinan bahwa The Fed mungkin akan menurunkan suku bunga sebelum mencapai target inflasi sebesar 2 persen.
Menyikapi situasi ini, Ketua The Fed, Jerome Powell, baru-baru ini menyatakan bahwa pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS kemungkinan akan segera berakhir. Meskipun demikian, beberapa pejabat The Fed menolak ekspektasi pasar terkait potensi penurunan suku bunga.
Sebagian besar pasar memperkirakan sekitar 70 persen kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Maret, menurut CME FedWatch Tool. Para trader juga menantikan serangkaian data ekonomi AS minggu ini, termasuk laporan indeks pengeluaran konsumsi pribadi PCE inti bulan November yang akan dirilis pada hari Jumat. Indeks ini dianggap sebagai ukuran yang lebih disukai oleh The Fed untuk mengukur tingkat inflasi.
Meski demikian, Commerzbank menyatakan bahwa koreksi signifikan pada harga emas di masa mendatang tidak terlihat sebagai suatu keharusan. Mereka menilai bahwa dengan pernyataan Powell pekan lalu, tidak ada alasan untuk mengantisipasi koreksi turun yang besar.
Di sektor lain, harga perak spot mengalami kenaikan sebesar 1.4 persen, mencapai US$24.10 per ons troi. Platinum juga menguat sebesar 1 persen, mencapai US$954.49, sementara paladium melonjak sebesar 3.5 persen, mencapai US$1.224.81.