KABARBURSA.COM-Peristiwa perundungan yang melibatkan anak artis Vincent Rompies telah memicu diskusi luas mengenai ongkos pendidikan di Indonesia yang terus meroket.
Di pusat perhatian adalah Binus School BSD, Serpong, yang mendadak menjadi perbincangan hangat akibat insiden tersebut, dengan informasi yang beredar menyebutkan biaya pendidikan di sana mencapai angka yang astronomis per tahunnya pada periode ajaran 2015-2016.
Dengan biaya yang sudah setinggi itu di tahun 2015, bagaimana dengan satu atau dua dekade ke depan? Apakah mungkin bagi individu dengan kemampuan finansial moderat untuk memfasilitasi pendidikan anak-anak mereka di institusi seperti ini?
Tantangan tersebut tidaklah mustahil untuk diatasi, dengan syarat adanya perencanaan keuangan yang cermat dan matang oleh keluarga. Berikut adalah langkah-langkah strategis untuk menghindari jerat utang dalam membiayai pendidikan.
Pertama, penting untuk memahami detail pengeluaran pendidikan saat ini. Tanpa pemahaman yang jelas mengenai total biaya yang diperlukan, sulit untuk menentukan jumlah yang harus disisihkan ke dalam tabungan atau investasi.
Penting juga untuk mempertimbangkan kenaikan biaya pendidikan atau inflasi dalam perencanaan Anda, dengan membuat estimasi berdasarkan asumsi inflasi yang realistis.
Kemudian, definisikan periode waktu untuk investasi. Misalnya, jika anak Anda saat ini berusia 10 tahun, Anda mungkin memiliki waktu sekitar lima hingga enam tahun sebelum mereka memerlukan biaya untuk pendidikan SMA, yang berarti Anda memiliki kurang lebih tujuh hingga delapan tahun untuk menabung.
Dengan memahami periode waktu ini, Anda dapat lebih tepat dalam memilih instrumen investasi yang sesuai. Periode waktu yang lebih panjang memberikan fleksibilitas dalam pemilihan instrumen, sedangkan periode waktu yang lebih pendek menuntut pemilihan instrumen dengan risiko yang lebih rendah.
Berikutnya, sinergi keluarga menjadi kunci. Jika pendapatan bulanan Anda terbatas, ingatlah bahwa beban ini bukanlah tanggung jawab Anda seorang. Libatkan pasangan Anda dalam usaha pengumpulan dana pendidikan.
Konsistensi dalam menabung dan berinvestasi sangat penting; alokasikan sebagian pendapatan ke dalam tabungan atau instrumen investasi secara rutin setiap bulan.
Terakhir, proteksi finansial adalah esensial. Pastikan tabungan pendidikan yang telah Anda kumpulkan tidak terkuras untuk keperluan mendadak seperti biaya pengobatan.
Memiliki asuransi kesehatan adalah langkah bijak untuk melindungi diri dari risiko finansial tak terduga, sementara asuransi jiwa menjamin kelanjutan pendidikan anak anda, seandainya terjadi hal yang tidak diinginkan pada pencari nafkah utama.