KABARBURSA.COM - Pemerintah melalui Perum Bulog telah resmi menaikkan Harga Eceran Tertinggi atau HET beras Bulog merek SPHP menjadi Rp12.500 per kilogram.
Keputusan ini diambil setelah menerima surat dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 142/TS/02.02/K/4/2024 tanggal 29 April 2024 Tentang Penugasan SPHP Beras tahun 2024. Kebijakan ini mulai berlaku efektif pada 1 Mei 2024.
Sebelumnya, HET beras SPHP adalah Rp10.900 per kilogram. Kenaikan ini dilakukan pada bulan September tahun sebelumnya sebagai respons terhadap kenaikan biaya produksi beras. Sebelum mencapai angka Rp10.900 per kilogram, HET beras SPHP sebesar Rp9.450 per kilogram.
Berikut adalah daftar HET beras premium yang berlaku mulai 1 Mei 2024:
- Wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali Nusa Tenggara Barat, Sulawesi sebelumnya Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram
- Wilayah Sumatera (kecuali Lampung dan Sumatera Selatan), Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan sebelumnya Rp11.500 menjadi Rp13.100 per kilogram
- Wilayah Maluku dan Papua sebelumnya Rp11.800 menjadi Rp13.500 per kilogram.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa kenaikan HET beras SPHP dilakukan karena ada penyesuaian biaya produksi beras. Diharapkan dengan kenaikan HET ini, petani dapat mendapatkan lebih banyak keuntungan.
Namun, Arief belum dapat memastikan apakah kenaikan HET ini bersifat permanen atau tidak, karena hal tersebut tergantung pada kondisi perberasan, baik dari sisi kestabilan harga maupun ketersediaan stok.
“Ini harus direview secara berkala,” katanya.
Pemerintah sebelumnya juga telah menaikkan HET beras SPHP dari Rp9.450 per kilogram menjadi Rp10.900 per kilogram pada September tahun sebelumnya. Kebijakan ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan semangat petani dalam menanam padi.