KABARBURSA.COM - Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melaporkan bahwa volume transaksi layanan digital BSI Mobile telah mencapai Rp145,1 triliun hingga Maret 2024.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyatakan bahwa jumlah pengguna BSI Mobile meningkat 29,35 persen secara tahunan menjadi 6,70 juta orang. Transaksi BSI Mobile mencapai 118,5 juta dengan total volume transaksi mencapai Rp145,1 triliun.
Selain itu, sebanyak 93,6 persen dari total nasabah baru BSI membuka rekening secara daring. Kinerja merchant QRIS juga menunjukkan peningkatan positif dengan jumlah merchant mencapai 320 ribu dan jumlah transaksi mencapai 5,85 juta dengan nilai Rp551 miliar.
BSI terus memperluas jaringan BSI Agen untuk menjangkau masyarakat di daerah yang belum terjangkau oleh layanan bank dan sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi mikro.
Sampai Maret 2024, jumlah BSI agen mencapai 91 ribu dengan total 5,7 juta transaksi dan volume sebesar Rp13,2 triliun.
Selain itu, BSI juga aktif dalam melakukan aktivitas hijau, salah satunya dengan menyediakan 50 mesin RVM di seluruh Indonesia. Hal ini telah mengurangi emisi karbon sebanyak 147,9 ton CO2eq dan mendaur ulang 27,9 ton limbah plastik.
BSI mencetak laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal I-2024. Kinerja itu didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi BSI dalam menjalankan fungsi intermediasi.
Dana pihak ketiga (DPK) BSI mengalami pertumbuhan signifikan, mencapai Rp297 triliun atau tumbuh 10,43 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kinerja DPK BSI ditopang oleh dominasi dana murah, di mana tabungan tumbuh 8,75 persen dan giro tumbuh hingga 10,52 persen.
Sementara itu dari sisi intermediasi, penyaluran pembiayaan BSI pada kuartal I mencapai Rp247 triliun atau tumbuh 15,89 persen yoy.
Sebanyak 54,62 persen di antaranya disalurkan pada segmen consumer, 27,81 persen disalurkan ke segmen wholesale, dan 17,56 persen disalurkan ke segmen retail.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.