Logo
>

Hyundai Recall EV Ioniq di Korsel, Indonesia Terdampak?

Ditulis oleh KabarBursa.com
Hyundai Recall EV Ioniq di Korsel, Indonesia Terdampak?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan telah mengumumkan penarikan (recall) sebanyak 170.000 unit mobil listrik (electric vehicle/EV) yang diproduksi oleh Hyundai dan KIA dari pasar. Jenis kendaraan yang terkena dampak termasuk seri Ioniq, Genesis, dan KIA EV6, yang juga tersedia di pasar Indonesia.

    Menanggapi pengumuman tersebut, Chief Marketing Officer Hyundai Indonesia, Budi Nur Mukmin, menyatakan bahwa hingga saat ini kebijakan di Korea Selatan tersebut belum berdampak pada pasar Hyundai di Indonesia. Namun, dia menegaskan bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi dengan pusat Hyundai untuk memantau perkembangan situasi tersebut.

    "Hyundai Motors Indonesia terus berkomunikasi dengan pihak prinsipal global tentang potensi dampak di setiap market. Sejauh ini belum ada informasi lanjut bahwa Indonesia juga terkena dampak recall," ujar Budi, dilansir Bloomber Selasa 19 Maret 2024.

    "Namun, yang jelas, kami terus berkoordinasi dengan perwakilan dealer untuk memantau kondisi dan kebutuhan dari para pemilik EV Hyundai. Hal ini untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan sehari-hari," sambungnya.

    Pada Kamis pekan lalu, otoritas Korea Selatan mengumumkan penarikan kembali sebanyak total 232.000 unit mobil yang diproduksi oleh Hyundai Motor, Kia, Stellantis Korea, dan Tesla Korea karena adanya cacat produksi.

    Dari jumlah tersebut, sebanyak 169.932 unit dari Hyundai Motor dan Kia terbukti mengalami kesalahan pada perangkat lunak kontrol pengisian daya terintegrasi (ICC), yang meliputi seri Hyundai Ioniq 5, Ioniq 6, Genesis GV60, GV70, dan GV80 EV serta Kia EV6. Gangguan tersebut diduga dapat menghambat pengisian daya baterai saat tegangan rendah dan berpotensi menyebabkan berhenti mendadak saat mengemudi. Selain itu, sebanyak 61.131 unit Hyundai Avante juga akan ditarik kembali karena masalah ketahanan lampu depan.

    Di sisi lain, sejumlah 527 unit Jeep Cherokee Stellantis ditemukan memiliki lampu indikator yang dipasang lebih tinggi dari standar, sementara 148 unit Jeep Wrangler plug-in hybrid ditemukan memiliki cacat dalam pembuatan baterai tegangan tinggi.

    Selain itu, 136 unit Tesla Model 3 mengalami masalah dengan suara peringatan pejalan kaki yang tidak berfungsi saat berkendara dengan kecepatan rendah atau mundur. Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan pengguna jalan dan mencegah terjadinya kecelakaan akibat cacat tersebut.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi