Logo
>

ICDX Optimis Pertumbuhan PBK dengan Digitalisasi dan Inovasi

Ditulis oleh Syahrianto
ICDX Optimis Pertumbuhan PBK dengan Digitalisasi dan Inovasi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Direktur Utama Indonesia Commodity & Exchaneg (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI), Fajar Wibhiyadi menjelaskan jika transformasi menuju digital telah merambah ke semua sektor sehingga perdagangan berjangka komoditi (PBK) perlu melakukan digitalisasi ekosistem.

    Transformasi tersebut, kata Fajar, perlu dilakukan secara bersama oleh semua pemangku kepentingan seluruh ekosistem PBK terdigitalisasi.

    "Dalam ekosistem PBK, semua pemangku kepentingan saling terhubung, dan dengan digitalisasi tentunya akan lebih memudahkan, mempercepat serta mengefektifkan business process, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan volume transaksi," ujar Fajar dalam keterangannya beberapa waktu yang lalu.

    Lebih lanjut, terkait dengan digitalisasi ekosistem di industri PBK, Fajar mengungkapkan secara jangka panjang perlu dibuat peta jalan (roadmap) yang memuat mulai fase perencanaan, fase implementasi, fase optimalisasi dan fase pematangan.

    Di sisi lain, Fajar menyebut ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam digitalisasi PBK di antaranya sumber daya manusia yang mempunyai mindset digital, inovasi pada operasional serta pendekatan strategis dan aksesibilitas.

    "Dalam hal ini terkait ketersediaan informasi industri, layanan publik dan informasi perdagangan. Keempat, memaksimalkan komunikasi publik dengan menggunakan media massa berbasis digital termasuk social media," ucapnya.

    Sebagai informasi, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sebelumnya mendorong industri PBK untuk melakukan transformasi secara digital. Dalam keterangan yang sama, Plt Kepala Bappebti, Kasan, menyebut jika perkembangan ekonomi mengarah ke perdagangan digital sehingga PBK menjadi salah satu instrument strategis untuk diperkuat.

    Sejalan dengan hal tersebut, Kasan mengungkapkan perlu adanya strategi penguatan transaksi multilateral antara lain melalui inovasi produk/kontrak baru, mencari pasar atau anggota baru, serta penguatan regulasi.

    "Paralel dengan itu, diperlukan pula penguatan perlindungan masyarakat agar aman dalam bertransaksi dan mendorong terciptanya kepercayaan masyarakat terhadap berkembangnya industri PBK, khususnya transaksi multilateral," ujar Kasan.

    Untuk diketahui, nilai transaksi PBK pada tahun 2023 secara National Value (NV) atau total asset suatu kontrak mencapai Rp25.680 triliun. Kinerja PBK pada semester I-2024 pun tercatat Rp14.594 triliun.

    Adapun cakupan komoditas yang ditransaksikan dalam PBK masih terkonsentrasi pada timah, crude petroleum oil (CPO), olein, kakao, kopi, dan emas digital.

    Transaksi Sepanjang Juli

    Lebih lanjut BKDI merilis data transaksi sepanjang bulan Juli 2024. Dalam kurun waktu tersebut, tercatat transaksi sebanyak 804.300,73 lot, dengan komposisi 677.714,72 lot transaksi sistem perdagangan alternatif, dan 126,586 lot transaksi multilateral.

    Total transaksi bulan Juli 2024 tersebut mengalami pertumbuhan 16,48 persen dibandingkan dengan catatan transaksi bulan Juni 2024 sebesar 690.455,47 lot.

    Sementara itu, dari rata-rata transaksi harian, sepanjang bulan Juli 2024 tercatat transaksi sebanyak 34.969,60 per hari, meningkat 1,29 persen dibandingkan rata-rata transaksi harian bulan Juni 2024 sebanyak 34.522,77 lot per hari.

    Dari sisi Notional Value, selama bulan Juli 2024 tercatat sebesar Rp 1.807 triliun atau meningkat 32,36 persen dibandingkan bulan Juni 2024 sebesar Rp 1.365 triliun.

    Adapun komposisi Notional Value transaksi bulan Juli 2024 terdiri dari Rp 1.794 triliun di transaksi sistem perdagangan alternatif, dan Rp 12 triliun di transaksi multilateral.

    Sedangkan di bulan Juni 2024, komposisi Notional Value terdiri dari Rp 1.353 triliun di transaksi sistem perdagangan alternatif dan Rp 12 triliun di transaksi multilateral.

    Didominasi Komoditas Emas

    Catatan transaksi sepanjang bulan Juli 2024 ini didominasi oleh komoditas emas dan mata uang asing. Dalam transaksi multilateral, didominasi oleh kontrak komoditas emas dengan kode Kontrak GOLDGR dengan transaksi sebesar 44.424 lot dan GOLDUDMic dengan transaksi sebesar 20.166 lot.

    Sedangkan di transaksi sistem perdagangan alternatif, didominasi oleh kontrak mata uang asing dengan kode kontrak XAUUSD10 dengan transaksi sebesar 211.217 lot dan XAUUSD14 dengan transaksi sebesar 146.478 lot.

    Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama ICDX mengatakan, catatan transaksi yang mengalami pertumbuhan ini tentunya merupakan sebuah sinyal positif dalam industri perdagangan berjangka komoditi. Data tersebut menunjukkan adanya kepercayaan masyarakat untuk melakukan transaksi di industri perdagangan berjangka komoditi.

    "Adanya dominasi kontrak komoditas emas yang terjadi di bulan Juli ini, menunjukkan bahwa emas masih menjadi pilihan masyarakat untuk investasi, mengingat harga emas yang cenderung mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu," ujarnya dalam keterangan tertulis.

    Fajar Wibhiyadi menambahkan, pihaknya optimis, perdagangan berjangka komoditi di Indonesia akan terus tumbuh ke depan. Sejalan dengan itu, dia juga percaya bahwa transaksi di ICDX juga akan terus mengalami pertumbuhan."Kami proyeksikan, sampai dengan akhir tahun 2024 ini, total transaksi akan mencapai sekitar 15 jt Lot," ungkapnya.

    Sebagai catatan, sampai dengan semester I tahun 2024 ini, ICDX mencatatkan transaksi sebanyak 5.724.852,55 Lot, dengan komposisi 4.917.608,55 Lot merupakan transaksi Sistem Perdagangan Alternatif, dan 807.244 Lot adalah transaksi Multilateral.

    Secara Notional Value, sepanjang semester I tahun 2024 ini tercatat sebesar Rp 10.794 triliun, dengan komposisi Rp 10.718 triliun di transaksi sistem perdagangan alternatif, dan Rp 76 triliun di transaksi multilateral. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.