KABARBURSA.COM - Pengamat pasar modal Ibrahim Assuaibi, mengatakan saham-saham kesehatan dan farmasi atau IDXHEALTH menjadi salah satu emiten yang terkena dampak pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Indeks kesehatan ini juga tidak menunjukkan pergerakan signifikan meskipun program cek kesehatan gratis dari Presiden Prabowo Subianto sudah mulai berjalan.
Menurut dia saham-saham kesehatan dan farmasi saat ini belum bisa dipastikan nasibnya. Meski program cek kesehatan gratis nantinya dinilai akan memberikan sentimen positif bagi sektor farmasi dan layanan kesehatan, tetapi belum ada kejelasan mengenai durasi dan dampaknya terhadap permintaan obat-obatan ke depan.
"Sebenarnya, program ini membantu. Tapi, kita belum tahu seberapa lama cek kesehatan gratis ini akan berjalan dan apakah akan berdampak signifikan terhadap farmasi serta obat-obatan," kata Ibrahim kepada Kabarbursa.com pada Rabu, 12 Februari 2025.
Ibrahim menjelaskan, pelemahan harga saham tidak hanya terjadi di sektor farmasi dan kesehatan saja, tetapi juga merata di hampir semua sektor akibat ketidakpastian global. Terutama perang dagang dan kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu telah menyebabkan banyak emiten mengalami tekanan.
Ia menyebut prospek saham sektor kesehatan yang diklaim meningkat itu baru bisa terlihat dengan jelas ketika ada kepastian mengenai keberlanjutan kebijakan cek kesehatan gratis yang saat ini dijalankan pemerintah.
"Namun, program Presiden Prabowo ke depan belum memasukkan dampak lanjutan untuk cek kesehatan gratis, sehingga kami harus melihat apakah ini hanya kebijakan jangka pendek atau bisa berlangsung lebih lama," katanya.
Artinya kenaikan saham-saham kesehatan yang sudah diprediksi di dunia pasar modal itu, baru bisa dilihat dampaknya ketika kebijakan tersebut sudah berjalan.
Pada perdagangan Rabu, 12 Februari 2025 pukul 14.28 WIB. Saham sektor kesehatan IDXHEALTH masih menunjukkan pergerakan yang beragam. Ada yang memerah dan ada yang menghijau.
Misalnya, saham Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dengan kode saham SIDO mencatatkan kenaikan terbesar sebesar 5,45 persen ke level Rp580 per lembar saham. Kenaikan serupa juga terjadi pada Metro Healthcare Indonesia Tbk dengan kode saham CARE yang naik 6,32 persen ke harga Rp202 per lembar saham.
Kalbe Farma Tbk dengan kode saham KLBF juga mengalami kenaikan sebesar 2 persen ke level Rp1.275 per lembar saham. Sarana Meditama Metropolitan Tbk dengan kode saham SAME turut mengalami peningkatan 2,40 persen ke harga Rp256 per lembar saham. Saham Pyridam Farma Tbk dengan kode saham PYFA turut mencatatkan kenaikan 0,91 persen ke level 222 per lembar saham.
Di sisi lain, beberapa saham sektor kesehatan mengalami pelemahan. Prodia Widyahusada Tbk dengan kode saham PRDA turun 1,58 persen ke Rp2.490 per lembar saham. Soho Global Health Tbk dengan kode saham SOHO melemah 1,46 persen ke harga Rp675 per lembar saham. Diagnos Laboratorium Utama Tbk dengan kode saham DGNS mencatatkan koreksi lebih dalam sebesar 2,78 persen ke Rp175 perlembar saham.
Beberapa saham lainnya tercatat stagnan, seperti Kimia Farma Tbk dengan kode saham KAEF di harga Rp550 per lembar saham, Indofarma Tbk dengan kode saham INAF di harga Rp126 per lembar saham, dan Phapros Tbk dengan kode saham PEHA di harga Rp300 per lembar saham.
Program Cek Kesehatan Gratis
Sejak Senin, 10 Februari 2025, pemerintah Indonesia meluncurkan program cek kesehatan gratis untuk seluruh masyarakat sebagai bagian dari inisiatif Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan mendorong gaya hidup sehat. Pemeriksaan kesehatan ini dapat dilakukan di seluruh Puskesmas di Indonesia, mencakup pemeriksaan untuk semua usia, mulai dari bayi baru lahir, balita, dewasa, hingga lansia.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa program ini terbuka bagi semua warga negara Indonesia tanpa terkecuali. Pemeriksaan kesehatan ini meliputi berbagai jenis skrining yang bertujuan untuk mendeteksi berbagai masalah kesehatan secara dini.
Bagi mereka yang terdeteksi dalam kondisi sehat, akan diberikan panduan untuk menjaga pola hidup sehat, sementara bagi yang terdeteksi memiliki masalah kesehatan tertentu, akan diberikan rekomendasi dan pelayanan medis lebih lanjut.
Pemeriksaan kesehatan gratis ini dilakukan berdasarkan fakta bahwa penyakit kardiovaskular, seperti stroke, menjadi penyebab kematian utama di Indonesia, dengan lebih dari 600 ribu orang meninggal setiap tahunnya akibat kondisi ini. Sebagian besar kasus tersebut disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat yang sebenarnya dapat dicegah melalui pemeriksaan rutin dan perubahan gaya hidup. Oleh karena itu, program ini bertujuan untuk meminimalkan risiko tersebut melalui deteksi dini.
Program ini dilaksanakan di lebih dari 10.000 Puskesmas di seluruh Indonesia, yang siap memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis secara serentak. Masyarakat dapat mengakses layanan ini dengan mudah melalui tiga cara pendaftaran yang disediakan, yakni melalui aplikasi Satu Sehat Mobile, chatbot WhatsApp, atau dengan datang langsung ke Puskesmas terdekat.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman, mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Pemerintah ingin mengubah paradigma layanan kesehatan di Indonesia dari pendekatan kuratif (mengobati setelah sakit) menjadi lebih preventif (pencegahan).
Dengan deteksi dini, diharapkan penyakit dapat ditangani lebih cepat, sehingga dapat mengurangi beban biaya kesehatan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, program ini juga mencakup pemeriksaan kesehatan untuk anak-anak usia sekolah, dari SD hingga SMA, yang akan dilakukan setiap tahun ajaran baru. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa generasi muda Indonesia tumbuh dengan kondisi kesehatan yang optimal, sehingga dapat berkontribusi lebih baik untuk masa depan bangsa.(*)