Logo
>

IHSG Berpeluang Rebound, ini Saham-saham yang Sedang Diamati

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
IHSG Berpeluang Rebound, ini Saham-saham yang Sedang Diamati

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG terpantau melemah 1,75 persen ke level 6.531 pada perdagangan kemarin. Namun, ada peluang bagi IHSG untuk bangkit dalam jangka pendek. Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan IHSG akan menguji area 6.671–6.829 dalam rangka membentuk wave (iv) dari wave [c] pada skenario hitam.

    “Kami perkirakan, terdapat peluang penguatan IHSG dalam jangka pendek, paling tidak untuk menguji rentang area 6.671-6.829,” ujar Herditya dalam riset harian yangditerima KabarBursa.com, Rabu, 12 Februari 2025.

    Meski masih berada dalam tren turun, IHSG telah menyentuh target koreksi wave (iii) yang sebelumnya diproyeksikan. Untuk level kunci, Herditya menyebutkan area support berada di 6.509 dan 6.480, sedangkan resistance terdekat ada di 6.639 dan 6.698.

    Saham-Saham yang Menarik Dipantau

    Di tengah potensi rebound IHSG, sejumlah saham masih menarik untuk diperhatikan.

    1. BRMS

    Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menguat tipis 0,55 persen ke level 364, meskipun masih didominasi tekanan jual. Menurut Herditya, selama BRMS bertahan di atas 354, saham ini berpeluang melanjutkan fase awal wave (b) dari wave [y].

    2. BULL

    PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) terkoreksi 1,56 persen ke level 126. “Kami perkirakan, posisi BULL saat ini sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [c], sehingga saham ini masih rawan terkoreksi dahulu,” kata Herditya.

    3. PGAS

    Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatat kenaikan 2,19 persen ke level 1.630, dengan volume beli yang cukup dominan. “Posisi PGAS saat ini berada pada bagian dari wave c dari wave (ii), sehingga ada peluang untuk melanjutkan penguatan,” jelasnya.

    4. UNTR

    PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 1,24 persen ke 24.425, didukung oleh munculnya aksi beli. Herditya melihat UNTR masih berada di awal wave iv dari wave (c), selama bertahan di atas 23.950.

    Secara keseluruhan, pergerakan IHSG hari ini masih akan dipengaruhi oleh sentimen global serta dinamika teknikal di pasar. Meskipun masih dalam tren koreksi, peluang rebound tetap terbuka, terutama jika indeks berhasil menembus area resistance yang telah disebutkan.

    IHSG Tertekan 1,75 Persen

    [caption id="attachment_119461" align="aligncenter" width="680"] Aktifitas depan Papan Pantau Saham di Main Hal Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/2/2025). Hari ini Papan Pantau terlihat Panah Merah. Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji[/caption]

    IHSG sebelumnyakembali mengalami tekanan dan ditutup melemah 116 poin atau turun 1,75 persen ke level 6.531 pada perdagangan Selasa, 11 Februari 2025. Sepanjang sesi, indeks bergerak fluktuatif dalam rentang 6.658 hingga 6.500.

    Berdasarkan data RTI Business, sebanyak 171 saham berhasil menguat, sementara 424 saham tertekan di zona merah, dan 198 saham lainnya stagnan. Aktivitas perdagangan hari ini mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp12.401 triliun dengan volume perdagangan sebesar Rp16.651 miliar, dan frekuensi transaksi menyentuh 1.276.587 kali.

    Di jajaran saham yang mencatat kenaikan signifikan, SKLT menjadi top gainer dengan lonjakan harga 34,12 persen ke level 228 per lembar saham. Saham GPSO juga menanjak 24,86 persen ke posisi 442, diikuti SKBM yang bertengger di harga 402 setelah naik 24,84 persen.

    SONA turut mencuri perhatian dengan kenaikan 24,80 persen ke level 4.680 per lembar, sementara RAAM juga mengalami lonjakan 24,79 persen ke harga 292.

    Sebaliknya, tekanan jual membuat saham FMII menjadi top loser hari ini dengan koreksi tajam sebesar 19,64 persen ke level 442. Saham CUAN juga tertekan, turun 19,01 persen ke harga 7.350.

    Di antara saham-saham yang mengalami penurunan tajam, ISAT ikut terseret dengan koreksi 15,36 persen ke level 1.625, sementara RATU berada di zona merah setelah turun 14,89 persen ke harga 6.575. Saham INDX juga masuk dalam daftar lima besar top loser, dengan penurunan 14,55 persen ke level 94.

    IHSG di Titik Kritis

    [caption id="attachment_119475" align="aligncenter" width="680"] Aktifitas depan Papan Pantau Saham di Main Hal Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/2/2025). Hari ini Papan Pantau terlihat Panah Merah. Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji[/caption]

    IHSG saat ini berada di level support utama di sekitar 6.550, yang merupakan titik terendah sepanjang tahun 2023. Kondisi ini menandakan ruang untuk penurunan lebih lanjut mulai terbatas. Namun, meskipun indikator Relative Strength Index (RSI) sudah masuk ke zona oversold, bukan berarti rebound teknikal akan terjadi dalam waktu dekat.

    Menurut analisis NH Korindo Sekuritas Indonesia, skenario terbaik yang bisa terjadi dalam waktu dekat adalah pergerakan IHSG yang mulai bergerak sideways sebagai bentuk stabilisasi sebelum ada peluang kenaikan lebih lanjut. Jika technical rebound benar-benar terjadi, level resistensi pertama yang perlu diperhatikan berada di sekitar 6.700. Apabila momentum penguatan berlanjut, IHSG berpotensi menutup gap pada rentang 6.830 hingga 6.930.

    Namun, dengan kondisi pasar yang masih penuh spekulasi, investor dan trader diingatkan untuk tetap menerapkan manajemen risiko yang ketat dalam setiap keputusan transaksi. Mengingat volatilitas yang masih tinggi, strategi pengelolaan modal yang disiplin menjadi kunci utama dalam menghadapi dinamika pasar saat ini.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).