KABARBURSA.COM - Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada pekan depan.
Herditya mengatakan pada pekan depan IHSG akan bergerak positif meskipun cenderung terbatas. Ia menyebut saat ini pergerakan IHSG masih berada di atas MA20 dan masih tertahan dari MA200.
"Kami melihat memang akan adanya potensi untuk penguatan dari IHSG paling tidak nanti menguji di area 7.144 sampai ke 7.152," ujar dia dalam acara 'Kabar Bursa Hari Ini' dikutip Sabtu, 7 Juni 2025.
Namun demikian, Herditya melihat apabila IHSG belum bisa break dari area resis terdekatnya di angka 7.223, maka dapat diwaspadai indeks akan menguji kembali di area support di area 7.009.
"Dan worst casenya IHSG akan terkoreksi paling tidak ke area 6.800an terlebih dahulu," ungkap dia.
Herditya kemudian mengimbau kepada investor untuk terus mencermati pergerakan IHSG dikarenakan secara volume sudah relatif mengecil.
Selain itu, lanjut dia, perlu diwaspadai juga dari siai MACD (Moving Average Convergence Divergence) dan stokastik indeks yang sudah mulai melandai.
"Waspadai akan adanya tanda-tanda koreksi ke depannya," katanya.
Lebih jauh ia memperkirakan saham sektor finansial bakal menjadi motor penggerak IHSG pada pekan depan. Karenanya, ia mengimbau para investor untuk bersikap wait and see terhadap sektor ini, terutama saham perbankan.
"Jadi apabila (IHSG) terkoreksi, dapat dicermati emiten-emiten perbankan yang nampaknya akan menjadi motor untuk adanya koreksi dari IHSG sendiri," pungkasnya.
Juni Optimistis, IHSG Dibidik Tembus 7.300
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Juni 2025 diprediksi positif jika berkaca dari sejarah di bulan keenam ini.
Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Reza Priyambada mengatakan pergerakan IHSG sepanjang Juni selama 5 tahun terakhir cenderung lebih positif seiring meredanya aksi jual dari bulan Mei.
"Di bulan Mei, pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual karena kepanikan yang mereka buat sendiri dengan adanya persepsi sell in may and go away," kata Reza kepada KabarBursa.com dikutip, Rabu, 4 Juni 2025.
Reza menjelaskan, selama 5 tahun terakhir pada bulan Juni, IHSG hanya satu kali mencatatkan kinerja negatif yaitu pada tahun 2022. Ia memprediksi jika indeks kemungkinan bisa menyentuh level 7.300an pada Juni 2025.
"Kalau kita rata-ratakan, pertumbuhan IHSG di bulan Juni tersebut menghasilkan angka 2,27 persen. Sehingga, jika angka ini dikondisikan dengan nilai IHSG di akhir Mei 2025, maka di bulan Juni 2025 diperkirakan IHSG dapat mencapai nilai 7338,71," jelas dia.
Lebih lanjut ia menyampaikan, terdapat sejumlah sentimen yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG di bulan Juni ini, di antaranya:
- Rencana pembagian dividen dengan masih adanya sejumlah RUPST emiten
- Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap USD
- Efek dari stimulus pemerintah
- Efek dari penurunan suku bunga BI
- Perkembangan dari pemberlakuan tarif Trump
- Kondisi geopolitik yang dapat mempengaruhi harga sejumlah komoditas
- Rapat The Fed di pertengahan Juni
"Lainnya, berupa data-data makroekonomi baik dari dalam negeri maupun luar negeri seperti inflasi, indeks manufaktur PMI," ucapnya. (*)