KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan rekor setelah ditutup menguat ke level 8.710 pada perdagangan Senin, 8 Desember 2025. Peluang indeks untuk ke level 9.000 dinilai semakin terbuka lebar.
Pengamat Pasar Modal sekaligus founder Republik Investor, Hendra Wardana mengatakan penguatan ini menegaskan bahwa momentum bullish pasar domestik masih sangat kuat di tengah meningkatnya optimisme global.
"Kenaikan indeks kali ini ditopang oleh likuiditas pasar yang besar, transaksi yang mencapai lebih dari Rp27 triliun, serta minat beli yang merata di berbagai sektor sehingga 402 saham mencatat penguatan," ujar dia dalam risetnya yang diterima Kabarbursa.com dikutip, Selasa, 9 Desember 2025.
Hendra menilai, sentimen positif datang dari ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat serta data perdagangan China yang menguat, khususnya ekspor dan impor yang tumbuh lebih tinggi dari perkiraan.
"Kombinasi keduanya menciptakan suasana risk-on yang mendorong investor kembali mengakumulasi aset berisiko, termasuk saham-saham berkapitalisasi besar maupun saham siklikal," jelasnya.
Secara teknikal, Hendra mencatat IHSG kini berada di area penting 8.600–8.770 yang telah ditembus, sehingga peluang kenaikan menuju 9.000 semakin terbuka apabila indeks mampu mempertahankan penutupan di atas zona tersebut.
Ia menjelaskan sentimen eksternal seperti keputusan suku bunga The Fed, rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China, serta penguatan rupiah akan menjadi faktor penentu apakah IHSG mampu menembus tonggak psikologis baru itu dalam waktu dekat.
"Di sisi lain, area support di 8.400–8.513 masih menjadi penopang penting apabila terjadi koreksi jangka pendek," katanya.
Hendra menjelaskan kenaikan IHSG per kemarin bersifat broad-based, bukan hanya digerakkan satu kelompok saham saja.
"Meskipun beberapa nama seperti DSSA, GOTO, COIN, MORA, dan ENRG menjadi pemimpin penguatan, sementara emiten besar seperti TLKM, BRPT, AMMN, dan UNTR justru terkoreksi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, IHSG dibuka menguat 0,33 persen ke level 8.739,44 atau naik 28,75 poin pada perdagangan Selasa, 9 Desember 2025.
Volume transaksi di pasar reguler pada pembukaan pagi ini mencapai 10,47 juta lot dengan nilai perdagangan sebesar 451,05 miliar rupiah dan frekuensi 72.42 ribu kali. (*)