KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Kamis, 6 November 2025 dengan penguatan tipis sebesar 0,22 persen dan menuju ke level 8.337. Namun, laju positif tersebut belum sepenuhnya meyakinkan.
Kenaikan indeks justru disertai dengan munculnya tekanan jual yang mulai terasa di sesi akhir perdagangan. Saat itu, pergerakan IHSG sempat menguji area resistance dan mencapai target teknikal yang sebelumnya telah diproyeksikan MNC Sekuritas. Hal ini menandakan bahwa pasar tengah berada di fase konsolidasi pendek setelah reli singkat beberapa hari terakhir.
Secara teknikal, analis MNC Sekuritas menilai posisi IHSG untuk Jumat, 7 November 2025, masih berada di awal wave (iii) dari wave [iii]. Artinya, ruang penguatan masih terbuka selama support utama di 8.275 dan 8.181 mampu dipertahankan.
Target kenaikan berikutnya diperkirakan menuju area 8.390 hingga 8.463. Namun, area tersebut sekaligus menjadi ujian utama, apakah pasar cukup kuat untuk menembusnya, atau justru berbalik arah akibat aksi ambil untung yang meningkat di tengah valuasi tinggi dan tensi global yang mulai membayangi kembali.
Dari sisi sektoral, saham-saham berkapitalisasi menengah dengan momentum teknikal kuat menjadi sorotan utama dalam daftar rekomendasi MNC Sekuritas hari ini.
Salah satu yang menonjol adalah PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), yang naik 2,17 persen ke level 1.175. Kenaikan ini ditopang volume pembelian yang solid. Selama harga bertahan di atas level 1.105 sebagai batas risiko (stoploss), ARCI diperkirakan masih berada di fase penguatan wave [c] dari wave B.
Secara teknikal, ruang kenaikan menuju 1.230 hingga 1.310 dinilai masih terbuka, terutama jika dorongan harga emas global terus berlanjut. MNC Sekuritas memberikan rekomendasi speculative buy untuk ARCI.
Bank BRI (BBRI) juga masuk radar beli dengan strategi buy on weakness. Saham perbankan terbesar di Indonesia ini menguat 0,5 persen ke 4.000 dan menunjukkan sinyal positif karena berhasil menembus dan bertahan di atas MA60. Indikator ini penting dalam konfirmasi tren jangka menengah.
MNC Sekuritas menilai BBRI kini berada di fase awal wave (v) dari wave [a], yang berpotensi mendorong harga ke area 4.070 hingga 4.210. Namun, pergerakan selanjutnya akan sangat dipengaruhi oleh arah kebijakan suku bunga dan stabilitas rupiah terhadap dolar AS.
Dari sektor energi dan pertambangan, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) menjadi salah satu yang paling dinamis dengan kenaikan 4,28 persen ke 7.925. Meski dibayangi tekanan jual di level atas, struktur teknikal PTRO masih menunjukkan peluang lanjut ke wave 5 dari wave (3).
Area beli disarankan di kisaran 7.125–7.650 dengan potensi target ke 8.200 dan 8.650. Tekanan jual yang muncul dianggap sebagai bagian dari proses sehat sebelum pergerakan lanjutan, meski sinyal konsolidasi jangka pendek masih perlu diwaspadai.
Di sisi lain, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) juga menarik perhatian investor ritel. Emiten infrastruktur digital ini naik 3,07 persen ke 3.360, menembus MA20 dengan dukungan volume yang kuat. Secara teknikal, posisi WIFI diperkirakan tengah berada di wave 3 dari wave (C), yang memberi potensi kenaikan ke 3.460 bahkan 3.670, selama area 3.220 tidak ditembus ke bawah.
Melihat keseluruhan rekomendasi MNC Sekuritas, arah strategi hari ini cukup jelas. Pasar masih cenderung optimistis tetapi berhati-hati. Rekomendasi didominasi oleh speculative buy dan buy on weakness, bukan strong buy. Artinya, analis masih melihat peluang jangka pendek di saham-saham berfundamental baik yang sedang dalam struktur teknikal penguatan, namun tetap mewaspadai potensi koreksi pasar yang sewaktu-waktu bisa muncul.
IHSG sendiri kini berada di persimpangan psikologis. Momentum teknikal masih mendukung kenaikan lanjutan, tetapi sinyal distribusi dari investor besar mulai terlihat. Jika tekanan jual semakin kuat dan support di 8.275 gagal bertahan, koreksi lanjutan tidak bisa dikesampingkan.
Namun, selama arus dana asing belum keluar signifikan dan saham-saham unggulan tetap menunjukkan minat beli di level bawah, peluang reli jangka pendek tetap terbuka, meski semakin sempit.(*)