Logo
>

IHSG Dibuka Cerah, Naik 0,29 Persen ke Level 7.537

IHSG dibuka menguat pada sesi I perdagangan 6 Agustus 2025, namun Mirae Asset memprediksi pelemahan ke 6.900 dipicu sentimen global dan tarif dagang AS.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Dibuka Cerah, Naik 0,29 Persen ke Level 7.537
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,29 persen ke level 7.537 pada sesi I perdagangan Rabu, 6 Agustus 2025. (Foto: Dok. KabarBursa)

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,29 persen ke level 7.537 pada sesi I perdagangan Rabu, 6 Agustus 2025.

Mengutip data RTI Business, 254 saham terpantau dibuka menguat, 89 saham melemah, dan 226 saham mengalami stagnan. Volume perdagangan tercatat 453,222 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp249,760 miliar.

Adapun mengutip Stockbit, dari sisi pergerakan saham, PT MNC Sky Vision Tbk. (MSKY) menjadi top gainer di pembukaan sesi I setelah melonjak 16,67 persen atau naik 13 poin ke level 91. 

Catatan positif turut dirasakan PT Lavender Bina Cendikia Tbk. (BMBL) yang naik 10 persen ke level 33, serta PT Hotel Fitra International Tbk. (FITT) yang ikut melesat 10 persen ke harga 264. 

Tak ketinggalan, PT Idea Indonesia Akademi Tbk. (IDEA) mencatatkan kenaikan harga 10 persen ke level 88. Sementara itu, PT Agro Bahari Nusantara Tbk. (UDNG) juga membukukan penguatan signifikan sebesar 9,66 persen, menguat 115 poin ke harga 1.305.

Di sisi lain, sejumlah saham harus tertekan dan masuk dalam daftar top loser. PT Era Mandiri Cemerlang Tbk. (IKAN) memimpin penurunan dengan koreksi sebesar 6,67 persen ke level 98.

Disusul oleh PT Agung Menjangan Mas Tbk. (AMMS) dan PT Saraswanti Indoland Development Tbk. (SWID) yang masing-masing turun 4,76 persen dan 4,50 persen.

Saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) juga ikut melemah 4,35 persen ke harga 66. Sedangkan, emiten PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) terkoreksi cukup dalam sebesar 4,18 persen, turun 55 poin ke level 1.260.

Di sisi lain, mayoritas sektor mencatatkan penguatan, terutama sektor basic industry yang memimpin dengan kenaikan 0,98 persen. Sektor cyclical juga menunjukkan pergerakan solid dengan menguat 0,70 persen, disusul sektor energi sebesar 0,66 persen.

Sektor lain yang turut menopang penguatan indeks antara lain sektor transportasi dan infrastruktur yang sama-sama naik 0,34 persen, serta sektor keuangan dan teknologi yang masing-masing naik 0,21 persen. 

Kenaikan juga terjadi di sektor industri (+0,10 persen), properti (+0,08 persen), dan sektor non-cyclical yang nyaris stagnan namun tetap berada di zona hijau dengan kenaikan 0,01 persen. Satu-satunya sektor yang justru melemah adalah sektor kesehatan, yang turun tipis 0,25 persen.

IHSG Diprediksi Turun ke 6.900 pada Akhir 2025

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menyentuh level 6.900 di akhir tahun 2025. Prakiraan ini tidak lepas dari kondisi makroekonomi pada semester II. 

Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto menilai, kondisi makroekonomi dan pasar modal pada semester II 2025 masih akan menantang.

Faktor utamanya adalah kebijakan tarif perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang mulai berlaku pada semester II 2025.  

Rully menjelaskan, saat ini data dan peristiwa yang terjadi cukup beragam. Sebab, kata dia, di tengah derasnya sentimen negatif tarif dagang AS ternyata ada beberapa katalis positif. 

"Beberapa sentimen positif itu adalah direvisi positifnya pertumbuhan ekonomi global, pelemahan dolar AS yang membuat rupiah menguat, dan ruang pemangkasan suku bunga acuan yang melebar,” ujar Rully dalam keterangannya, Senin, 4 Agustus 2025.

Rully memprediksi Bank Indonesia masih memiliki ruang pemangkasan suku bunga atau BI rate sekali lagi sebesar 0,25 persen. Dengan begitu, dia memprakirakan sektor emas dan perbankan masih akan diuntungkan karena pemangkasan yang sudah dilakukan akan berdampak pada penurunan suku bunga perbankan.  

Dengan sentimen tersebut, Rully memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan ditutup pada 6.900 di akhir 2025. (*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.