KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan penguatan pada perdagangan Rabu, 5 Maret 2025. Indeks dibuka naik 33,58 poin atau 0,53 persen ke level 6.413,98. Sepanjang sesi awal perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 6.415,90 sebelum mengalami koreksi ke level terendah 6.380,40.
Total volume transaksi mencapai 22,2 miliar lembar saham dengan nilai perdagangan sebesar Rp22,56 triliun dari 1.521.000 transaksi. Penguatan IHSG didukung oleh beberapa sektor utama, seperti industri dasar yang naik 0,91 persen, infrastruktur yang menguat 0,80 persen, serta sektor transportasi yang mencatatkan kenaikan 0,54 persen.
Sementara itu, sektor keuangan juga mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen dan sektor energi naik 0,47 persen. Namun, sektor barang konsumsi non-siklikal mengalami tekanan sebesar 0,35 persen, diikuti sektor kesehatan yang melemah 0,27 persen.
Saham-Saham Top Gainers dan Losers
Di tengah penguatan IHSG, sejumlah saham mencatatkan lonjakan harga yang signifikan. Saham PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) yang bergerak di sektor barang konsumsi non-siklikal memimpin daftar top gainers dengan kenaikan 22,64 persen ke level Rp650 per saham.
Saham PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) yang beroperasi di sektor industri dasar dan kimia melesat 21,45 persen ke level Rp1.840 per saham. Saham PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) dari sektor infrastruktur juga mencatatkan penguatan signifikan, naik 16,79 persen ke Rp1.600 per saham.
Selain itu, saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) dari sektor energi menguat 11,25 persen ke level Rp890 per saham, sementara PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) di sektor barang konsumsi non-siklikal naik 11,03 persen ke Rp1.610 per saham.
Di sisi lain, beberapa saham mengalami tekanan jual. Saham PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) yang bergerak di sektor properti dan real estat memimpin daftar top losers setelah merosot 10,02 persen ke Rp9.200 per saham.
Saham PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) di sektor teknologi turun 8,82 persen ke Rp310 per saham, sementara PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) yang bergerak di sektor barang konsumsi non-siklikal turun 7,26 persen ke Rp5.750 per saham.
Saham PT Inter-Delta Tbk (INTD) dari sektor industri dasar dan kimia mengalami penurunan 7,01 persen ke Rp1.990 per saham, serta saham PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) dari sektor barang konsumsi non-siklikal turun 5,36 persen ke Rp530 per saham.
Peluang Rebound Masih Terbuka
Penguatan IHSG hari ini terjadi setelah pada perdagangan Selasa, 4 Maret 2025, indeks mengalami koreksi 2,14 persen ke level 6.380 akibat tekanan jual yang meningkat. Meskipun demikian, selama IHSG masih bertahan di atas level support krusial di 6.297, koreksi ini diperkirakan terbatas dengan peluang rebound untuk menguji level 6.515.
“Jika IHSG tetap bertahan di atas 6.297, maka ada peluang untuk kembali menguat. Namun, waspadai skenario merah, jika IHSG menembus 6.203, maka indeks bisa turun lebih dalam hingga ke area 6.122,” ujar Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, dalam analisis hariannya.
Tekanan global masih menjadi faktor yang perlu diperhatikan, termasuk pelemahan bursa dunia dan aksi jual di beberapa sektor utama. Namun, level resistance IHSG saat ini berada di 6.639 dan 6.698, yang menjadi batas atas untuk tren bullish dalam jangka pendek.
Di tengah volatilitas pasar, beberapa saham patut diperhatikan karena tren teknikal yang masih berkembang:
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Saham BBTN mengalami koreksi 2,84 persen ke Rp8.550, dengan tekanan jual yang cukup tinggi. Secara teknikal, saham ini berada di area wave (v) dari wave [v], yang berarti masih berpotensi melanjutkan koreksi sebelum kembali stabil.
- PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) Emiten rumah sakit ini mencatat kenaikan 0,42 persen ke Rp24.100, dengan peningkatan volume beli. Namun, penguatannya masih tertahan di level Moving Average 60 (MA60), yang bisa menjadi resistance kuat.
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Saham PGAS masih bergerak stagnan di Rp15.200, tetapi menunjukkan adanya volume pembelian yang berpotensi menopang penguatan dalam beberapa sesi perdagangan mendatang.
- PT Panin Financial Tbk (PNLF) Emiten asuransi dan investasi ini mengalami koreksi 1,85 persen ke Rp3.180, dengan kecenderungan masih dalam tren downtrend. Investor perlu mencermati level support terdekat sebelum mengambil keputusan.
Dengan kondisi pasar yang masih volatil, peluang rebound IHSG masih cukup terbuka, selama indeks mampu bertahan di atas level support krusial. Pergerakan indeks hari ini kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh sentimen global serta dinamika pasar Asia dan Eropa.
Investor disarankan untuk tetap memperhatikan level support dan resistance sebelum mengambil keputusan investasi. Jika tekanan jual mereda, maka peluang IHSG untuk kembali menguat akan semakin besar. Namun, jika IHSG menembus level 6.203, ada potensi koreksi lebih dalam hingga ke area 6.122.
Dengan kondisi yang terus berubah, pelaku pasar perlu tetap waspada dan cermat dalam membaca pergerakan harga saham, guna memanfaatkan peluang terbaik di tengah dinamika pasar yang terjadi saat ini. (*)