KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa, 14 Januari 2025. IHSG naik sebesar 14,62 poin atau 0,21 persen ke level 7.031,50 pada pembukaan pagi ini pukul 09.00 WIB.
Sepanjang sesi awal, indeks sempat bergerak di rentang 7.016 hingga 7.034, mencatat level tertinggi intraday di 7.034,41 dan level terendah di 7.009,04. Volume transaksi tercatat sebesar 5,74 juta lot dengan nilai mencapai Rp624,28 miliar dari 57.590 kali frekuensi perdagangan.
Sementara itu, pasar reguler menunjukkan pergerakan positif dengan sentimen investor yang masih optimis terhadap prospek ekonomi dalam negeri. Beberapa saham unggulan memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan indeks, meskipun tekanan jual tetap ada di beberapa sektor.
Pada perdagangan hari ini, sejumlah saham mencatatkan kenaikan signifikan dan masuk dalam daftar top gainers. Saham PT Raharja Energi Cepu Tbk atau dalam kode saham RATU mengalami lonjakan harga yang cukup tajam, mencatatkan kenaikan hampir 25 persen dan ditutup di level Rp3.470. Saham ini terlihat mendapat perhatian besar dari investor, didorong oleh optimisme terhadap prospek bisnis energi.
Kemudian ada saham PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk atau CMNP juga mencatatkan penguatan signifikan, naik hampir 25 persen ke level Rp2.370.
Selain itu, saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk atau CBDK turut menorehkan performa positif dengan kenaikan hampir 20 persen, ditutup di level Rp6.075.
Kinerja saham PT Megapower Makmur Tbk atau MPOW tidak kalah menarik, mencatat kenaikan hampir 20 persen ke level Rp140.
Di sisi lain, PT Daaz Bara Lestari Tbk atau DAAZ berhasil mencuri perhatian dengan kenaikan hampir 15 persen, ditutup di level Rp6.375.
Sementara, beberapa saham malah mengalami tekanan jual signifikan pada perdagangan hari ini, mencatatkan koreksi tajam di pasar.
Peringkat pertama diduduki oleh saham PT Lion Metal Works Tbk atau LION mencatatkan penurunan paling besar dengan harga turun lebih dari 11 persen ke level Rp330.
Kemudian saham PT Manggung Polahraya Tbk atau MANG juga berada dalam tekanan, turun lebih dari 9 persen ke level Rp80.
Ada juga saham PT Indo Boga Sukses Tbk atau IBOS turut melemah, mencatatkan penurunan hampir 9 persen dan ditutup di level Rp41.
Saham PT Logisticsplus International Tbk atau LOPI juga mengalami koreksi hingga hampir 9 persen, menutup perdagangan di level Rp52. Sentimen negatif terhadap sektor logistik kemungkinan menjadi faktor yang menekan harga saham ini.
Sementara itu, ada juga saham PT Nanotech Indonesia Global Tbk atau NANO melemah, turun hampir 9 persen ke level Rp32.
Koreksi ini menjadi perhatian para pelaku pasar, yang terus memantau dinamika perdagangan untuk mengantisipasi pergerakan lebih lanjut di hari-hari mendatang.
Nasdaq Melemah, S&P 500 Bangkit Tipis
Indeks Nasdaq Composite mencatat pelemahan pada perdagangan Senin, 13 Januari 2025, sementara S&P 500 berhasil bangkit dari posisi terendah dua bulan dengan kenaikan tipis. Pergerakan ini terjadi di tengah imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS) yang terus meningkat, seiring dengan investor yang menurunkan ekspektasi terkait pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed).
Seperti dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 358,67 poin (0,86 persen) ke level 42.297,12. S&P 500 naik tipis 9,18 poin (0,16 persen) menjadi 5.836,22, sementara Nasdaq Composite melemah 73,53 poin (0,38 persen) ke level 19.088,10.
Secara keseluruhan, saham yang melemah lebih banyak dibandingkan saham yang menguat dengan rasio 1,02 banding 1 di NYSE, dan 1,4 banding 1 di Nasdaq. S&P 500 mencatatkan tiga level tertinggi baru dan 23 level terendah baru dalam 52 minggu terakhir. Sementara itu, Nasdaq mencatatkan 23 level tertinggi baru dan 252 level terendah baru.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 14,88 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata harian 20 hari terakhir yang mencapai 15,73 miliar saham.
Sektor kesehatan menjadi salah satu penggerak utama di S&P 500 dengan kenaikan 1,27 persen. Saham CVS Health dan Humana masing-masing melonjak sekitar 7 persen. Sebaliknya, sektor utilitas dan teknologi memimpin penurunan. Saham Edison International terjun bebas hingga 11,89 persen setelah laporan Bloomberg News menyebutkan bahwa perusahaan tersebut digugat atas dugaan peran perangkatnya dalam memicu kebakaran hutan di California Selatan.
Di sisi lain, sektor energi menjadi pemenang terbesar hari itu, mencatat kenaikan 2,25 persen. Harga minyak mentah terus naik di tengah ekspektasi bahwa sanksi AS terhadap minyak Rusia akan memaksa India dan China mencari pemasok alternatif.
Penguatan Dow didukung oleh kenaikan saham UnitedHealth Group sebesar 3,93 persen. Saham ini terdongkrak oleh usulan tarif penggantian Medicare Advantage yang diajukan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden, yang diperkirakan akan meningkatkan pembayaran sebesar 2,2 persen mulai 2026.
Saham Moderna merosot tajam sebesar 16,8 persen, menjadi penurun terbesar di S&P 500. Perusahaan ini memangkas perkiraan penjualan tahun 2025 sebesar USD1 miliar, yang memicu kekhawatiran investor. (*)