KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Selasa, 11 November 2025, naik 46,72 poin atau 0,56 persen ke level 8.437,96. Sepanjang sesi pembukaan, IHSG bergerak di rentang 8.420 hingga 8.460, menandakan sentimen positif masih mendominasi bursa domestik.
Total volume transaksi di seluruh pasar tercatat sebanyak 6,87 juta lot dengan nilai perdagangan mencapai Rp247 miliar dan frekuensi 39.250 kali. Sementara itu, investor asing kembali mencatatkan pembelian bersih (net foreign buy) senilai Rp416,04 miliar di seluruh pasar, terdiri atas Rp102,93 miliar di pasar reguler dan Rp313,11 miliar di pasar tunai dan negosiasi. Porsi transaksi investor asing mencapai 28,29 persen, sedangkan investor domestik mendominasi dengan 71,71 persen.
Beberapa saham yang mencatatkan kenaikan signifikan pada awal perdagangan antara lain PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) yang melonjak 25,00 persen ke posisi 3.250, diikuti PT Pakuan Tbk (UANG) naik 24,72 persen ke 3.380, dan PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) yang menguat 22,33 persen ke 630. Sementara itu, saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) meningkat 21,59 persen ke 107, dan PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE) naik 15,38 persen ke 3.750.
Sebaliknya, sejumlah saham melemah di awal sesi seperti PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (PGLI) turun 4,59 persen ke 416, PT Budi Starch & Sweetener Tbk (BUDI) melemah 4,50 persen ke 212, serta PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) turun 4,44 persen ke 172. Adapun saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) terkoreksi 2,65 persen ke 550 dan PT Ekadharma International Tbk (EKAD) melemah 2,12 persen ke 185.
Dari sisi sektoral, mayoritas indeks mengalami penguatan. Sektor infrastruktur memimpin dengan kenaikan 1,97 persen, disusul sektor industri yang naik 1,00 persen, serta sektor teknologi yang menguat 0,68 persen. Kenaikan juga terjadi pada sektor bahan baku sebesar 0,85 persen, transportasi 0,62 persen, keuangan 0,36 persen, dan kesehatan 0,38 persen.
Sementara itu, sektor properti naik 0,49 persen, konsumsi non-siklikal menguat 0,40 persen, konsumsi siklikal naik 0,27 persen, dan energi turut naik tipis 0,27 persen. Tidak ada sektor yang tercatat melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, menandakan optimisme pasar menjelang rilis data ekonomi domestik dan laporan keuangan kuartal ketiga sejumlah emiten besar.
Dengan sentimen positif dari arus dana asing dan penguatan di saham-saham berkapitalisasi besar, IHSG berpotensi melanjutkan tren kenaikan intraday menuju area 8.460–8.480 pada perdagangan hari ini..
IPOT memperkirakan, IHSG akan memasuki fase konsolidasi terbatas pada pekan perdagangan 10 hingga 14 November 2025 setelah pekan sebelumnya menembus rekor tertinggi di level 8.394. Aksi beli bersih investor asing senilai Rp3,3 triliun dan data ekonomi domestik yang solid menjadi pendorong utama reli IHSG di tengah tekanan pasar global.
Kinerja kuat pasar saham Indonesia kontras dengan bursa Wall Street yang terkoreksi akibat kekhawatiran terhadap valuasi tinggi saham-saham teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI). “Pasar Indonesia menunjukkan resiliensi yang kuat. Investor asing melihat valuasi yang atraktif didukung pertumbuhan PDB 5,04 persen dan inflasi terkendali di 2,86 persen,” ujar Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Hari Rachmansyah, di Jakarta, Senin, 10 November 2025.
Dengan kondisi ekonomi domestik yang solid, laju inflasi terkendali, dan prospek arus dana asing yang berlanjut, IHSG berpeluang menguji resistance di 8.620 dan berpotensi menembus level baru di 8.700 menjelang akhir November 2025 apabila sentimen global tetap kondusif.(*)
IHSG Dibuka Menguat ke 8.437, Asing Borong Rp416 Miliar
Total volume transaksi di seluruh pasar tercatat sebanyak 6,87 juta lot dengan nilai perdagangan mencapai Rp247 miliar