KABARBURSA.COM - Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) tengah dalam tren yang menanjak. Pada perdagangan, Selasa, 11 November 2025, saham ini dibuka menguat 3,52 persen ke level 412.
Bahkan sepanjang sesi I, saham emiten kontraktor pertambangan ini sempat menyentuh ke level 444 atau meningkat 11,46 persen.
BRI Danareksa Sekuritas mencatat saat ini DEWA diperdagangkan pada valuasi PER 101x dan PBV 3,61x, yang tergolong tinggi dibanding rata-rata industri (overvalued). Namun, dengan potensi pertumbuhan laba yang kuat, valuasi tersebut masih memiliki ruang kenaikan.
"Berdasarkan skenario +1 Standard Deviation PER di level 135x, estimasi fair value saham DEWA berada di sekitar Rp580 per saham," tulis BRI Danareksa dalam risetnya, Selasa, 11 November 2025.
Merujuk data Stcokbit, broker summary DEWA dalam rentang sebulan periode 10 Oktober-10 November 2025, memperlihatkan broker lokal seperti SQ, dan PD menjadi pembeli utama dengan nilai akumulasi masing-masing Rp42,3 miliar, dan Rp37,5 miliar.
Selain uda itu, broker lokal terbanyak yang mengakumulasi DEWA dalam sebulan yakni MG, DH, dan XL.
Sementara broker asing yakni YP memimpin akumulasi terbesar di saham ini sebesar Rp52,8 miliar.
Dari sisi jual, broker II mencatat nilai jual tertinggi dalam sebulan sebesar Rp188,6 miliar dengan rata-rata harga Rp344 per saham, disusul YU (Rp81,1 miliar) dan AZ (Rp71,8 miliar).
Dari pantauan orderbook hari ini, antrean beli (bid) tebal muncul di kisaran Rp410–Rp428 dengan volume besar, sementara antrean jual (ask) menumpuk di area Rp440–Rp450. Struktur ini menandakan demand kuat di bawah harga 430, menjadikannya area support penting dalam waktu dekat.
BRI Danareksa menyebut, prospek DEWA tetap positif didorong oleh ekspansi armada, elektrifikasi operasional, serta diversifikasi ke tambang tembaga melalui GMR.
Dengan dukungan pendanaan yang kuat, target EBITDA Rp1,7 triliun, dan laba bersih Rp490 miliar di 2025, valuasi saham dinilai masih menarik.
"Potensi kenaikan didukung oleh efisiensi yang berkelanjutan serta prospek pertumbuhan jangka panjang," tulis BRI Danareksa.
Adapun dalam waktu sepekan terakhir, DEWA sudah melonjak 28,14 persen, dari Rp320 menjadi Rp428 per saham. Dalam sebulan terakhir kenaikannya mencapai 20,22 persen, dan dalam tiga bulan terakhir bahkan menembus +92,79 persen.
Kinerja jangka menengah juga tak kalah mencolok. Dalam enam bulan terakhir, saham DEWA melesat 183,44 persen, sementara sepanjang tahun berjalan (year to date/YTD) sudah naik 285,59 persen dari level Rp83 di awal tahun menjadi Rp428 saat ini.
Dalam laman analisis Stockbit, seluruh 9 analis yang memantau saham DEWA memberikan rekomendasi buy (beli). Tidak satu pun yang menyarankan hold ataupun sell.
Rata-rata target harga yang ditetapkan analis berada di 465 per saham, dengan estimasi tertinggi mencapai 600, sementara target terendah dipatok di 350.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.