KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Senin, 26 Mei 2025, naik 17,71 poin atau setara 0,25 persen ke level 7.231,87. Sepanjang sesi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 7.240,08 sebelum terkoreksi hingga level terendah di 7.229,26.
Total volume transaksi mencapai 3,39 miliar lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp263,40 miliar dari 31.920 transaksi. Investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp514 miliar, dengan total nilai beli mencapai Rp3,58 triliun dan nilai jual sebesar Rp3,06 triliun.
Secara keseluruhan, porsi transaksi asing mencakup 29,46 persen dari total nilai perdagangan, sementara investor domestik mendominasi dengan porsi 70,54 persen. Pada perdagangan pagi ini, terdapat 232 saham naik, 97 saham melemah dan 255 saham stagnan.
Saham-saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi hari ini antara lain PT Saranacentral Bajatama Tbk dari sektor bahan baku dengan kode emiten BAJA yang melonjak 18,97 persen ke harga Rp138. Tertinggi kedua adalah PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk dari sektor teknologi dengan kode emiten ZYRX yang naik 16,38 persen ke harga Rp135.
Kemudian terdapat PT Daaz Bara Lestari Tbk dari sektor energi dengan kode emiten DAAZ turut menguat 14,32 persen ke harga Rp4.790, sementara PT Wahana Pronatural Tbk dari sektor konsumer non-primer dengan kode emiten WAPO naik 11,80 persen ke harga Rp180, serta PT Sumber Mas Konstruksi Tbk dari sektor infrastruktur dengan kode emiten SMKM menguat 9,09 persen ke harga Rp96.
Di sisi lain, saham-saham yang mengalami penurunan terdalam antara lain PT Total Bangun Persada Tbk dari sektor infrastruktur dengan kode emiten TOTL yang turun 12,03 persen ke harga Rp695. PT Arsy Buana Travelindo Tbk dari sektor transportasi dengan kode emiten HAJJ juga mengalami pelemahan hingga 8,96 persen ke harga Rp193.
PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk dari sektor kesehatan dengan kode emiten FLMC turun 8,75 persen ke harga Rp73, PT Multisarana Intan Eduka Tbk dari sektor konsumer siklikal dengan kode emiten MSIE melemah 8,33 persen ke harga Rp22. Kemudian PT Minahasa Membangun Hebat Tbk dari sektor properti dengan kode emiten HBAT juga turun 7,27 persen ke harga Rp51.
Secara sektoral, sektor bahan baku memimpin penguatan dengan naik 1,24 persen, diikuti sektor energi yang menguat 0,90 persen dan sektor kesehatan naik 0,53 persen. Sektor infrastruktur turut menguat 0,22 persen, sektor industri naik 0,23 persen, sektor transportasi menguat 0,48 persen, serta sektor konsumer non-siklikal yang naik tipis 0,11 persen. Sementara itu, sektor teknologi turun 0,02 persen, sektor keuangan melemah 0,12 persen, sektor properti terkoreksi 0,10 persen, dan sektor konsumer siklikal turun 0,06 persen.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan mengatakan IHSG pekan lalu ditutup di level 7.214 pada Jumat 23 Mei 2025 naik 1,4 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
Menurut dia, lonjakan ini disokong net buy asing Rp2 triliun di pasar reguler, angka tertinggi dalam lima minggu terakhir dan lebih dari dua kali rata-rata inflow mingguan sejak April.
"Meskipun begitu investor juga harus tetap waspada, karena ada resistance penting di level 7.400, yang sebelumnya menjadi area yang diuji berkali-kali, sebelum akhirnya IHSG mencetak all time high di level 7.800 pada September 2024 lalu," kata David melalui keterangan tertulis yang diterima KabarBursa.com Senin, 26 Mei 2025.
David mengatakan berbicara tentang potensi market pekan ini yang hanya akan berlangsung selama 3 hari perdagangan 26-28 Mei 2025 karena ada libur dan cuti bersama Hari Kenaikan Yesus Kristus, David mengimbau para trader untuk mencermati dua katalis kunci pada pekan ini yakni Rebalancing Index MSCI dan aliran dana asing.(*)