KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat sebanyak 14 poin atau naik 0,21 persen ke level 7,111 pada perdagangan di Jakarta, Selasa, 24 Desember 2024.
Merujuk data perdagangan RTI Business, sebanyak 162 saham terpantau menguat, 73 saham melemah, dan 231 saham mengalami stagnan.
Sementara mengutip data perdagangan Stockbit, AYLS sukses menduduki posisi pertama top gainer dengan performa +19,05 persen. Diikuti JAST +17,54 persen, PNSE +10,71 persen, dan NANO +10,00 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami koreksi signifikan di antaranya DPUM -16,05 persen, BEER -10,34 persen, SPRE -9,68 persen, dan SKBM -9,17 persen.
Di sisi lain, Research Team PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan pergerakan IHSG akan bervariasi dengan kecenderungan menguat dengan support pada level 7,021 dan resistance pada level 7,175.
"Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk white marubozu didukung indikator stochastic yang golden cross pada area oversold. Ini mengartikan IHSG berpeluang besar melanjutkan kenaikannya," tulis Reliance dalam risetnya.
Reliance menyampaikan, sejumlah saham memiliki potensi kenaikan pada beberapa hari mendatang seperti HEAL, BRPT, TPIA, dan SSIA.
Reliance juga melaporkan, Bursa Asia, pada pagi ini mayoritas diperdagangkan di zona hijau, saat laporan ini ditulis perdagangan indeks Nikkei 225 diperdagangkan menguat (+0.09 persen). Sedangkan, index Kospi diperdagangkan menguat (+0.02 persen).
Dow Jones dan Nasdaq Terus Menguat
Diberitakan sebelumnya, Indeks utama Wall Street kembali mencatat penguatan, dengan Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite memperpanjang tren positif selama tiga hari berturut-turut.
Kinerja cemerlang ini ditopang oleh lonjakan saham-saham teknologi unggulan, yang dikenal sebagai Magnificent Seven, di tengah volume perdagangan yang cenderung lesu menjelang libur akhir tahun.
Menurut data Reuters, indeks S&P 500 menguat 43,22 poin atau 0,73 persen ke level 5.974,07. Nasdaq Composite melonjak 192,29 poin atau 0,98 persen ke posisi 19.764,89, sementara Dow Jones Industrial Average naik tipis 66,69 poin atau 0,16 persen menjadi 42.906,95. Seperti dikutip di Jakarta, Selasa 24 Desember 2024.
Saham-saham berkapitalisasi besar menjadi penggerak dominan pasar, terutama di tengah aktivitas investor yang melandai. Volume perdagangan di bursa AS tercatat hanya mencapai 12,76 miliar saham, jauh di bawah rata-rata 20 hari sebelumnya yang sebesar 14,89 miliar saham.
Beberapa saham teknologi seperti Meta Platforms, Nvidia, dan Tesla mencatatkan kenaikan signifikan antara 2,3 persen hingga 3,7 persen. Saham Apple, Amazon.com, dan Alphabet, induk Google, juga ikut menguat.
Penguatan ini membawa Nasdaq Composite dan Dow Jones Industrial Average membukukan kenaikan selama tiga hari berturut-turut, sementara S&P 500 berhasil mencatatkan penguatan dalam dua dari tiga sesi terakhir.
Ada Santa Claus Rally, Bagaimana Proyeksi IHSG di Sisa 2024?
Momentum Santa Claus Rally diharapkan bisa memberikan angin segar terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sisa tahun 2024. Senior Market Analyst Mirae Asset Nafan Aji Gusta, mengatakan Santa Claus Rally sejatinya sudah terjadi pada awal Desember 2024 saat IHSG menguat signifikan.
Santa Claus Rally adalah fenomena pasar saham yang merujuk pada kecenderungan harga saham untuk mengalami kenaikan pada periode akhir Desember hingga awal Januari. Biasanya, periode ini berlangsung selama lima hari perdagangan terakhir di bulan Desember dan dua hari perdagangan pertama di bulan Januari tahun berikutnya.
“Santa Claus Rally itu terjadi di awal Desember di mana IHSG ini berhasil mengalami penguatan dari kisaran 7050 samai ke 7530. Ini terjadi hingga pada 11 Desember,” kata Nafan kepada Kabarbursa.com di Jakarta, Senin, 23 Desember 2024.
Sayang, setelah itu Santa Claus Rally tiba-tiba mereda sehingga membuat IHSG melemah selama beberapa hari. Nafan menjelaskan, hal tersebut terjadi lantaran adanya faktor global, salah satunya terkait isu potensi The Fed dalam menerapkan hawkish.
“Karena itu telah memicu terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah, di mana kurs rupiah sempat berada di Rp16,200-an. Ini yang membuat IHSG mengalami out flow sehingga Santa Claus Rally efeknya mereda,” tutur Nafan.
Terlepas dari itu, Nafan melihat peluang IHSG untuk menguat di sisa 2024 cukup terbuka lebar. Hal ini berkaca ketika IHSG ditutup menguat sebesar 6 poin atau naik 0,09 persen ke level 6,983 pada perdagangan Jumat, 20 Desember 2024.
Tidak hanya itu, pada Senin, 23 Desember 2024, IHSG juga dibuka perkasa sebesar 64 poin atau meningkat 0,92 persen ke level 7,048.
“Santa Claus efek yang juga merupakan agenda window dressing ini mulai terjadi dan begitu dirasakan. Semoga euforia masih kuat,” pungkasnya.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabar Bursa tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.(*)