KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,27 persen ke posisi 7.155,29 pada Kamis (25/4). Proyeksi IHSG menunjukkan kemungkinan fluktuasi dalam kisaran 7.150 - 7.200 pada perdagangan Jumat (26/4).
Menurut Nurwachidah dari Equity Research Phintraco Sekuritas, secara teknikal, indikator Stochastic Relative Strength Index (RSI) masih menunjukkan tren naik dengan menembus level pivot 50 persen. "Kemunculan pola dragonfly doji memberikan peluang bagi IHSG untuk menguji area resistance di level 7.175 - 7.200 pada Jumat 26 April 2024," katanya dikutip Jumat 26 April 2024.
Dari sisi domestik, harga saham perbankan mengalami penurunan pada Kamis 25 April 2024, setelah keputusan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada Rabu (24/4). Hal ini terjadi seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah sebesar 0,20 persen menjadi Rp 16.188 per dolar AS pada Kamis 25 April 2024.
Nur menyatakan bahwa pasar keuangan domestik masih memerlukan waktu untuk menanggapi kebijakan moneter terbaru BI. "Dia menekankan bahwa pasar akan mengamati perkembangan data dan kondisi tersebut dalam waktu dekat," jelas dia.
Dari sisi global, arah kebijakan suku bunga acuan di Eropa menjadi perhatian utama. Nafan Aji Gusta, Senior Investment Analyst Mirae Asset Sekuritas, menyoroti respon pasar terhadap US GDP Advance Estimate pada kuartal I-2024, yang mengalami penurunan pada Kamis 25 April 2024. "Ada sentimen negatif terkait kebijakan The Fed dalam mempertahankan tingkat suku bunga tinggi," cetus Nur.
Kebijakan The Fed ini berdampak pada pasar obligasi yang mengalami tekanan jual. Dari sisi domestik, Nafan menegaskan bahwa belum ada data makroekonomi yang berdampak signifikan pada pasar.
Nur merekomendasikan saham-saham defensif seperti ICBP, INDF, dan MYOR untuk Jumat 26 April 2024. Sementara dari sektor komoditas, ia menyarankan investor untuk memperhatikan saham ESSA dan HRUM.