Logo
>

IHSG Diproyeksi Menguat, BMRI hingga MIKA Berpotensi Bullish

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
IHSG Diproyeksi Menguat, BMRI hingga MIKA Berpotensi Bullish

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diproyeksikan masih berpeluang menguat setelah menutup sesi perdagangan sebelumnya dengan kenaikan 0,15 persen ke level 7.181. Namun, perjalanan indeks hari ini tak sepenuhnya mulus.

    Menurut analis teknikal dari MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, penguatan IHSG ini adalah bagian dari awal wave c dari wave B pada skenario hitam. “Dengan potensi ini, IHSG dapat menguji level resistance di 7.222 hingga 7.323,” jelas Herditya dalam laporan analisis hariannya yang diterima KabarBursa.com, Rabu, 22 Januari 2025.

    Meski demikian, ia mengingatkan jika IHSG terkoreksi agresif dan menembus level 6.931, target selanjutnya berada di kisaran 6.742 hingga 6.835.

    Saham-saham dengan Potensi Bullish

    [caption id="attachment_114386" align="alignnone" width="1756"] Aktifitas depan Papan Pantau Saham di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/1/2025). Hari ini Papan Pantai terlihat hijau. Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji[/caption]

    Sejumlah saham diprediksi menunjukkan performa positif hari ini:

    1. BMRI

    Saham Bank Mandiri mencatat kenaikan 0,83 persen ke level Rp6.050 pada penutupan terakhir. “Posisi BMRI saat ini berada di bagian wave (c) dari wave [ii]. Jika mampu menembus resistance di Rp6.200, target berikutnya ada di Rp6.350 hingga Rp6.500,” kata Herditya.

    2. BREN

    Saham energi ini menguat 2,60 persen ke level Rp9.850. Herditya melihat BREN berada di bagian wave y dari wave iv dengan target berikutnya di Rp10.075 hingga Rp11.200. “Namun, tekanan jual juga masih membayangi,” kata Herditya.

    3. MIKA

    Saham Mitra Keluarga naik 0,42 persen ke Rp2.400. Herditya menjelaskan bahwa posisi MIKA saat ini sedang berada di awal wave c dari wave ii. Target berikutnya berada di Rp2.460 hingga Rp2.550.

    Di sisi lain, saham ULTJ (Ultra Jaya) yang terkoreksi 0,30 persen ke Rp1.635 diperkirakan masih rawan koreksi lanjutan. “Posisi ULTJ berada di awal wave v dari wave (c), sehingga potensi pelemahan menuju Rp1.520 hingga Rp1.550 masih terbuka,” ungkap Herditya.

    BINO dan DATA Jadi Top Gainers

    IHSG sebelumnya ditutup menguat pada perdagangan di Jakarta, Selasa, 21 Januari 2025, dengan kenaikan sebesar 0,15 persen atau bertambah 711,08 poin, sehingga berakhir di level 7.181,82.

    Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak fluktuatif dalam rentang 7.170,74 hingga 7.219,56. Meskipun terjadi tekanan jual pada beberapa sektor, dukungan dari sektor unggulan berhasil menjaga indeks tetap berada di zona hijau.

    Beberapa saham mencatatkan kenaikan signifikan pada perdagangan hari ini, menjadi perhatian utama para investor. Berikut adalah saham-saham yang masuk dalam daftar top gainers.

    Pertama ada saham Perma Plasindo Tbk atau dalam kode saham BINO mencatatkan kenaikan tertinggi dengan melonjak 34,35 persen atau bertambah 45 poin, berakhir di level 176. Saham ini menunjukkan lonjakan minat beli yang kuat dari pelaku pasar.

    Kemudian ada Remala Abadi Tbk atau dalam kode saham DATA, mengalami penguatan tajam dengan kenaikan 24,90 persen atau naik 305 poin, ditutup di harga 1.530.

    Ketiga ada saham, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk atau dalam kode saham SAMF menorehkan kenaikan 24,85 persen atau 205 poin, sehingga ditutup pada level 1.030. Sentimen positif terhadap sektor agribisnis memberikan dorongan kuat bagi saham ini.

    Ada juga Green Power Group Tbk atau dalam kode saham LABA menguat 24,79 persen atau naik 60 poin, menutup perdagangan di harga 302. Kinerja ini mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek bisnis energi hijau.

    Peringkat kelima ada Mulia Boga Raya Tbk atau dalam kode saham KEJU rodusen produk keju dengan merek Prochiz, mencatatkan kenaikan 24,37 persen atau bertambah 145 poin, ditutup di level 740. Saham ini mendapat sentimen positif dari potensi pertumbuhan pasar produk olahan susu.

    Selain itu beberapa saham malah mencatatkan penurunan signifikan pada perdagangan hari ini, mencerminkan adanya tekanan jual yang cukup tinggi di pasar.

    Ada saham Krida Jaringan Nusantara Tbk. atau dalam kode saham KJEN menjadi salah satu saham dengan koreksi terdalam, turun 16,58 persen atau 32 poin, sehingga berakhir di level 161. Saham ini mengalami tekanan jual besar setelah lonjakan signifikan sebelumnya.

    Peringkat kedua ada Trust Finance Indonesia Tbk atau TRUS juga mengalami pelemahan yang cukup tajam, turun 12,56 persen atau 125 poin, ditutup di harga 870. Kemudian ada Utama Radar Cahaya Tbk. atau RCCC melemah 9,63 persen atau kehilangan 21 poin, mengakhiri perdagangan di level 197.(*)

    Disclaimer: Artikel ini disusun untuk tujuan informasi dan bukan merupakan rekomendasi investasi. Pastikan pembaca melakukan analisis tambahan dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum mengambil keputusan investasi. Informasi ini didasarkan pada sumber yang dianggap terpercaya, tetapi tidak ada jaminan mengenai keakuratan atau kelengkapannya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).