Logo
>

IHSG Diproyeksi Sideways di Level 6.900 Awal Pekan

Ditulis oleh Yunia Rusmalina
IHSG Diproyeksi Sideways di Level 6.900 Awal Pekan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - IHSG diperkirakan masih akan bergerak sideways pada kisaran 6900 pada awal pekan depan. Di bursa efek, istilah "sideways" merujuk pada pergerakan harga saham atau indeks yang tidak menunjukkan tren naik atau turun yang signifikan. Dalam kondisi sideways, harga cenderung bergerak dalam kisaran sempit, berfluktuasi bolak-balik antara level support (batas bawah) dan resistance (batas atas).

    Sentimen penunjangnya adalah U.S. Non Farm Payrolls naik ke 272 ribu di Mei dari 175 ribu di April 2024. Kondisi tersebut yang memicu penurunan peluang pemangkasan sukubunga acuan the Fed berdasarkan CME FedWatch Tools ke 46.6 persen.

    Phintraco sekuritas menerangkan sebelumnya U.S. 10-year Treasury Yield naik 15 bps ke 4.43 persen di Jumat 7 Juni 2024.

    "Pasar akan mengamati data inflasi Tiongkok sebagai salah satu indikator pemulihan ekonomi dan inflasi AS sebagai salah satu data yang sangat diperhatikan oleh the Fed, " terang manajemen phintraco sekuritas dalam keterangannya, Minggu 9 Juni 2024.

    FOMC 13 Juni 2024 diperkirakan kembali mempertahankan sukubunga acuan di 5.25 persen -5.5 persen, selain itu harga minyak diperkirakan masih dalam diwntrend seiring perkiraan pengurangan pemangkasan volume produksi oleh OPEC+ di Oktober 2024.

    Dari sisi lainnya, pada pekan ini pasar akan mengamati data inflasi Tiongkok sebagai salah satu indikator pemulihan ekonomi dan inflasi AS sebagai salah satu data yang sangat diperhatikan oleh the Fed. Keduanya diperkirakan tidak banyak berubah dari kondisi bulan sebelumnya. Dengan demikian, FOMC 13 Juni 2024 diperkirakan kembali mempertahankan sukubunga acuan di 5.25 persen hingga 5.5 persen.

    Mempertimbangkan sentimen di atas, IHSG diperkirakan masih akan bergerak sideways pada kisaran 6900. Terlebih pekan depan merupakan pekan yang singkat karena pasar tutup di Senin 17 Juni 2024 dan Selasa 18 Juni 2024. Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya AKRA, INDY, ISAT, ASSA, NCKL dan JPFA.

    Sebelumnya IHSG berhasil diperdagangkan dizona hijau pada perdagangan kemarin dan ditutup menguat ke level 6974 (+0.39 persen). Penguatan IHSG didorong setelah data ketenaga kerjaan yang lebih rendah dari US dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter. Beberapa sektor yang mengalami penguatan diantaranya sector basic materials (+1.23 persen), sector technology (+0.96 persen) dan sector consumer cyclicals (+0.83 persen). Investor asing tercatat membukukan net sell di pasar regular sebesar Rp423.34 miliar dengan saham-saham yang paling banyak jual oleh investor asing diantaranya adalah BBRI, TLKM dan ASII.

    Secara teknikal, IHSG membentuk inverted hammer dan masih konsolidasi di area support sementara indicator stochastic dan MACD masih bergerak di area death cross. Beberapa saham yang memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu: FILM, AVIA, BUKA, ERAA, ACES, TAPG.

    Sementara itu dari bursa US, ketiga indeks utama ditutup mixed dan diperdagankan cenderung terbatas. Pasar cenderung menanti rilis dari unemployment rate yang diperkirakan oleh consensus tetap di level 3.9 persen pada May-24. Sementara bank sentral Eropa ECB memangkas suku bunga menjadi 3.75 persen setelah tekanan inflasi melanjutkan penurunan.

    Pada Juni 2024, sentimen pasar saham Amerika menunjukkan berbagai dinamika yang menarik. Berdasarkan survei dari American Association of Individual Investors (AAII), persentase investor yang bersikap bullish berada di angka 38,97 persen pada awal Juni, sedikit turun dari minggu sebelumnya yang mencapai 39,04 persen. Meski begitu, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 29,05 persen​.

    Di sisi lain, sentimen bearish mengalami kenaikan signifikan. Pada awal Juni 2024, persentase investor yang bersikap bearish meningkat menjadi 31,99 persen, naik dari 26,71 persen pada minggu sebelumnya. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 36,82 persen​.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi sentimen ini termasuk data ekonomi terbaru, kebijakan Federal Reserve, serta perkembangan geopolitik yang terus berubah. Kondisi ini mencerminkan ketidakpastian di kalangan investor mengenai arah pasar saham dalam beberapa bulan ke depan.

    Pada bulan Juni 2024, sentimen di bursa efek Eropa menunjukkan ketidakpastian yang signifikan. Pengetatan kebijakan moneter oleh bank-bank sentral masih berlanjut, meskipun beberapa tanda menunjukkan bahwa kampanye kenaikan suku bunga mendekati titik akhir. Tingkat pengangguran diharapkan meningkat di negara-negara maju, dengan risiko inflasi yang tetap tinggi dan kondisi keuangan yang lebih ketat menjadi tantangan utama.

    Di sisi lain, aktivitas merger dan akuisisi di Eropa masih menunjukkan potensi pertumbuhan, meskipun dalam skala yang lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ini disebabkan oleh ketersediaan dana besar dari private equity yang mencapai rekor tertinggi, meskipun mereka lebih cenderung menargetkan transaksi yang lebih kecil akibat tingginya biaya leverage.

    Teknologi kecerdasan buatan (AI) juga menjadi fokus dengan meningkatnya momentum legislatif terkait tata kelola AI, yang diperkirakan akan mempengaruhi berbagai sektor industri di Eropa​.

    Secara keseluruhan, pasar modal di Eropa pada Juni 2024 diwarnai oleh kehati-hatian investor, pertumbuhan ekonomi yang lemah, dan tantangan dalam kualitas aset, yang semuanya menyusun gambaran pasar yang beragam dan kompleks.

    Dari bursa Asia, pada pagi ini telah diperdagangkan mixed, saat laporan ini ditulis indeks Nikkei 225 diperdagangkan melemah (-0.04 persen). Sementara, index Kospi diperdagangkan menguat (+1.25 persen). Dari Asia, pasar akan mencermati rilis ekspor-impor China pada May-24 yang diperkirakan oleh consensus akan tumbuh masing-masing sebesar 6 persen YoY dan 4.2 persen YoY. (Nia/*)

     

     

     

     

     

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunia Rusmalina

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.