Logo
>

IHSG Diproyeksikan Menguat, Simak Empat Saham Pilihan Hari ini

IHSG kini tengah menguji resistance psikologis di level all time high 8.288.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Diproyeksikan Menguat, Simak Empat Saham Pilihan Hari ini
Papan pantau IHSG di Bursa Efek Indonesia. (Foto: KabarBursa.com/Desty Luthfiani.)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan kembali bergerak menguat pada perdagangan Rabu, 22 Oktober 2025.

    Pengamat pasar modal sekaligus founder Republik Investor, Hendra Wardana mengatakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan menuju level 8.300–8.350 dalam waktu dekat.

    "Momentum ini menjadi sinyal bahwa kepercayaan investor global terhadap Indonesia kembali menguat, menandakan babak baru optimisme di pasar modal domestik," ujar dia dalam risetnya yang diterima Kabarbursa.com, Selasa, 22 Oktober 2025.

    Dari sisi teknikal, Hendra menyampaikan IHSG kini tengah menguji resistance psikologis di level all time high 8.288. Apabila level ini berhasil ditembus, indeks berpotensi melanjutkan reli ke area harmonic resistance 8.556–8.595.

    "Sementara itu, area support terdekat berada di kisaran 8.000–8.124, sejalan dengan *moving average 5 dan 20 hari," ungkapnya.

    Dari sisi rekomendasi, Hendra memandang sejumlah saham masih menawarkan potensi kenaikan menarik. Seperti BBCA yang direkomendasikan buy dengan target 8.950.

    "Didukung likuiditas kuat dan dominasi CASA yang stabil," ujar dia.

    Lalu, Hendra juga menjagokan saham ADRO buy dengan target 2.050, seiring transformasi ke energi terbarukan dan valuasi yang masih menarik.

    Tak ketinggalan  saham CLEO juga menjadi pilihan Hendra dengan buy di target 595. Menurutnya, saham ini berpotensi tumbuh berkat ekspansi distribusi dan permintaan air minum dalam kemasan yang meningkat.

    "Sedangkan MBMA buy dengan target 660, diuntungkan oleh tren kenaikan permintaan nikel global untuk kendaraan listrik," tuturnya.

    Diketahui, IHSG pada perdagangan kemarin, Selasa, 21 Oktober 2025, ditutup menguat signifikan sebesar 1,84 persen ke level 8.238. Hendra dalam risetnya menyebut, penguatan ini ditopang derasnya arus masuk dana asing senilai Rp1,4 triliun.

    "Nilai transaksi harian mencapai Rp21 triliun, mencerminkan meningkatnya minat beli dan optimisme investor terhadap prospek ekonomi nasional di tengah membaiknya sentimen global," katanya.

    Lebih lanjut dikatakan, penguatan ini juga menjadi lanjutan dari tren rebound sejak pertengahan Oktober, yang menegaskan bahwa investor asing mulai kembali percaya pada pasar modal Indonesia.

    Menurut Hendra, kembalinya minat investor asing dipicu oleh sejumlah faktor positif. Pertama, stabilnya nilai tukar rupiah di bawah Rp16.200 per dolar AS memberikan keyakinan pada stabilitas makroekonomi domestik.

    Kedua, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia turut memperkuat sentimen risk-on di pasar keuangan.

    "Konsensus memperkirakan BI Rate akan dipangkas 25 basis poin menjadi 4,5 persen, yang diharapkan mampu mendorong likuiditas, menurunkan biaya dana, serta memperkuat pertumbuhan kredit menjelang kuaIV-2025 2025" ungkap Hendra. 


     

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.