KABARBURSA.COM-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup mengalami pelemahan sebesar 0,4persen menjadi 7247,46 pada perdagangan kemarin 5 Maret 2024
Dari segi teknikal, IHSG terpantau melewati level dukungan di Rp 7.275 dan MACD menunjukkan kecenderungan negatif. Selain itu, stochastic RSI berada di wilayah oversold.
Analis Riset Ekuitas Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, memperkirakan bahwa IHSG masih akan melanjutkan tren penurunan dalam kisaran 7200-7275 pada Rabu 6 Maret 2024. "Keputusan China untuk menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5persen untuk tahun 2024 memberikan dampak positif bagi Indonesia sebagai salah satu mitra dagang utama," katanya Rabu 6 Maret 2024.
Terdapat indikasi pemulihan dari sektor jasa, terlihat dari indeks PMI Services yang mencapai level 52,50 pada Februari 2024, sedikit lebih rendah dari bulan Januari 2024 yang berada pada level 52,70. "Dengan demikian, indeks PMI Composite tetap stabil di 52,50 pada Februari 2024, sebelumnya pada Januari 2024 juga berada pada level 52,50," jelas Alrich
Di pasar global, Alrich memperkirakan penjualan ritel di Euro Area mengalami kontraksi sebesar 1,30persen pada Januari 2024, yang lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi sebesar 0,80persen year-on-year pada Desember 2023.
"Penurunan ini mencerminkan penurunan tingkat konsumsi, yang menekan European Central Bank (ECB) untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga atau memberikan sinyal terkait potensi pemangkasan di tahun 2024," jelasnya.
William Surya Wijaya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, menjelaskan bahwa jelang rilis data cadangan devisa, diperkirakan akan mencerminkan stabilitas ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan performa IHSG dalam beberapa waktu mendatang. "Namun demikian, sentimen negatif dari pelemahan nilai tukar Rupiah dan fluktuasi harga komoditas juga akan memengaruhi pergerakan IHSG," terang William kepada Kontan pada Selasa 5 Maret 2024 kemarin.
William mencermati sejumlah saham, termasuk BBCA, BBRI, TBIG, BBNI, ITMG, AKRA, UNVR, dan LSIP.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.