Logo
>

IHSG Ditutup Merah, Saham-saham ini Tetap Dikoleksi Asing

Ditulis oleh KabarBursa.com
IHSG Ditutup Merah, Saham-saham ini Tetap Dikoleksi Asing

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu 29 Mei 2024 kemarin. IHSG tercatat anjlok 113,39 poin atau merosot 1,56 persen ke level 7.140,22.

    Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di zona merah kendati dibuka di zona hijau. Level terendah IHSG pada Rabu mencapai 7.127 dan level tertinggi 7.282.

    Total volume perdagangan saham di BEI pada Rabu mencapai 16,16 miliar dengan nilai transaksi Rp 12,71 triliun.

    Ada 364 saham yang turun, 186 saham yang naik dan 235 saham yang tidak berubah.

    Di tengah pelemahan IHSG, investor asing tercatat banyak mengoleksi saham-saham ini.

    Berikut 10 saham net buy terbesar asing pada Rabu:

    1. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp 306,08 miliar

    2. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) Rp 133,74 miliar

    3. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Rp 18,16 miliar

    4. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) Rp 14,29 miliar

    5. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) Rp 11,35 miliar

    6. PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) Rp 11,29 miliar

    7. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 11,13 miliar

    8. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 8,53 miliar

    9. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) Rp 6,26 miliar

    10. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Rp 4,78 miliar

    IHSG Ditutup Merah

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,56 persen ke level 7.140,23 pada penutupan perdagangan Rabu 29 Mei 2024.

    Melansir dari Antara, 9 dari 11 Indeks Sektoral IDX-IC terkoreksi hari ini. Sektor infrastruktur turun paling dalam hingga 2,26 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen nonprimer yang masing-masing minus 1,79 persen dan 1,43 persen.

    Sementara dua sektor yang menguat adalah sektor transportasi dan sektor energi yang masing-masing naik 0,62 persen dan 0,33 persen.

    Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,14 juta kali transaksi.

    Total saham berpindah tangan mencapai 16,16 miliar lembar dengan nilai total transaksi Rp12,71 triliun.

    Sebanyak 364 saham ditutup melemah hari ini, lalu 235 saham stagnan, dan 186 saham menguat.

    Emiten berkode OASA menjadi top loser hari ini setelah anjlok 18,71 persen, diikuti PTRO dan SURI yang masing-masing turun 17,47 persen dan 17,36 persen.

    Di sisi lain, emiten top gainer hari ini adalah TAXI yang melejit 100 persen, diikuti NICL dan MTWI masing-masing naik 27,52 persen dan 22,77 persen.

    Hampir seluruh bursa saham Asia sore ini parkir di zona merah. Indeks Nikkei melemah 0,77 persen ke 38.556,89, indeks Hang Seng melemah 1,83 persen ke 18.477,09, indeks Straits Times melemah 0,21 persen ke 3.323,19, sedangkan indeks Shanghai naik 0,21 persen ke 3.323,19.

    Ambruk Mulai Sesi 1

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan lebih dari 1 persen pada perdagangan sesi I Rabu, 29 Mei 2024. Setelah kemarin sempat melesat lebih dari 1 persen, pukul 10:23 WIB, IHSG ambruk 1,36 persen ke posisi 7.155,13, kembali menyentuh level psikologis 7.100 setelah sebelumnya berhasil mencapai 7.200.

    Nilai transaksi indeks pada sesi I mencapai sekitar Rp 4,8 triliun, dengan 6 miliar saham berpindah tangan sebanyak 435.986 kali. Sektor infrastruktur menjadi beban terbesar bagi IHSG, turun hingga 2,14 persen.

    Beberapa saham juga menjadi penekan utama IHSG pada sesi I. Saham energi baru terbarukan milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), menjadi penekan terbesar, mencapai 43,4 indeks poin. Suspensi saham BREN kembali dibuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) per sesi I hari ini, namun saham BREN diperdagangkan menggunakan sistem full call auction (FCA) karena masuk papan pemantauan khusus setelah suspensi keduanya pada Senin kemarin.

    Sejak pembukaan perdagangan sesi I, saham BREN langsung menyentuh auto reject bawah (ARB), ambles 10 persen ke posisi Rp 10.125 per unit. Dengan kapitalisasi pasar yang besar, ambruknya saham BREN memberikan dampak signifikan terhadap IHSG.

    Selain itu, IHSG terpuruk di tengah lonjakan imbal hasil (yield) Treasury AS yang menyentuh level tertinggi dalam beberapa pekan terakhir. Yield Treasury acuan tenor 10 tahun naik 7,5 basis poin menjadi 4,548 persen setelah lelang surat utang 5 tahun Departemen Keuangan AS senilai US$ 70 miliar dipenuhi permintaan yang lemah.

    Meskipun data indeks keyakinan konsumen (IKK) AS versi Conference Board untuk Mei 2024 menunjukkan pemulihan, IHSG tetap melemah. Conference Board melaporkan IKK AS pada Mei 2024 naik menjadi 102 dari 97 pada April. Ini menandakan bahwa konsumen mulai kembali optimis setelah bulan sebelumnya pesimis. IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula, di mana di atas 100 menandakan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini hingga enam bulan mendatang.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi