Logo
>

IHSG Ditutup Terkoreksi Tipis, Perhatikan Top Gainers-nya!

Ditulis oleh Yunila Wati
IHSG Ditutup Terkoreksi Tipis, Perhatikan Top Gainers-nya!

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami sedikit koreksi sebesar 2,39 poin atau 0,03 persen, berakhir pada level 7.250,97 di penutupan perdagangan hari Senin, 8 Juli 2024. Pada perdagangan hari ini, 318 saham mencatatkan kenaikan, sementara 256 saham mengalami penurunan, dan 223 saham tetap stagnan.

    Dari sektor-sektor yang ada, delapan sektor mengalami penguatan, sementara tiga sektor lainnya melemah. Sektor properti memimpin dengan kenaikan terbesar sebesar 2,25 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur yang naik 1,55 persen, dan sektor barang konsumen primer yang meningkat 1,29 persen.

    Sebaliknya, sektor energi turun 0,44 persen, sektor barang baku menurun 0,22 persen, dan sektor keuangan berkurang 0,20 persen. Total volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia mencapai 18,39 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp10,14 triliun.

    Beberapa saham yang mengalami penurunan harga antara lain AMMN yang turun Rp450 menjadi Rp11.100 per lembar, CUAN yang berkurang Rp425 menjadi Rp9.225 per lembar, dan BMRI yang merosot Rp200 menjadi Rp6.225 per lembar.

    Saham yang paling aktif diperdagangkan antara lain ATLA dengan 109.760 transaksi senilai Rp198,8 miliar, GOLF dengan 87.59 transaksi senilai Rp290,03 miliar, dan BBRI dengan 43.413 transaksi senilai Rp1,05 triliun.

    Top Gainers LQ45:

    1. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) naik 7,69 persen.
    2. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) naik 6,33 persen.
    3. PT Bank Jago Tbk (ARTO) naik 5,38 persen.

    Top Losers LQ45:

    1. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 8,20 persen.
    2. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) turun 3,90 persen.
    3. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 3,19 persen.

    Tentang MTEL

    PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), atau yang lebih dikenal dengan Mitratel, adalah anak perusahaan dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan ini bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi. Mitratel didirikan dengan nama PT Dayamitra Malindo pada 18 Oktober 1995 dan mulai beroperasi secara komersial pada 2008.

    Pada 12 November 2021, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO). Mereka menawarkan 22.920.512.000 saham baru dengan nilai nominal Rp228 per saham dan harga penawaran Rp800 per saham.

    Saat ini, kegiatan utama MTEL adalah menyediakan menara telekomunikasi dan jasa pemeliharaan untuk sarana telekomunikasi milik operator jasa telekomunikasi di Indonesia. Mitratel adalah salah satu operator menara telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan 28.206 menara dan 42.594 tenant.

    Berita terbaru dari PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) adalah rencana pembagian dividen senilai Rp1,5 triliun atau Rp18,27 per saham. Dividen ini terdiri dari dividen tunai sebesar Rp1,4 triliun atau Rp17 per saham dan dividen spesial sebesar Rp100,5 miliar.

    Rencana pembagian dividen ini telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada 31 Mei 2024. Selain itu, Mitratel mencatatkan laba bersih sebesar Rp520,98 miliar dalam tiga bulan pertama tahun 2024, naik 3,98 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp501,02 miliar.

    Tentang PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

    PT Barito Pacific Tbk, sebelumnya dikenal sebagai PT Barito Pacific Timber Tbk (BRPT), didirikan pada 4 April 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan dan mulai beroperasi secara komersial pada 1983. Barito Pacific Tbk berlokasi di Banjarmasin dengan pabrik di Jelapat, Banjarmasin. Pemegang saham utama perusahaan ini adalah Prajogo Pangestu, yang memiliki 70,86 persen saham per 31 Maret 2022.

    Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Barito Pacific Tbk bergerak dalam berbagai bidang, termasuk energi terbarukan, transportasi, dan aktivitas perusahaan holding. Saat ini, Barito Pacific dan anak usahanya beroperasi di bidang petrokimia, energi panas bumi dan pembangkit listrik, pengusahaan hutan dan industri, hutan tanaman industri, lem (perekat), properti, dan lainnya.

    Produk dan jasa yang dihasilkan oleh anak usaha Barito Pacific meliputi bahan baku industri plastik di sektor hilir (seperti etilena, propilena, py-gas, dan mixed C4), komoditas perkebunan (kelapa sawit dan produk turunannya), kayu olahan (particle board), penyewaan gedung (perkantoran dan perhotelan), dan lainnya.

    Barito Pacific memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia, yaitu Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

    Pada 11 Agustus 1993, Barito Pacific Tbk mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) sebanyak 85.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dan harga penawaran Rp7.200 per saham. Saham-saham tersebut mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Oktober 1993.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79